Kadinas Kehutanan Sumbar: Hutan Adalah Penahan Banjir dan AC-nya Alam

by -

Kadinas Kehutanan Sumbar: Hutan Adalah Penahan Banjir dan AC-nya Alam

Semangatnews, Padang- Hutan, apabila tidak dijaga dan dipelihara akan berakibat pada kehidupan manusia itu sendiri.

Hal ini ditegaskan Kepala Dinas Kehutanan Yozarwardi Usama Putra S.Hut, M.Si didampingi Kabid PPMHA Yonefis, SH,MM dalam wawancara khusus dengan Semangatnews.com, di kantor, Jalan Raden Saleh Padang, Rabu15/04.

Dikatakan, bila hutan rusak, maka sangat besar efeknya pada kehidupan manusia itu. Sebagai contoh, sebut Yozarwardi, manakala  hutan gundul, tidak ada lagi penyerapan atau peresapan air.

Banjir akan cepat terjadi, karena hutan tidak berfungsi sebagai penyimpan air. Air yang seharusnya menjadi cadangan, menjadi habis seketika karena mengalir langsung ke sungai. Sehingga simpanan air dalam tanah menjadi minim, sebutnya.

Tak salah pula apa yang dilantunkan penyanyi minang Almarhum Tiar Ramon dengan judul” Pasan Buruang”.
Lagu ini menggambarkan kondisi hutan yang begitu parah, sehingga tak ada lagi ranting tempat burung-burung berkicau ria.

Lebih jauh Kepala Dinas Kehutanan Sumbar mengatakan,  sejatinya ketika hujan, maka sebagian air yang jatuh ke vegetasi hutan tidak langsung mengalir ke muara ataupun sungai tetapi diresapkan ke dalam tanah.

Hal ini karena aliran permukaan (run off) berkurang akibat tertahan oleh adanya permukaan tanah yang tertutupi oleh vegetasi.

Jika vegetasi hutan berkurang maka ketika hujan turun, air akan langsung jatuh ke permukaan tanah. Sehingga menyebabkan terjadinya aliran permukaan yang  besar dan air hujan tersebut tidak terserap atau tersimpan ke dalam tanah.Pada gilirannya inilah yang menimbulkan terjadinya banjir.
Sebab hutan tidak lagi berfungsi sebagai penyimpan air.

Lalu bagaimana jika air tidak tersimpan. Ada 2 hal yang akan terjadi yakni kelebihan air pada waktu yang singkat pada saat hujan turun dan kekurangan air pada saat kemarau, kata  Yozarwardi Sarjana Kehutanan ini.

Bencana yang pertama adalah akibat aliran air yang berlebih yang menghasilkan banjir dan juga memungkinkan terjadinya tanah longsor.

Sedangkan bencana kedua adalah kekeringan pada saat musim kemarau karena simpanan air saat hujan sedikit.

Mengurangi Suhu Panas di Bumi

Kecuali penahan air hujan, fungsi hutan juga dikenal  sebagai sarana mengurangi Suhu panas bumi. Atau ACnya alam.

Sadar tidak sadar kita, tukas Yozarwardi,  saat ini suhu bumi terus memanas akibat aktivitas manusia yang tak  terkendali, dengan adanya kegiatan industri dan pembangunan rumah kaca.
Dampaknya cukup jelas dari keadaan es di kutub yang terus mencair.

Udara dari pohon itulah yang mampu mendinginkan suhu bumi. Namun bila hutan gundul, maka suhu semakint tinggi.
Untuk itu dalam menghadapi pemanasan global (global warming) dewasa ini  adalah dengan menanam pepohon sembari menjaga luasan hutan yang ada.(zln/hms-Sumbar)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.