Semangatnews.com. Siapa sangka gadis remaja bernama Diva Salsabila Growpadi kelahiran Bandung 30 April 2002, kini siswa kelas XII pada jurusan Desain Komunikasi Visual SMKN 4 (SSRI/SMSR) Padang telah meraih prestasi tingkat regional, nasional bahkan internasional dalam bidang Desain Komunikasi Visual dan Animasi.
Prestasinya itu di bidang Desain Komunikasi Visual (DKV) yang sangat digandrungi anak-anak muda era milenial baik ditingkat nasional maupun internasional bahkan dinilai banyak kalangan, melebihi usianya yang relatif muda dimana sejak usia Sekolah Dadar (SD) persisnya di SD Islam Al Azhar 19 Sentra Primer Jakarta Timur, SMP Negeri 25 Padang hingga ke SMKN 4 (SSRI/SMSR) Negeri Padang.
Saat ditemui Semangatnews.com di SMKN 4 Padang, Kelurahan Cangkeh, Lubuk Begalung, Padang, menyebutkan, sebagai remaja Diva demikian panggilan akrabnya di sela-sela kesibukannya di sekolah ia mencoba mendalami dunia Desain Komunikasi Visual dan Animasi yang ternyata sangat menantang dan memberikan peluang masa depan, karena semuanya memiliki korelasi pada sektor pendidikan, ekonomi kreatif, pariwisata, perfilman, perindustrian dan lainnya, ujar Diva.
Menurut Diva, anak ke dua dari 2 bersaudara buah perkawinan pasangan Adek Sukma Murti (ibu) dan Sukari (ayah) ini, menyebutkan dunia Desain Komunikasi Visual dan Animasi yang digelutinya itu dimulainya sejak pendidikan SD dengan didahului pelajaran dasar menggambar melalui pensil warna di luar kegiatan belajar rutin di sekolah, hingga berlanjut ke SMP Negeri 25 Padang.
Menyelesaikan pendidikan di SMP, kemudian guna lebih memperdalam ilmunya agar lebih kteatif dan dimanis, Diva kemudian melanjutkan pendidikan ke SMKN 4 (SSRI/SMSR) Padang yang ternyata juga memiliki kompetensi Desain Komunikasi Visual dan Animasi.
Dalam berbagai pelatihan dan kompetensi yang diikuti Diva ia terus memperdalam ilmunya terutama menggambar manual, gambar digital (digital printing), Adobe Photoshop, Adobe Illustrator, Adobe Premiere, Adobe After Effect yang berkorelasi dengan dunia desain grafis.
Sementara sang Ibu, Adek Sukma Murti, ketika dihubungi Semangatnews.com, menyebutkan, semasa di SD Islam Al Azhar 19 Sentra Primer Jakarta Timur, ia mengaku tak banyak melihat dan mengamati anak keduanya memiliki bakat luar biasa dalam Desain Komunikasi Visual dan Animasi, karena kesibukannya. Tetapi Adek suatu ketika, merasa kaget ketika Diva memperlihatkan piagam penghargaan sejumlah kegiatan menggambar di DKI Jakarta, diantaranya lomba menggambar dan mewarnai, lomba melukis kaligrafi dan lainnya, ujar Adek menceritakan pengalaman Diva.
Kepala SMKN 4, Taharuddin, S.Pd, MM saat dikonfirmasi perihal prestasi Diva Salsabila Growpadi siswa kelas XII SMKN 4 jurusan Desain Komunikasi Visual ditingkat regional, nasional bahkan internasional merasa terharu dan gembira serta mengapresiasi sederetan prestasi yang diraih Diva dalam berbagai prestasi baik semasa SD, SMP seperti Award for Packaging Excellence Desember 2016, Mumbai India bahkan ketika di SMKN 4 Padang berupa Awarded to for Packaging Excellence bulan November 2019 lalu yang diadakan Indonesian Packaging Federation.
Selain Diva tahun-tahun sebelumnya di tingkat nasional, ujar Taharuddin, sejumlah siswa jurusan lukis, desain komunikasi visual, kriya tekstil dan lainnya, juga telah meraih prestasi di tingkat nasional dalam berbagai bidang studi seni rupa dan desain.
Termasuk guru-guru yang ada dalam berbagai kompetensi nasional maupun internasional dalam Festival Seni Internasional (FSI) yang diadakan kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia.
Ditempat terpisah salah seorang guru senior, pengamat seni rupa dan kurator yang juga penggagas berdirinya jurusan Animasi sejak 2015 di SMKN 4 (SSRI/SMSR) Padang, Muharyadi, yang dihubungi Semangatnews.com menyebutkan, sederatan prestasi Diva sangat membanggakan kita semua, bukan hanya bagi kota Padang atau provinsi Sumatera bahkan secara Nasional.
Dibalik sejumlah prestasi yang diraih Diva sejak SD, SMP bahkan kini di SMKN 4 Padang, selayaknya Diva diberi ruang selebar-lebarnya untuk lebih memperdalam ilmunya terutama memasuki perguruan tinggi relevan seperti ISI Yogyakarta atau ITB Bandung dengan pemberian beasiswa maupun reward dari pemerintah secara berkelanjutan, ujar Muharyadi menambahkan. (SS/YSM/FR)