Semangatnews, Padang – Sumatera Barat merupakan daerah yang rawan bencana dan berbagai macam bencana yang mengancam keselamatan jiwa masyarakat, tentu menimbulkan semacam rasa ketidak nyamanan untuk berkunjung wisata ke Sumatera Barat.
Hal ini disampaikan dalam sambutan Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit pada acara Rapat Koordinasi (Rakor) Peran serta Lembaga Dalam Penanggulangan Bencana Tingkat Provinsi Sumatera Barat Tahun 2019 di Aula Kantor Gubernur, Kamis (14/2/2019).
Hadir pada acara Rakor tersebut Deputi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Ketua PHRI dan pemilik Hotel dan pengelola restoran, Kepala BPBD Sumbar, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten dan Kota se Sumbar dan undangan lainnya yang berjumlah 120 orang.
Wagub Nasrul Abit mengatakan Sumatera Barat (Sumbar) merupakan supermarketnya bencana, semuanya ada di Sumbar, ini menjadi ancaman terbesar bagi Sumbar, terutama pertumbuhan industri pariwisata dan ekonomi kreatif, UMKM yang menjadi salah satu tulang punggung perekonomian di Indonesia.
“Tidak hanya itu saja, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar, jumlah kunjungan wisatawan asing tahun 2018 mengalami penurunan sebanyak 4,41 persen dari 58.876 kunjungan menjadi 54.369 kunjungan, dari akibat rasa ketakutan dan kekuatiran akibat ancaman bencana,” ungkap Wagub Nasrul Abit.
Wagub juga mengatakan perlu upaya dan sistem antisipasi mengurangi resiko bencana, sehingga ini akan menjadikan rasa aman bagi setiap orang, saat terjadi kemana mereka mesti bergerak cari selamat.
“Bagaimanapun kita harus bisa membuat sistem dan pola mengantisipasibencana dengan cara mengurangi resiko yang ditimbulkan bencana, dengan butuh dukungan dari berbagai pihak,” ujar Nasrul Abit.
Kemudian Wagub juga menjelaskan, seperti Provinsi Bali yang sudah dikenal sebagai tempat wisata dunia, juga memiliki banyak ancaman bencana, termasuk bencana gempa dan tsunami. Namun desinasi wisata Bali masih diminati oleh manca negara.
“Kita bisa belajar dari Provinsi Bali, untuk meningkatkan kesiapsiagaan daerahnya, perlu melibatkan sektor swasta dalam hal sertifikasi bangunan, dengan mengfungsikan bangunannya sebagai shelter evakuasi, seperti hotel, mall, gedung perkantoran dan gedung-gedung bertingkat lainya,” jelasnya.
Selanjutnya Wagub berharap, industri pariwisata Sumbar dapat terus tumbuh seiring dengan meningkatnya kesiapsiagaan masyarakat yang menciptakan rasa aman dan kepercayaan bagi wisatawan untuk berkunjung di Sumatera Barat.