Dalam 10 Hari Pemerintahan Dan Kabinet Baru Terbentuk
Semangatnews, Kuala Lumpur- Meskipun pengunduran diri Mahathir Mohamad di terima namun Raja Malaysia, Yang Dipertuan Agung Abdullah, menunjuk kembali Mahathir sebagai Perdana Menteri interim(sementara).
Raja Malaysia memutuskan untuk membubarkan kabinet setelah menerima permohonan pengunduran diri Mahathir Mohamad dari posisi Perdana Menteri.
Namun disaat bersamaan Raja menunjuk Mahathir sebagai Perdana Menteri interim (sementara) untuk mengurus pemerintahan sampai penggantinya terpilih dan kabinet baru terbentuk.
“Terkait dengan hal tersebut, tugas anggota pemerintahan (wakil perdana menteri, menteri, wakil menteri, serta sekretaris politik) sudah berakhir,” kata Kepala Sekretaris Pemerintah Malaysia, Mohamed Zuki Ali, di Kuala Lumpur, Senin (24/2).
Menurut Zuki, keputusan Raja Abdullah sesuai dengan Pasal 43 (5) Undang-Undang Federal. Tercatat ada 26 menteri dan kepala lembaga pemerintah yang ada dalam kabinet dipimpin Mahathir.
Sementara itu, Jaksa Agung Tommy Thomas menyatakan kepala pemerintahan sementara akan dipegang oleh Mahathir. Mahathir akan menjabat sebagai PM interim selama sepuluh hari.
Keputusan Raja Abdullah diambil setelah berdialog dengan Mahathir di Istana selama 90 menit. Sebelumnya, Raja bertemu Ketua Partai Keadilan Rakyat (PKR), Datuk Seri Anwar Ibrahim, dan sang istri yang merupakan Wakil PM Malaysia, Wan Azizah Wan Ismail.
Mahathir mengirimkan surat pengunduran diri kepada Raja Abdullah pada Senin. Dia juga memutuskan mengundurkan diri dari jabatan pengurus partai yang menaunginya, Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu). Partai tersebut juga mengeklaim keluar dari koalisi yang saat ini berkuasa Pakatan Harapan. Ini membuat Pakatan Harapan sekarang menjadi pemerintah minoritas karena hanya memiliki dukungan minoritas di parlemen.
Pengunduran diri Mahathir diduga terkait dengan gerakan politik yang berupaya membentuk koalisi baru dengan anggota PPBM, UMNO, Partai Islam SeMalaysia (PAS) dan faksi PKR yang dipimpin oleh mantan wakil PKR, Mohamad Azmin Ali.
PKR lantas memutuskan memecat Azmin dan sejawatnya, Zuraida Kamaruddin, yang dianggap berkhianat. Hal ini buntut perseteruan antara Anwar Ibrahim dan Mohamad Azmin Ali beberapa waktu lalu.
Anwar Bantah
Sementara itu, Presiden PKR, Datuk Seri Anwar Ibrahim, mengatakan Mahathir Mohamad membantah terlibat dalam upaya yang diduga membentuk pemerintahan baru tanpa PKR, Parta Aksi Demokratis (DAP) dan Partai Amanah.
Berbicara di markas PKR usai bertemu Raja Malaysia, Anwar mengatakan Mahathir tidak menyetujui upaya tersebut atau berencana untuk bergabung dengan partai-partai oposisi. “Tidak, saya pikir itu bukan dia (Mahathir). Karena namanya digunakan oleh orang-orang di dalam dan di luar,” katanya
Anwar juga mengungkapkan telah mencoba membujuk Mahathir untuk tidak mundur tetapi tidak berhasil. “Kami berdiskusi dan saya mengajukan permohonan kepadanya atas nama Partai Keadilan dan Pakatan Harapan bahwa pengkhianatan ini dapat ditangani bersama,” imbuh Anwar. smngtnews/AFP/Ant)