Ketika Wartawan Jogja Sihono HT Melintasi Sumbar; Air Terjun, Sungai, Gunung, dan Jalur Kereta Api Kuno yang Menakjubkan

by -
Wartawan Wiradesa.co berpose di depan Air Terjun Lembah Anai, Kamis (16/3/2023). (Foto: Wiradesa)

SEMANGATNEWS.COM, PADANG – Sungguh menakjubkan pemandangan alam di perbukitan mulai dari Tanah Datar sampai Padang Panjang Sumatera Barat. Ada air terjun, sungai, gunung, dan rel kereta api yang berkelok di atas sungai serta menyusuri perbukitan dengan hutan yang masih lebat, hijau dan terjaga vegitasinya.

Perbukitan dari Tanah Datar menuju Padang Panjang itu berada di jalur utama yang menghubungkan Kota Padang dan Bukittinggi. Di sisi kiri terlihat imdahnya Gunung Singgalang dan sisi kanan Gunung Marapi. Pada Kamis 16 Maret 2023, wartawan Wiradesa.co melewati perbukitan yang menawan tersebut.

Saat mau memasuki jalur perbukitan yang menyejukkan, terdapat air terjun, Lembah Anai, yang menyita perhatian pengguna jalur yang melintas antara Tanah Datar dan Padang Panjang. Karena air terjun ini berada di pinggir jalan dan terlihat indah, serta saying untuk dilewatkan.

Jembatan tua jalur kereta api di perbukitan Singgalang tampak menawan, Kamis (16/3/2023). (Foto: Wiradesa)

Dengan daya tarik yang luar biasa, membuat rombongan Wiradesa menepikan mobil dan berjalan memasuki area Lembah Anai. Untuk masuk ke area yang sepertinya sudah dijadikan destinasi wisata, pengunjung dikenakan tiket masuk Rp 5.000 untuk dewasa dan Rp 3.000 untuk anak-anak.

Meski sudah dijadikan destinasi wisata dan ada tiket masuknya, tetapi sayang pengelolaannya kurang bagus. Jalur menuju spot utama di bawah air terjun terlihat kotor dan tidak terawat dengan baik. Padahal banyak pengunjung yang selfie atau mengabadikan momen yang indah dengan latar belakang air terjun.

Terkait dengan kebersihan ini. Bupati Tanah Datar Eka Putra SE MM dan Wakil Bupati Richi Aprian SH MH telah mengingatkan untuk menjaga kebersihan di area destinasi Lembah Anai. Jika destinasi yang sudah menjadi ikon Sumbar ini kotor dan tidak bersih, maka akan berpengaruh negatif terhadap masa depan pariwisata di Sumatera Barat.

Berdasarkan penuturan wartawan senior di Sumatera Barat, Zulnadi, air terjun Lembah Anai dikenal masyarakat sebagai Air Mancur, ajer mantjoer. Air terjun yang teretak di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Baraat ini setinggi sekitar 35 meter berada tepat di tepi Jalan Raya Padang-Bukittinggi di kaki Gunung Singgalang.

Air terjun Lembah Anai merupakan bagian dari aliran Sungai Batang Lurah yang berhulu di Gunung Singgalang di ketinggian 400 meter di atas permukaan laut (mdpl). Air terjun ini terletak di batas barat kawasan Cagar Alam Lembah Anai, sehingga suasana masih alami dengan hutan lebat serta pepohonan rimbun.

Di sekitar air terjun pun masih terdapat banyak monyet yang berkeliaran, Pada saat liburan, air terjun ini dikunjungi oleh ratusan wisatawan. Keindahannya membuat air terjun Lembah Anai menjadi ikon pariwisata Provinsi Sumatera Barat.

Selain indahnya air terjun, jalur Tanah Datar – Padang Panjang juga tersaji menawannya aliran Sungai Batang Anai dan Sungai Batang Lurah. Apalagi di sepanjang jalur darat yang berkelak kelok menembus perbukitan itu juga terdapat rel kereta api kuno.

Jalur rel kereta api itu sepertinya dibiarkan mangkrak. Padahal jika difungsikan sebagai kereta wisata akan sangat menarik bagi wisatawan Nusantara maupun asing. Apalagi berdasar informasi, rel kereta api yang menembus perbukitan antara Gunung Singgalang dan Gunung Marapi itu dibangun zaman penjajahan Belanda.

“Rel itu sudah ada sejak zaman Belanda. Kami dengar, PT KAI sedang mencari investor untuk memfungsikan rel kuno tersebut,” ujar Zulnadi. Dengan historisnya seperti itu, jika rel kereta api difungsikan sebagai jalur kereta wisata, maka wisatawan Belanda, Jepang, Inggris, dan negara-negara yang memiliki kaitan sejarah dengan Indonesia, akan tertarik untuk datang berkunjung ke tanah Minang.

Potensi alam yang indah, ada air terjun, sungai, gunung, dan jalur kereta api kuno, sangat sayang jika tidak dioptimalkan sebagai destinasi wisata andalan Sumatera Barat. Pembangunan pariwisata tidak hanya bergantung pada Dinas Pariwisata daerah saja, tetapi juga Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta yang terpenting partisipasi aktif masyarakat, khususnya para pemuda setempat. Kita tunggu proses belajar, berkarya, dan berbagi para pemuda kreatif di sepanjang jalur Tanah Datar – Padang Panjang. (Ono Jogja)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.