SEMANGATNEWS.COM – Berikut ini disajikan lengkap pembahasan soal dan kunci jawaban Tema 2 Kelas 5 SD/MI halaman 88, 89, 90, Pembelajaran 6 Subtema 2.
Materi Pembelajaran 6 yang dimulai dari halaman 85 sampai 90, merupakan bagian dari Subtema 2 Pentingnya Udara Bersih bagi Pernapasan, Tema 2 Udara Bersih bagi Kesehatan.
Materi pertanyaan dan soal di bawah ini, disadur dari Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 atau K13 edisi revisi tahun 2017.
Pada Pembelajaran 6 ini, materi yang dibahas di antaranya: menjelaskan unsur-unsur yang harus dipersiapkan untuk memperagakan suatu karya tari yang telah dipilih.
Berikut kunci jawaban Kelas 5 Tema 2 halaman 88, 89, 90:
Edo dan teman-teman sekelasnya bermusyawarah. Mereka membicarakan tentang rencana peragaan tari. Sebelum musyawarah dilakukan mereka sepakat bahwa musyawarah akan dipimpin oleh Edo. Selain itu mereka juga sepakat bahwa Siti sebagai penulis yang akan mencatat jalannya musyawarah dan mencatat hasil musyawarah. Apa yang dimaksud musyawarah?
Apa yang harus kita lakukan sebagai peserta musyawarah? Nilai-nilai apa yang terkandung dalam kegiatan musyawarah? Ayo, bacalah uraian berikut.
Mengambil Keputusan dengan Musyawarah
Setiap warga masyarakat mempunyai tanggung jawab ikut serta dalam mengambil keputusan bersama. Keputusan bersama adalah suatu keputusan yang sudah ditetapkan berdasarkan pertimbangan, pemikiran, dan pembahasan yang matang. Keputusan bersama haruslah mewakili kepentingan seluruh anggota atau seluruh peserta rapat. Keputusan bersama juga merupakan keputusan yang harus dilaksanakan dengan rasa penuh tanggung jawab. Oleh karena itu, sebuah keputusan bersama harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh semua peserta rapat tanpa terkecuali dan membeda-bedakan. Dalam pengambilan keputusan kita tidak boleh memaksakan kehendak. Hasil dari keputusan yang diambil juga tidak boleh hanya menguntungkan satu pihak, tetapi semua pihak haruslah merasa diuntungkan. Karena keputusan bersama harus menampilkan rasa keadilan, dan semua peserta rapat mempunyai kedudukan yang sama.
Pengambilan keputusan harus didasarkan pada beberapa nilai penting agar semua pihak yang terlibat merasakan keadilan. Nilai yang mendasar tersebut di antaranya ialah sebagai berikut.
1. Nilai Kebersamaan
Pengambilan keputusan harus dilakukan secara bersama-sama duduk dalam suatu tempat dengan tujuan yang sama demi kebaikan bersama. Walaupun setiap peserta rapat berasal dari latar belakang yang berbeda namun harus tetap mendahulukan kepentingan umum dan mengesampingkan kepentingan pribadi.
2. Nilai Kebebasan Mengemukakan Pendapat
Bebas artinya tidak mendapat paksaan dari orang lain, semua peserta rapat boleh mengutarakan pendapatnya. Pendapat yang diberikan harus logis dan masuk di akal, tidak menimbulkan perpecahan, sesuai dengan norma, dan tidak menyinggung perasaan orang lain.
3. Nilai Menghargai Pendapat Orang Lain
Setiap peserta rapat haruslah mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain tanpa menyela orang yang sedang mengemukakan pendapat. Bila tidak setuju dengan pendapat yang dikemukakan peserta lain, boleh menanggapinya tetapi dengan cara yang sopan agar tidak menimbulkan permasalahan.
4. Nilai Jiwa Besar Serta Lapang Dada
Melaksanakan Hasil Keputusan Dengan Rasa Penuh Tanggung Jawab Nilai persamaan hak, ialah seluruh peserta rapat diberi hak yang sama untuk mengemukakan pendapatnya. Mereka diberikan kebebasan untuk mengungkapkan ide atau gagasan.
Musyawarah mufakat merupakan salah satu bentuk upaya pengambilan keputusan bersama yang sesuai dengan nilai budaya bangsa Indonesia yang demokratis. Musyawarah berarti membicarakan dan menyelesaikan bersama suatu persoalan dengan maksud untuk mencapai mufakat atau kesepakatan. Dengan kata lain, musyawarah adalah pembahasan bersama suatu masalah guna mencapai keputusan. Sedangkan, mufakat artinya kesepakatan untuk melaksanakan hasil musyawarah. Jadi, yang dimaksud musyawarah mufakat adalah perundingan bersama untuk memecahkan masalah, sehingga tercapai keputusan bulat yang akan dilaksanakan bersama. Kita mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama bukan untuk kepentingan golongan atau pribadi.
Dalam proses musyawarah kita pasti akan mendengar pendapat dari peserta musyawarah. Pendapat tersebut bisa saja berbeda-beda bahkan saling bertentangan. Apabila kesepakatan telah diambil, maka kesepakatan itu sudah bukan lagi milik dari pihak yang mengusulkan namun telah menjadi milik bersama. Keputusan tersebut harus dipatuhi dan dilaksanakan bersama dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.
Ciri-ciri musyawarah untuk mufakat antara lain sebagai berikut.
1. Sesuai dengan kepentingan bersama.
2. Usul atau pendapat yang disampaikan mudah dipahami dan tidak memberatkan.
3. Dalam musyawarah, pertimbangan moral lebih diutamakan dan bersumber dari hati nurani yang jujur.
4. Pembicaraan harus dapat diterima dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani.
Dalam pelaksanaan musyawarah untuk mencapai mufakat kita harus berpedoman pada prinsip-prinsip dan aturan musyawarah, antara lain sebagai berikut.
1. Musyawarah dilandasi dengan akal sehat dan hati nurani yang luhur.
2. Musyawarah dilandasi semangat kegotongroyongan dan kekeluargaan.
3. Mengutamakan kepentingan umum.
4. Menghargai pendapat orang lain.
5. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa.
6. Melaksanakan keputusan bersama dengan dilandasi itikad baik dan penuh rasa tanggung jawab
Tata cara dan persyaratan musyawarah antara lain sebagai berikut.
1. Peserta musyawarah harus hadir sebelum musyawarah dimulai.
2. Musyawarah dimulai jika peserta musyawarah telah mencapai kuorum. Kuorum adalah penetapan jumlah minimum anggota yang harus hadir pada saat musyawarah.
3. Ada susunan kepanitiaan yang minimal terdiri dari: ketua, notulis, dan peserta musyawarah.
4. Setiap peserta musyawarah berhak menyampaikan pendapat.
5. Setiap peserta musyawarah harus menghargai pendapat orang lain.
6. Pendapat yang disampaikan harus dapat diterima akal sehat, tidak untuk kepentingan pribadi atau golongan, tidak menimbulkan perpecahan, sesuai dengan norma, dan tidak menyinggung perasaan orang lain.
Cara-cara mengeluarkan pendapat antara lain sebagai berikut.
1. Mengacungkan tangan sebagai tanda izin bicara.
2. Berbicara setelah dipersilakan.
3. Kalau ada yang berbicara menunggu sampai pembicaraan selesai.
4. Bersikap sopan.
5. Suara cukup jelas.
Sikap dalam musyawarah antara lain sebagai berikut.
1. Menghargai/menghormati pendapat orang lain.
2. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
3. Tidak boleh mencela pendapat orang lain.
4. Tidak boleh memotong pembicaraan orang lain.
Kunci Jawaban Halaman 88
Ayo Berlatih
Dari bacaan tentang musyawarah di atas, buatlah daftar pertanyaan dan jawaban menggunakan kata tanya apa, siapa, di mana, bagaimana, dan mengapa. Tuliskan dalam bentuk tabel seperti di bawah, kemudian gunakan untuk bertanya jawab dengan teman-temanmu dari kelompok lain.
Jawaban:
1. Kata Tanya: Apa
– Pertanyaan: Apa yang dimaksud dengan keputusan bersama?
Jawaban: Keputusan bersama adalah suatu keputusan yang sudah ditetapkan berdasarkan pertimbangan, pemikiran, dan pembahasan yang matang
– Pertanyaan: Apa saja nilai yang mendasari kutusan berama?
Jawaban: Nilai yang mendasari kputusan bersama adalah nilai kebersamaan, nilai kebebasan mengemukakan pendapat, dan nilai menghargai pendapat orang lain.
– Pertanyaan: Apa yang tidak boleh dilakukan saat mengambil keputusan bersama?
Jawaban: Dalam pengambilan keputusan kita tidak boleh memaksakan kehendak.
– Pertanyaan: Apa saja ciri-ciri muyawarah mufakat?
Jawaban: Ciri-ciri musyawarah untuk mufakat antara lain sesuai dengan kepentingan bersama. usul atau pendapat yang disampaikan mudah dipahami, pertimbangan moral lebih diutamakan, dan pembicaraan harus dapat diterima dengan akal sehat.
– Pertanyaan: Apa saja sikap yang harus dilakukan saat musyawarah mufakat?
Jawaban: Sikap dalam musyawarah antara lain menghargai/menghormati pendapat orang lain, tidak memaksakan kehendak kepada orang lain, tidak boleh mencela pendapat orang lain, dan idak boleh memotong pembicaraan orang lain.
2. Kata Tanya: Di mana
– Pertanyaan: Di mana biasanya musyawarah mufakat dilaksanakan?
Jawaban: Musyawarah mufakat dilaksanakan di balai pertemuan.
– Pertanyaan: Di mana kita harus menghargai pendapat orang lain?
Jawaban: Kita harus menghargai pendapat orang lain saat melaksanakan musyawarah mufakat.
– Pertanyaan: Di mana kita tidak boleh memotong pembicaraan orang lain?
Jawaban: Kita tidak boleh memotong pembicaraan orang lain saat melaksanakan musyawarah mufakat.
– Pertanyaan: Di mana kita tidak boleh memaksakan kehendak?
Jawaban: Dalam pengambilan keputusan kita tidak boleh memaksakan kehendak.
– Pertanyaan: Di mana kita tidak boleh mencela pendapat orang lain?
Jawaban: Kita tidak boleh mencela pendapat orang lain saat pelaksanaan musyawarah mufakat.
3. Kata Tanya: Siapa
– Pertanyaan: Siapa yang mempunyai tanggung jawab ikut serta dalam mengambil keputusan bersama?
Jawaban: Setiap warga masyarakat mempunyai tanggung jawab ikut serta dalam mengambil keputusan bersama.
– Pertanyaan: Siapa yang harus diwakili kepentingannya dalam pengambilan keputusan berama?
Jawaban: Keputusan bersama haruslah mewakili kepentingan seluruh anggota atau seluruh peserta rapat.
– Pertanyaan: Siapa yang harus mematuhi dan melaksanakan hasil keputusan bersama?
Jawaban: Keputusan bersama harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh semua peserta rapat tanpa terkecuali dan membeda-bedakan.
– Pertanyaan: Siapa yang dapat mengutarakan pendapatnya dalam musyawarah?
Jawaban: Semua peserta rapat boleh mengutarakan pendapatnya.
– Pertanyaan: Siapa yang harus menghargai pendapat orang lain dalam musyawarah?
Jawaban: Setiap peserta musyawarah harus menghargai pendapat orang lain.
4. Kata Tanya: Mengapa
– Pertanyaan: Mengapa kita tidak boleh memaksakan kehendak?
Jawaban: Kita tidak boleh memaksakan kehendak karena pendapat orang lain-berbeda-beda.
– Pertanyaan: Mengapa kita harus menghargai pendapat orang lain?
Jawaban: Kita harus menghargai pendapat orang lain karena tujuan musyawarah adalah untuk mendapatkan kesepakatan bersama.
– Pertanyaan: Mengapa kita melakukan musyawarah mufakat?
Jawaban: Kita melakukan musyawarah mufakat untuk mengambil keputusan bersama.
– Pertanyaan: Mengapa hasil dari keputusan yang diambil juga tidak boleh hanya menguntungkan satu pihak, tetapi semua pihak haruslah merasa diuntungkan?
Jawaban: Hasil dari keputusan yang diambil juga tidak boleh hanya menguntungkan satu pihak, tetapi semua pihak haruslah merasa diuntungkan karena keputusan bersama harus menampilkan rasa keadilan, dan semua peserta rapat mempunyai kedudukan yang sama.
– Pertanyaan: Mengapa dalam pelaksanaan musyawarah untuk mencapai mufakat kita harus berpedoman pada prinsip-prinsip dan aturan musyawarah?
Jawaban: Dalam pelaksanaan musyawarah untuk mencapai mufakat kita harus berpedoman pada prinsip-prinsip dan aturan musyawarah agar mutawarah dapat berjalan dengan baik.
5. Kata Tanya: Bagaimana
– Pertanyaan: Bagaimana sikap yang baik saat orang lain mengemukakan pendapat?
Jawaban: Sikap yang baik saat orang lain mengemukakan pendapat adalah dengan mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain tanpa menyela orang yang sedang mengemukakan pendapat.
– Pertanyaan: Bagaimana cara menanggapi pendapat orang lain yang tidak kita setujui?
Jawaban: Bila kita tidak setuju dengan pendapat yang dikemukakan peserta lain, boleh menanggapinya tetapi dengan cara yang sopan agar tidak menimbulkan permasalahan.
– Pertanyaan: Bagaimana sikap yang baik dalam musyawarah?
Jawaban: Sikap yang baik dalam musyawarah antara lain menghargai/menghormati pendapat orang lain, tidak memaksakan kehendak kepada orang lain, tidak boleh mencela pendapat orang lain, dan tidak boleh memotong pembicaraan orang lain.
– Pertanyaan: Bagaimana cara menghargai pendapat orang lain?
Jawaban: Cara menghargai pndapat orang lain adalah dengan mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain tanpa menyela orang yang sedang mengemukakan pendapat.
– Pertanyaan: Bagaimana cara mengeluarkan pendapat yang baik?
Jawaban: Cara-cara mengeluarkan pendapat antara lain mengacungkan tangan sebagai tanda izin bicara, berbicara setelah dipersilakan, kalau ada yang berbicara menunggu sampai pembicaraan selesai, dan bersikap sopan serta suara cukup jelas.
Kunci Jawaban Halaman 89
Ayo Berdiskusi
Diskusikanlah hak, kewajiban, dan tanggung jawab sebagai peserta musyawarah. Tulislah hasil diskusi dengan jelas dan singkat.
Jawaban:
Hak peserta musyawarah:
– Memberikan saran dan kritik
– Peserta berhak menyampaikan pendapat
– Menyetujui atau menolak pendapat orang lain
– Mendapat perlakuan yang sama dalam berpendapat
– Peserta berhak didengarkan pendapatnya.
Kewajiban kewajiban peserta musyawarah :
– Kewajiban menghormati perbedaan pendapat
– Kewajiban menghargai pendapat orang lain
– Kewajiban peserta melaksanakan keputusan musyawarah dengan penuh tanggungjawab
– Kewajiban tidak memperkeruh suasana musyawarah
– Kewajiban mentaati tata tertib musyawarah
Tanggungjawab peserta musyawarah :
– Mematuhi dan melaksanakan hasil keputusan bersama
– Menjaga ketertiban selama pelaksanaan musyawarah
– Mempertanggungjawabkan keputusan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa.
– Mengutamakan kepentingan umum dan menghargai pendapat orang lain.
– Pengambilan keputusan untuk kebaikan bersama.
Edo dan teman-teman bermusyawarah mengenai rencana pelaksanaan peragaan tari. Kamu dan teman-teman sekelasmu juga perlu mengadakan musyawarah mengenai rencana memperagakan tarian daerah yang telah kalian pilih bersama-sama. Tahukah kamu, apa yang harus diperhatikan dalam menyiapkan peragaan karya tari? Bacalah uraian berikut!
Ayo Membaca
Sebelum melaksanakan peragaan karya tari, ada beberapa hal yang harus kita persiapkan. Tujuan persiapan yaitu agar peragaan karya tari berhasil dengan baik dan pantas untuk ditampilkan di depan orang lain. Persiapan yang dilakukan sebagai berikut.
1. Menentukan Bentuk Karya Tari.
Bentuk karya tari ada bermacam-macam. Ada bentuk tari tunggal, bentuk tari berpasangan, dan bentuk tari kelompok. Bentuk karya tari perlu ditentukan sebelum diperagakan di depan penonton, karena berkaitan dengan unsur lain.
2. Memilih Karya Tari.
Pemilihan karya tari harus disesuaikan dengan bentuk tari. Sebagai contoh jika bentuk tari yang dipilih tari berpasangan, pilihlah karya tari berpasangan.
3. Menentukan Jumlah Penari.
Jumlah penari disesuaikan dengan bentuk dan karya tari yang dipilih. Jika karya tari yang dipilih berpasangan, jumlah penarinya dua orang atau kelipatannya.
4. Memilih Properti Tari.
Properti perlu dipersiapkan sejak awal dan selalu dipakai sejak saat latihan peragaan gerak tari. Tujuannya agar pada saat peragaan di depan penonton, kamu sudah terbiasa dengan penggunaan properti sehingga sesuai dengan gerak tari.
5. Menentukan Iringan Tari
Saat ini iringan tari bisa kita dapatkan dalam aneka bentuk rekaman, baik dengan pita kaset maupun CD. Persiapkan iringan tari sejak awal dan gunakan selalu setiap kali latihan.
6. Memilih Busana Tari.
Setiap karya tari memerlukan busana yang berbeda. Busana tari harus sesuai dengan tema tari. Saat ini banyak persewaan busana tari sehingga memudahkanmu dalam menyiapkan busana tari. Namun, apabila di daerah tempat tinggalmu tidak ada penyewaan busana tari, kamu dan teman-temanmu dapat berkreasi menciptakan busana tari sesuai tema tari yang akan diperagakan.
Kamu telah mengetahui unsur-unsur yang harus dipersiapkan untuk peragaan karya tari. Kamu dan teman-teman sekelasmu juga telah sepakat memilih karya tari yang akan diperagakan. Sekarang isilah bagan berikut berkaitan dengan peragaan tari yang akan kalian lakukan.
Kunci Jawaban Halaman 90
Ayo Menulis
Jawaban:
Nama Karya Tari: Tari Jaipong
Bentuk Karya Tari: berpasangan atau berkelompok.
Jumbah penari : Jika berpasangan terdiri dari 2 orang, jika berkelompok terdiri dari 3-5 orang.
Busana tari: Sinjang, celana panjang yang digunakan penari Jaipong. Apok, baju atasan penari Jaipong berupa kebaya yang terdapat pernik dan ornamen. Sampur, selendang yang diletakkan di leher para penari Jaipong.
Properti: Sampur atau selendang.
Iringan Tari: Tarian diiringi oleh musik khas yang disebut degung. Degung dimainkan oleh gong, kecrek, rebab, dan gendang.
Ayo Renungkan
Apa yang kamu ketahui tentang musyawarah?
Jawaban:
Musyawarah adalah suatu upaya bersama dengan sikap rendah hati untuk memecahkan persoalan (mencari jalan keluar) guna mengambil keputusan bersama.
—
Kegiatan Bersama Orang Tua
Tuliskan pengalaman musyawarah yang pernah terjadi dalam keluargamu. Kemudian, ceritakan kepada teman-temanmu.
Jawaban:
Musyawarah yang pernah saya lakukan adalah musyawarah tentang rencana kegiatan liburan. Ayah mengusulkan untuk pergi ke kebun binatang, ibu mengusulkan untuk pergi ke wahana air, sementara saya mengusulkan untuk mengunjungi museum. Hasil musyawarah akhirnya pergi ke kebun binatang.
—
*)Disclaimer: Artikel ini hanya ditujukan kepada orang tua untuk memandu proses belajar anak.
Sumber:
– Buku Siswa SD/MI Kelas V Tema 2 Udara Bersih bagi Kesehatan, Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
– Buku Guru SD/MI Kelas V Tema 2 Udara Bersih bagi Kesehatan, Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
(*/SN)