Kadis PMD Sumbar : Stunting Pasaman Turun 1,3 Persen karena Peran Kader Posyandu

by -

Kadis PMD Sumbar : Stunting Pasaman Turun 1,3 Persen karena Peran Kader Posyandu

SEMANGATNEWS.COM-Kader Posyandu sangat strategis perannya dalam pelayanan yang berdampak untuk peningkatan kesehatan masyarakat, dan tujuan akhirnya adalah meningkatnya kesejahteraan masyarakat. Parameternya antara lain adalah indeks pembangunan manusia (IPM) dan penurunan angka stunting.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) yang diwakili Sekretaris DPMD Amriman, S.Pd.MM ketika memberikan arahan dalam pembukaan Bimbingan Teknis (Bimtek) Posyandu Angkatan V Tahun 2023 yang dilaksanakan Dinas PMD Sumbar di Hotel Rocky Padang, Senin (15/5/2023).

Dalam rangka mewujudkan Sumbar madani, unggul dan berkelanjutan, maka target penurunan angka prevalensi stunting menjadi salah satu yang penting. Target penurunan stunting secara nasional adalah 11 persen pada tahun 2024. Kondisi prevalensi stunting Sumbar tahun 2022 adalah 25,2 persen dan naik 1,9 persen dari tahun 2021.

“Alhamdulillah, yang menggembirakan, angka prevalensi stunting Kabupaten Pasaman mengalami penurunan. Dari 30,2 persen tahun 2021 menjadi 28,9 persen tahun 2022, sehingga terjadi penurunan sebesar 1,3 persen. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran para peserta Bimtek ini yang berasal dari Kabupaten Pasaman,” kata Sekdis PMD Amriman, SPd.MM.

Pencapaian penurunan ini tidaklah mudah. Tentu karena kerjasama semua pihak, salah satunya adalah peran Kader Posyandu dengan kegiatan dan layanannya. Capaian ini jangan membuat lengah, tetapi tetap harus waspada pada keluarga beresiko stunting sehingga program preventif, intervensi spesifik dan sensitif tetap harus dilaksanakan.

“Posyandu dengan 7 langkah layanan prioritas memberikan kontribusi besar dalam penurunan angka stunting. Dengan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita dengan pengisian kurva KMS, maka bayi dan balita yang mengalami permasalahan pertumbuhan dapat dideteksi sedini mungkin sehingga tidak terjadi kasus stunting,” ujar Sekretaris DPMD Sumbar lagi.

Kabid Kelembagaan Masyarakat dan Adat (KMA) DPMD Sumbar Quartita Evari Hamdiana, SKM.MM mengatakan, bahwa tujuan dilaksanakannya Bimtek ini adalah untuk meningkatkan peran Posyandu sebagai wadah pemberdayaan masyarakat di pelayanan sosial dasar dalam upaya penurunan stunting. Diharapkan pengetahuan peserta Bimtek dapat meningkat terkait dengan kedudukan, tugas, fungsi, dan peran strategis Posyandu sebagai Lembaga Kemasyarakatan Nagari.

“Kemampuan pengelola Posyandu hendaknya meningkat terutama tentang kelembagaan Posyandu dan penyelenggaraan kegiatan di Posyandu. Kemampuan dan skill Kader Posyandu harus meningkat terutama dalam melakukan Komunikasi Perubahan Perilaku di Posyandu,” kata Kabid KMA Dinas PMD Quartita Evari Hamdiana, SKM.MM.

Bimtek yang dilaksanakan selama tiga hari, 15-17 Mei ini diikuti oleh 90 orang dari Kabupaten Pasaman yang terdiri dari unsur OPD terkait yang mengelola kegiatan Posyandu, 16 orang Pokja Posyandu, 73 orang Kader Posyandu dari Kecamatan Lubuk Sikaping, Kecamatan Tigo Nagari, Kecamatan Bonjol, Kecamatan Simpang Alahan Mati, Kecamatan Panti dan Kecamatan Rao.

Nara sumber Bimtek terdiri dari Anggota DPRD Sumbar Muzli M. Nur, Dinas PMD Sumbar, Dinas Kesehatan Sumbar, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas dan motivator. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.