Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 6 Halaman 138 dan 139, Subtema 4: Aku Cinta Membaca, Pantaskah Ia Menjadi Pemimpin?

by -
Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 6 Halaman 138 dan 139, Subtema 4: Aku Cinta Membaca, Pantaskah Ia Menjadi Pemimpin?
Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 6 Halaman 138 dan 139, Subtema 4: Aku Cinta Membaca, Pantaskah Ia Menjadi Pemimpin?

SEMANGATNEWS.COM – Adik-adik, mari simak kunci jawaban Tema 7 Kelas 6 SD/MI, Bacaan 1 berikut ini!

Tema 7 yaitu Kepemimpinan, Subtema 4 Aku Cinta Membaca. Bacaan 1 dimulai dari halaman 138 sampai 139.

Materi berasal dari Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi tahun 2018. Adapun pembahasannya berupa ‘Pantaskah Ia Menjadi Pemimpin?’.

Semoga kunci jawaban ini dapat adik-adik gunakan sebagai pedoman daam belajar. Selain itu, kunci jawaban ini juga diharapkan dapat membantu orang tua dan guru dalam mengoreksi jawaban siswa.

Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 6 Halaman 138 dan 139

Pantaskah Ia Menjadi Pemimpin?

Oleh: Santi Hendriyeti

Di ujung Gang Pinus, Pak Sabar duduk terkantuk di becaknya. Belum ada penumpang yang membutuhkan jasanya untuk mengayuh. Biasanya, ketika waktu kepulangan SD Tunas Bangsa tiba, ia dan teman-teman akan didatangi banyak penumpang. Mengisi waktu istirahat seperti ini, biasanya Pak Sabar dan teman-teman tukang becak lain tidur bersantai atau bercengkerama.

“Waduh, repot nih! Gang Secang sekarang dijadikan satu arah. Ada rambu dilarang masuk di depan gang.” Pak Gimin yang baru tiba mengabari teman-temannya.

“Wah, iya repot tuh! Anak SD Tunas Bangsa kan banyak yang tinggal di Perumahan Nusantara. Untuk mengantarnya, akan lebih cepat jika kita lewat Gang Secang,” Pak Udi menanggapi. “Masa sih kita harus berputar ke Jalan Mangga Besar?” tambahnya

“Ya, tidak perlu repot begitu. Tidak perlu berputar. Kita kan hanya mengendarai becak. Masuk saja menyelip di Gang Secang. Polisi pasti tidak tega menangkap kita jika sudah melihat kita basah oleh keringat,” tanggap Pak Alam.

Mendengar ramai percakapan teman-temannya, Pak Sabar berusaha bangun dari kantuknya.

“Hei.. sejak kapan aturan untuk becak berbeda dengan aturan untuk kendaraan lain?” ujarnya. “Ya sama saja, kalau sudah ada rambu dilarang masuk, kita harus mencari jalan lain.” tambahnya. “Pasti ada maksudnya, mengapa gang itu dijadikan satu arah. Setahu saya, Gang Secang sempit. Sering terjadi kemacetan, bahkan kecelakaan karena kendaraan yang berpapasan,” kata Pak Sabar panjang lebar.

“Jadi, kau mau berputar jauh dan menambah pegal kakimu?” tanya Pak Alam.

“Ya, mau tidak mau. Aturan tetap aturan, jangan pernah membuat alasan untuk melanggarnya. Walaupun tidak ditangkap polisi, kita tetap saja melanggar aturan.”

“Apalagi kalau penumpang kita anak SD Tunas Bangsa. Malu, karena kita akan menjadi contoh yang tidak baik. Belum lagi, jika justru si anak yang menegur kita. Lebih malu lagi!” Pak Sabar menjawab dengan cepat.

Teman-temannya terdiam. Tidak ada lagi yang membantah. Siang itu, ketika ramai pelanggan becak dari SD Tunas Bangsa, barisan becak berjalan perlahan. Tak satu pun melanggar larangan masuk di Gang Secang. Mereka berjalan memutar, walau Pak Sabar tidak berada di paling depan.

Itulah Pak Sabar. Bukan sekali dua kali ia menjadi panutan. Walau tak pernah ia ditunjuk menjadi pemimpin, sikap disiplinnya diamati teman-temannya.Tak pernah ia hiraukan godaan, bahkan langkah tegasnya seringkali ditiru teman-temannya. Menurutmu, pantaskah ia menjadi pemimpin?

*)Disclaimer: Artikel ini hanya ditujukan kepada orang tua untuk memandu proses belajar anak.

Sumber:
– Buku Guru SD/MI Kelas VI Tema 7 Kepemimpinan, Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
– Buku Siswa SD/MI Kelas VI Tema 7 Kepemimpinan, Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

(Semangatnews.com)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.