Semangat Surabaya-Bank Wakaf Mikro didirikan untuk memberikan solusi bagi nasabah yang kesulitan mendapatkan akses pembiayaan dari perbankan. Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo di Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah Surabaya, Jawa Timur, Jumat malam, 9 Maret 2018.
“Karena kalau mau pinjam ke bank harus punya agunan dan administrasi bertumpuk-tumpuk baru bisa ke bank,” ucap Presiden.
Selain itu, bunga yang cukup besar saat melakukan pinjaman di bank konvensional juga menjadi alasan hadirnya Bank Wakaf Mikro yang hanya dikenakan biaya administrasi sebesar 3 persen setiap tahunnya.
“Kalau ibu-ibu mau pinjam Rp2 juta silakan, mau ke bank wakaf ini, entah untuk mengembangkan usaha rumah tangga atau untuk tambahan modal kerja, membuka kiosnya itu yang dilayani bank wakaf,” tutur Presiden.
Bank Wakaf Mikro sebenarnya adalah Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) yang didirikan oleh Otoritas Jasa Keuangan yang bertujuan untuk memberikan pembiayaan kepada masyarakat di tingkat mikro mulai dari Rp1 juta.
Sebelum mendapatkan pembiayaan tersebut, masyarakat yang mengajukan dana ke Bank Wakaf Mikro akan diberikan pelatihan terlebih dahulu.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga menjelaskan alasan pemerintah mendirikan bank wakaf mandiri di pondok pesantren. Salah satunya LKMS Wafa Mandiri yang diluncurkan Kepala Negara.
“Agar para santri dapat belajar mengelola perbankan sehingga bila bank ini semakin besar, insyaallah semakin besar ekonomi umat dan dapat berjalan dengan baik, harapan kita itu,” kata Presiden.
Bank Wakaf Mandiri tersebut juga menjadi bukti komitmen pemerintah yang tidak tebang pilih dalam mengelola keuangan dan perbankan Tanah Air.
“Saya tidak ingin mengurusi yang gede-gede, saya juga ingin mengurusi yang kecil-kecil meski nanti kantornya kecil nggak papa. Modalnya juga kurang lebih 8 miliar tidak apa-apa,” ujar Presiden.
Berbeda dari bank konvensional, Bank Wakaf Mikro tidak menghimpun dana dari masyarakat namun sumber dana berasal dari para donatur.
“Ini supaya diketahui kita membangun bank wakaf mikro didonasi dari Datuk Tahir. Terima kasih, Datuk,” ucap Presiden.
Turut hadir mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Ketua Yayasan Al Khidmah Indonesia Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah H Moh. Ikhsan.