Semangatnews,Padang-Delapan bulan lebih proyek jalan tol yang menghubungkan Kota Padang dan Pekanbaru dimulai pengerjaannya, yang ditandai dengan ground breaking oleh Presiden Joko Widodo pada Februari 2018 lalu. Namun hingga saat ini belum ada fisik tol yang terlihat. Pengerjaan terhenti akibat permasalahan lahan yang belum bebas.
“Proyek ini panjangnya 255 kilometer. Terbagi 11 seksi. Seksi 1 dari Padang ke Sicincin Padang Pariaman 30,4 kilometer. Baru sebatas ground breakingdan clearing, secara fisik 1 persen pun belum ada. Ini terhenti sebelum lebaran lalu,” ungkap Ramson Pardede, pimpinan proyek tol Padang-Pekanbaru seksi Padang-Sicincin, usai rapat lanjutan proyek tol di Kantor Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Kamis (29/11/2018).
Ramson menjelaskan, pada seksi Padang-Sicincin, dari titik 0-4,2 kilometer, tim appraisal mengeluarkan harga tanah ganti rugi di kisaran Rp32 ribu–Rp280 ribu rupiah per meter persegi. Masyarakat tak cocok dengan harga itu, karena dinilai terlalu rendah.
“Masyarakat sebenarnya bersedia melepas tanahnya untuk proyek ini. Pada titik awal di 800 meter mereka bersedia digunakan lahannya dulu, bayarnya belakangan. Namun ternyata harga tidak cocok. Mereka dengan baik-baik minta kami berhenti, tidak memasukkan alat berat sampai masalah harga tanah selesai. Kami hormati itu. Kalau semuanya tuntas, kami akan langsung kerja lagi,” bebernya.