SEMANGATNEWS.COM – Kunci jawaban berikut merupakan materi pembelajaran 3 yang terdapat pada halaman 85 sampai 94. Materi dan pembahasan yang diambil berdasarkan pada Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi tahun 2017 untuk Kelas 4 SD/MI.
Kunci jawaban berikut merujuk pada Subtema 2 Keunikkan Daerah Tempat Tinggalku, Tema 8 Daerah Tempat Tinggalku.
Soal yang dibahas terdapat di halaman 111 114 120, 88, 89, 90, 93, dan 94. Sementara itu, materi yang dibahas berupa ‘mengamati kegiatan ekonomi’, ‘mengamati keragaman karakteristik individu di sekolah’, ‘membaca cerita teks fiksi’.
Kunci jawaban ini dapat digunakan oleh adik-adik Kelas 4 SD/MI sebagai pedoman dalam mempelajari pembelajaran 3. Oleh karena itu, simkalah dengan saksama!
Hari itu, Dayu dan teman-teman berdiskusi mengenai berbagai pekerjaan sesuai lingkungan tempat tinggalnya. Mereka juga berdiskusi mengenai pekerjaan yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi. Dayu bercerita bahwa dia dan ayahnya pernah berbincang dengan seorang bapak yang pekerjaannya menjadi badut. Bapak itu bernama Pak Andi. Pak Andi bekerja di sebuah mal dari pukul 15.00 WIB sampai pukul 21.00 WIB. Pagi hari, Pak Andi menjadi badut di sebuah taman bermain yang letaknya tidak jauh dari mal. Sampai akhirnya, pembicaraan Dayu, Ayah Dayu, dan Pak Andi berlanjut dengan bertukar alamat. Ternyata, tempat tinggal Pak Andi tidak jauh dari mal yang Dayu kunjungi.
Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 4 Halaman 87 dan 88
Ayo Mengamati
Amatilah gambar-gambar di bawah.
Ingatkah kalian kegiatan ekonomi? Kegiatan ekonomi terdiri atas produksi, distribusi, dan konsumsi. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Apakah yang dimaksud produksi dan produsen?
Jawaban:
Produksi adalah kegiatan menghasilkan barang dan jasa. Sedangkan produsen adalah pelaku kegiatan ekonomi yang menghasilkan barang atau jasa.
2. Apakah yang dimaksud distribusi dan distributor?
Jawaban:
Distribusi adalah kegiatan menyalurkan barang dan jasa. Barang dan jasa tersebut didistribusikan dari produsen kepada konsumen. Distributor adalah pelaku kegiatan ekonomi yang menyalurkan barang atau jasa dari produsen ke konsumen.
3. Apakah yang dimaksud konsumsi dan konsumen?
Jawaban:
Konsumsi adalah kegiatan menggunakan barang dan jasa. Konsumen adalah pelaku kegiatan ekonomi yang menggunakan barang atau jasa yang dihasilkan produsen.
4. Apa kegiatan penduduk pada gambar rubik “Ayo Mengamati” ?
Jawaban:
Pada gambar tersebut terdapat tiga pelaku kegiatan ekonomi, yaitu produsen, distributor, dan konsumen. Ketiga pelaku kegiatan ekonomi tersebut saling berkaitan. Pengusaha memproduksi barang berupa buku. Agar buku tersebut sampai ke tangan konsumen (pelajar), buku tersebut didistribusikan ke toko-toko buku. Toko buku bertindak sebagai penjual buku. Dengan demikian, pelajar sebagai konsumen dapat membeli buku di toko buku dan menggunakannya untuk belajar.
5. Dalam memproduksi buku, seorang produsen melibatkan banyak pekerja. Di antaranya ada penulis buku, ada yang menata isi buku, ada yang menggambar isi buku, ada yang mencetak, ada yang menjilid, ada yang menata buku dalam kardus, ada sopir yang mengantar ke toko-toko buku, dan lain sebagainya. Nah, pilih salah satu diantara pekerja yang ada pada produksi buku. Kemudian, cari tahu syarat menjadi pekerja sesuai pilihanmu dan tuliskan di tempat berikut.
Jawaban:
Syarat menjadi seorang penulis buku antara lain :
– Memiliki ketrampilan menulis yang baik
– Memiliki pengalaman yang luas
– Memiliki pengetahuan mendalam
– Memiliki wawasan yang luas dalam berbagai bidang
Buku merupakan sumber ilmu. Sebagai pelajar tentu kamu sangat membutuhkan buku untuk membuka cakrawala. Berbicara mengenai pelajar, tahukah kamu kota yang mendapat julukan Kota Pelajar? Kota dengan julukan Kota Pelajar adalah Yogyakarta.
Kota Yogyakarta memiliki banyak keunikan. Pada Pembelajaran 2 kamu sudah mengetahui keunikan Yogyakarta di antaranya dilihat dari tempat wisata, transportasi, dan adat istiadat berupa upacara adat. Tidak hanya itu, kota Yogyakarta juga memiliki keunikan di bidang pendidikan. Banyak sekolah dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi di Kota Yogyakarta. Oleh karena itu, banyak orang dari daerah lain bahkan dari mancanegara datang ke Yogyakarta untuk belajar. Tahukah kamu perguruan tinggi di Yogyakarta yang sangat terkenal? Perguruan tinggi itu adalah Universitas Gadjah Mada yang disingkat UGM. Selain UGM, masih banyak lagi perguruan tinggi di Yogyakarta seperti Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Ahmad Dahlan dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Karena banyak perguruan tinggi di Yogyakarta, banyak orang yang bekerja sebagai dosen atau guru.
Bagaimanakah karakteristik pelajar di kota Yogyakarta? Saat ini daerah Yogyakarta sudah dihuni banyak suku bangsa di Indonesia seperti suku Jawa, Sunda, Batak, serta etnis TiongHoa. Oleh karena itu, karakteristik pelajar yang ada di Yogyakarta beragam. Di sekolah, setiap pelajar harus bisa menghormati keragaman karakteristik di antaranya mau berteman dengan anak dari daerah lain tanpa memandang agama maupun sukunya. Begitu juga saat di lingkungan tempat tinggal, para pelajar dari berbagai daerah yang tinggal di satu lingkungan harus hidup rukun.
Manusia harus hidup rukun di tengah-tengah perbedaan. Perbedaan adalah karunia Tuhan. Perbedaan merupakan sarana untuk saling mengenal. Sebagai contoh, pada saat di lingkungan tempat tinggal mengadakan kerja bakti membersihkan lingkungan, para pelajar dari berbagai daerah pun ikut serta dalam bekerja bakti.
Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 4 Halaman 89 dan 90
Ayo Mengamati
Amatilah gambar berikut!
Apakah gambar di atas menunjukkan keragaman karakteristik? Apa yang sedang dilakukan anak-anak pada gambar di atas? Tuliskan pendapatmu pada tempat di bawah.
Jawaban:
Terdapat keberagaman karakteristik pada gambar anak-anak tersebut, yaitu keberagaman fisik. Ada anak berkulit gelap. Ada juga anak berkulit putih. Meskipun berbeda warna kulit, mereka tetap bekerja sama dalam melakukan tugas kelompok.
Kamu di sekolah mempunyai banyak teman dengan keragamannya. Ada teman dengan ciri fisik berbeda-beda. Ada teman berbeda agama. Ada juga teman dengan asal daerah tempat tempat tinggal berbeda. Bagaimana kamu menyikapi keragaman karakteristik di sekolahmu? Tuliskan dalam kolom berikut.
Jawaban:
Cara menyikapi keberagaman karakteristik di sekolah yaitu dengan menghormati dan menghargai teman yang berbeda fisik, agama, dan asal daerah. Kita harus tetap menjalin persahabatan dengan semua teman tanpa membeda-bedakan, baik fisik, agama, maupun asal daerah.
Daerah tempat tinggal penduduk Yogyakarta beragam. Ada daerah dataran tinggi, dataran rendah, pesisir, kota, dan desa. Di Yogyakarta juga banyak dijumpai sungai, di antaranya Sungai Opak, Sungai Code, Sungai Kuning, Sungai Progo, dan Sungai Gajah Wong.
Salah satu sungai di Yogyakarta yang m em iliki cerita legenda adalah Sungai Gajah Wong. Penduduk Yogyakarta sering menyebut sungai dengan kali. Kali Gajah Wong adalah sebuah kali yang terletak di tengah-tengah kota Kecamatan Kotagede. Panjang kali ini tidak lebih dari 20 kilometer. Pada abad ke-17, kali ini merupakan kali yang kecil. Masyarakat di daerah tersebut menyebutnya dengan kalen, yang artinya kali kecil. Dan kebetulan airnyapun hanya gemercik mengalir sedikit sekali.
Berikut cerita mengenai Kali Gajah Wong.
Kali Gajah Wong
Hari itu, Ki Sapa Wira bersiul riang. Seperti biasa, ia akan memandikan gajah milik junjungannya, Sultan Agung, raja Kerajaan Mataram. Dengan hati-hati, Ki Sapa Wira menuntun gajah yang dinamai Kyai Dwipangga itu.
Mereka berjalan ke sungai yang terletak di dekat Keraton Mataram. Mulailah ia memandikan gajah yang berasal dari negeri Siam itu.
“Nah, sekarang kau sudah bersih. Rambutmu sudah mengilap, sekarang ayo kembali ke kandangmu,” kata Ki Sapa Wira kepada Kyai Dwipangga.
Ki Sapa Wira memang memperlakukan Kyai Dwipangga seperti anaknya sendiri. Tak heran, Kyai Dwipangga amat patuh padanya.
Suatu hari, Ki Sapa Wira tak bisa memandikan Kyai Dwipangga. Ada bisul besar di ketiaknya, rasanya ngilu sekali. Badannya juga demam karena bisul itu. Ia meminta tolong pada adik iparnya, Ki Kerti Pejok, untuk menggantikan memandikan Kyai Dwipangga.
“Kerti, tolong aku ya. Aku benar-benar tak bisa bekerja hari ini,” kata Ki Sapa Wira.
“Tenang Kang, aku pasti akan membantumu. Tapi tolong beritahu, bagaimana caranya supaya gajah itu menurut padaku? Aku takut jika nanti ia marah dan menyerangku,” jawab Ki Kerti Pejok.
“Biasanya kalau ia mulai gelisah, pantatnya aku tepuk-tepuk, lalu aku tarik ekornya. Nanti ia akan kembali tenang dan berendam sendiri di sungai. Kau tinggal memandikannya,” jelas Ki Sapa Wira.
Ki Kerti Pejok mengangguk-angguk tanda mengerti. Ia lalu berangkat ke sungai untuk memandikan Kyai Dwipangga. Sepanjang perjalanan Ki Kerti Pejok mengajak Kyai Dwipangga mengobrol. Ia juga membawa buah-buahan sebagai bekal dalam perjalanan.
“Gajah gendut, kau mau makan kelapa?” tanyanya sambil melemparkan sebutir kelapa pada Kyai Dwipangga.
Kyai Dwipangga menangkap kelapa itu dengan belalainya. Dengan mudah ia memecah kelapa itu dan memakannya.
“Sekarang kau sudah kenyang, kan? Ayo jalan lagi,” kata Ki Kerti Pejok sambil memukul pantat Kyai Dwipangga.
Sesampainya di sungai, Ki Kerti Pejok melaksanakan tugasnya dengan mudah. Digosoknya seluruh bagian tubuh Kyai Dwipangga sampai bersih dan berkilap. Setelah itu mereka pulang ke keraton Mataram. “Kang, hari ini aku sudah melaksanakan tugasku dengan baik. Apa besok Kakang masih memerlukan bantuanku?” tanya Ki Kerti Pejok pada Ki Sapa Wira.
“Jika kau tak keberatan, maukah kau memandikannya sekali lagi? Aku masih demam, sedangkan gajah itu harus dimandikan setiap hari,” jawab Ki Sapa Wira.
“Baik Kang, aku tidak keberatan. Toh gajah itu sangat penurut. Jadi, aku tak kesulitan saat memandikannya,” kata Ki Kerti Pejok.
“Terima kasih Kerti, lusa aku pasti sudah sembuh. Kau akan bebas dari tugas ini,” kata Ki Sapa Wira.
Keesokan harinya, Ki Kerti Pejok menjemput Kyai Dwipangga. Pagi itu hujan turun rintik-rintik, tapi sepertinya tak akan bertambah deras. Di sungai Ki Kerti Pejok bimbang karena dilihatnya air sungai sedang surut.
“Wah, airnya dangkal sekali. Mana bisa gajah ini berendam? Aku sendiri saja tak bisa, apalagi gajah yang besar?” pikirnya dalam hati.
“Gajah gendut, kita cari sungai yang lain saja. Sungai ini dangkal, kau tak akan bisa berendam di sini.
Ki Kerti Pejok menuntun Kyai Dwipangga ke hilir sungai. Di situ air tampak tinggi dan aliran juga cukup deras.
“Nah, di sini sepertinya lebih asyik. Ayo, sana masuk, berendamlah. Aku akan menggosok punggungmu dengan daun kelapa ini,” kata Ki Kerti Pejok sambil memukul pantat Kyai Dwipangga. Sambil memandikan Kyai Dwipangga, Ki Kerti Pejok berpikir dalam hati.
“Sebaiknya aku beritahu Kakang untuk memandikan gajahnya di sini. Disini airnya lebih dalam, arusnya juga cukup deras. Aneh, kok selama ini Kanjeng Sultan Agung tak tahu keberadaan sungai ini, ya?”
Saat ia sibuk berbicara sendiri, tiba-tiba dari arah hulu datanglah banjir bandang yang sangat besar. Banjir itu datang dengan sangat cepat. Ki Kerti Pejok dan Kyai Dwipangga bahkan tak menyadarinya.
Dalam sekejap, mereka terhempas dan terbawa arus. “Tolong… tolonggg…,” teriak Ki Kerti Pejok. Tapi tak ada yang mendengar. Sungguh menyedihkan nasib Ki Kerti Pejok dan Kyai Dwipangga. Mereka terseret arus dan hanyut sampai ke Laut Selatan.
Sungguh sangat disayangkan, mereka binasa dalam keganasan banjir bandang itu. Ki Kerti Pejok tak tahu bahwa selama ini Sultan Agung memang melarang para abdinya memandikan gajah di hilir sungai. Karena ia tahu bahaya bisa datang sewaktu-waktu di sana. Ki Sapa Wira berduka. Ia sangat sedih karena kehilangan adik ipar dan gajah kesayangannya.
Untuk mengenang kejadian itu, Sultan Agung menamakan sungai itu Kali Gajah Wong. Kali berarti sungai, gajah wong berarti gajah dan orang. Kali Gajah Wong ini terletak di sebelah timur Kota Yogyakarta.
Sumber: http://dongengceritarakyat.com/cerita-rakyat-yogyakarta-dongeng-candi-prambanan/
Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 4 Halaman 93 dan 94
Ayo Berlatih
Jawablah pertanyaan berikut berdasarkan teks cerita di atas.
1. Siapa saja tokoh pada cerita di atas?
Jawaban:
Tokoh-tokoh pada cerita Kali Gajah Wong yaitu Ki Sapa Wira, Kyai Dwipangga, Ki Kerti Pejok, dan Sultan Agung
2. Adakah tokoh antagonis dan protagonis pada cerita? Siapakah tokoh itu?
Jawaban:
Tokoh-tokoh yang diceritakan dalam cerita merupakan tokoh protagonis, yaitu Ki Sapa Wira, Kyai Dwipangga, Ki Kerti Pejok, dan Sultan Agung. Semua tokoh tersebut tidak menunjukkan sifat buruk. Jadi, dalam cerita tersebut tidak terdapat tokoh antagonis
Ayo Renungkan
Apa yang kamu pelajari pada hari ini? Kegiatan apa yang paling menyenangkan bagi kamu? Tuliskan dalam kolom berikut.
Jawaban:
Hari ini saya telah belajar tentang kegiatan ekonomi dan hubungannya dengan berbagai bidang pekerjaan., keragaman karakteristik individu dalam kehidupan sehari-hari., dan tokoh dalam teks fiksi. Kegiatan yang paling menyenangkan adalag saat membaca cerita tentang Gajah Wong.
—
Kerja Sama dengan Orang Tua
Apa saja keunikan daerah tempat tinggalmu. Diskusikan bersama anggota keluargamu. Kemudian, tuliskan pada tempat berikut.
—
*)Disclaimer: Artikel ini hanya ditujukan kepada orang tua untuk memandu proses belajar anak.
Sumber:
– Buku Guru SD/MI Kelas IV Tema 8 Daerah Tempat Tinggalku, Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
– Buku Siswa SD/MI Kelas IV Tema 8 Daerah Tempat Tinggalku, Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
(Semangatnews.com)