SEMANGAT Sumenep – Animo para generasi muda di Desa Marengan Laok, Kecamatan Kota Sumenep, Madura untuk ikut melestarikan salah satu tradisi khas Pulau Garam yakni Topeng Dalang seakan menepis kabar yang berkembang jika tradisi ini hampir punah.
Melalui via telepon, salah satu seniman yang masih aktif dalam melestarikan sejumlah tradisi di Sumenep, Andi Rahman Arief, menuturkan, minat generasi muda untuk menjaga keaslian tradisi tersebut ternyata masih tinggi.
“Bahkan anak SD sudah ada yang main mas, tentu ada beberapa faktor pendukung juga seperti peran dari Kades setempat yang ikut membantu dalam segi finansial,” ungkapnya, Senin (10/4/2017).
Andi menambahkan jika tradisi ini sendiri merupakan bagian dari hiburan rakyat Petik Laut.
“Jadi ada perbedaan antara Topeng Dalang Sumenep dan daerah lain. Malah di Kabupaten Sumenep sendiri terpisah beberapa macam, seperti di Desa Dasuk, Slopeng, Pinggir Papas, Marengan dan Kalianget,” tambahnya.
Dikatakan Topeng Dalang dikarenakan semua pemainnya menggunakan topeng sesuai dengan peran yang dimainkan oleh pemain. Topeng yang dipakai oleh pemain tidak ada celah pada bagian mulut sehingga pemain tidak bisa berbicara sendiri, akan tetapi dialognya disuarakan oleh seorang dalang.
Topeng Dalang Madura yang ada di Sumenep pada umumnya sendiri dibagi menjadi 2 versi, yaitu versi Slopeng dan versi Kalianget. Tentu saja diantara 2 versi itu terdapat perbedaan.
“Ada perbedaan seperti pada beberapa musik, tarian dan kostum meliputi kumis, warna topeng serta penggunaan gungseng. Dan tentu jika ditanya harapan semoga perhatian Pemkab bisa lebih merata pada semua kelompok kesenian ini agar tidak ada yang merasa dianaktirikan, sebab semua kelompok kesenian Topeng Dalang mempunyai khas masing – masing,’’ tutupnya. (sumber:RRI)