SEMANGAT PADANG – Sepuluh malam terakhir Ramadan 1438 H benar-benar dimanfaatkan Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Minggu (18/6) sekira pukul 01.00 Wib, Walikota Padang melaksanakan i’tikaf di Masjid Agung Nurul Iman.
Begitu turun dari kendaraan dinasnya, dengan mengenakan peci, jas hitam dan sarung, Walikota Padang langsung berbaur bersama peserta i’tikaf di masjid itu. Walikota menyalami setiap peserta yang sedang mengaji.
Walikota kemudian melaksanakan shalat qiyamu lail. Setelah itu mengambil Alquran dan duduk membacanya di syaf depan. Mahyeldi tampak serius dan khusyuk membaca Alquran. Mahyeldi juga tampak berzikir.
Kehadiran Walikota Padang di Masjid Agung Nurul Iman semakin menambah semangat peserta i’tikaf. Pada malam itu peserta i’tikaf cukup ramai dari hari sebelumnya. Tercatat, sebanyak 75 orang beri’tikaf malam itu.
Cukup lama Mahyeldi berzikir dan mengaji. Semuanya khusyuk beribadah. Hingga akhirnya waktu makan sahur tiba. Seluruh peserta menikmati makan sahur bersama. Begitu halnya dengan Walikota Padang.
Setelah imsak, seluruh peserta i’itikaf melaksanakan shalat subuh berjamaah. Walikota juga sempat menyampaikan tausyiahnya di depan peserta i’itikaf.
Dalam tausyiahnya Walikota Padang menyampaikan bahwa sepuluh hari terakhir Ramadan paling tinggi nilai ibadahnya di mata Allah. Karena itu Mahyeldi mengajak seluruh warganya untuk mempertahankan dan meningkatkan cara beribadah agar tidak sia-sia.
“Mari kita beri’itikaf dengan khusyuk,” ajak Mahyeldi.
Seluruh peserta nampak kagum dengan ibadah yang dilakukan Walikota Padang. Meski agenda kerjanya cukup padat, namun Walikota masih menyempatkan dirinya beribadah di masjid.
“Inilah pemimpin yang mau bersama (warganya),” ujar Am, peserta i’tikaf.
Usai mengaji, shalat, berzikir dan beribadah, Walikota kemudian meninggalkan masjid. Mahyeldi keluar dari masjid di waktu syuru’.(Charlie)