KL Summit 2019, Bahas Mata Uang Bersama untuk Negara Muslim
Semangatnews, Kuala Lumpur – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yakin Ankara dan Kuala Lumpur dapat meningkatkan kerja sama dalam keuangan Islam untuk keuntungan bersama.
“Kami (Turki) perlu memasukkan keuangan Islam dalam agenda kami, menjadikannya prioritas. Kami percaya Malaysia memiliki keuntungan menjadi pelopor dalam keuangan Islam. Jadi kami dapat bekerja dengan bank kami, peserta swasta kami memiliki model seperti Sukuk,” katanya dikutip Kantor Berita Malaysia, BERNAMA.
Hal ini ini disampaikan Erdogan dalam sesi meja bundar pada KTT Kuala Lumpur 2019, dengan Perdana Menteri Tun Dr Mahathir Mohamad dan Presiden Iran Hassan Rouhani.
“Jadi ini adalah salah satu potensi utama di negara kita (Turki). Kita dapat memunculkan rincian, rencana aksi melalui kelompok kerja untuk mengatasi masalah ini,” katanya, seraya menambahkan bahwa area lain yang dapat dieksplorasi adalah teknologi dan inovasi.
Sebelumnya, berbicara di KTT, Erdogan mengatakan negara-negara Muslim harus memanfaatkan keunggulan mereka dalam hal sumber daya, populasi dan lokasi geografis untuk keuntungan mereka.
Dia juga mengatakan mereka harus mempertimbangkan kekurangan dan menyusun strategi untuk mengatasi masalah seperti kemiskinan di kalangan penduduk Muslim.
Mendesak umat Islam untuk menyelesaikan masalah mereka, Erdogan mengatakan mereka seharusnya tidak mengambil jalan keluar yang mudah dengan menyalahkan orang lain atas masalah yang mempengaruhi umat.
Identitas Bersama
Sementara PM Malaysia Dr Mahathir Mohamad mengatakan dirinya terbuka untuk menentukan mata uang kripto khusus untuk negara-negara Islam.
Faktanya, Mahathir mengatakan Malaysia telah lama mengkooptasi ide mata uang bersama untuk negara-negara Islam tetapi kekuatan utama adalah penghalang terhadap proposal tersebut.
“Ini karena ketika mata uang mereka (kedaulatan) digunakan oleh orang lain, itu memberi mereka kekuatan ekstra,” katanya kepada media saat diskusi meja bundar tentang tema ‘Prioritas dan Tantangan Pembangunan’ pada hari Kamis dengan dipandu Ahmad Sarji Abd Hamid.
“Ini adalah pertama kalinya kami mendengar Iran dan Turki berpendapat bahwa jika kami tidak memiliki dolar AS, kami dapat menggunakan mata uang kami sendiri atau mata uang bersama yang kami dapat (negara-negara Islam) ciptakan jika kami setuju,” kata Dr Mahathir.
Mahathir mengatakan hal ini ketika meminta reaksinya terhadap proposal Presiden Rouhani untuk memiliki mata uang kripto khusus untuk negara-negara Muslim di meja bundar.
Dalam perkembangan lain, Mahathir mengatakan Malaysia bersedia bekerja sama dengan Iran dan Turki di bidang teknologi karena kedua negara lebih maju di bidang ini daripada negara-negara Islam lainnya.
KTT empat hari yang dimulai pada hari Rabu bertujuan untuk membahas dan menemukan solusi baru untuk masalah yang dihadapi dunia Islam dan untuk meningkatkan kesejahteraan umat dan Negara Islam secara umum. (CK)