SEMANGAT PIDIE – Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Aceh Sapto Aji Prabowo mengungkapkan kawanan gajah liar yang turun ke perkampungan masyarakat di wilayah Pidie, Provinsi Aceh dalam beberapa bulan terakhir disebabkan karena terusiknya habitat gajah di kawasan hutan.
“Salah satu penyebabnya karena ada aktifitas illegal logging dan illegal mining di daerah kawasan hutan. Saya tidak tahu apakah itu hutan produksi atau hutan lindung. Tapi itu merupakan habitat gajah,” kata Sapto Aji kepada RRI, Sabtu (15/4/2017).
Menurutnya, jalur yang sering dilalui oleh gajah liar menjadi terganggu akibat adanya aktifitas illegal tersebut, sehingga menyebabkan kawanan gajah ini turun ke permukiman warga.
“Ketika ada kegiatan illegal dan itu pas di posisi jalur lintasan gajah, otomatis akan menyimpang, ntah ke kiri dan ke kanan sambil mencari pakan. Kebetulan di bawahnya ada pakan seperti sawit, padi dan tanaman perkebunan lainya yang merupakan milik masyarakat,” ujarnya.
Dikatakan Sapto, penanganan konflik gajah liar ini perlu ditangani secara komprehensif dengan melibatkan seluruh stakeholder. Sebab, gajah liar ini selain mengancam keselamatan warga, juga membuat para pemilik kebun merugi.
Kawanan gajah liar tersebut kerap muncul di Kecamatan Sakti, Mila, Keumala, Mane dan Kecamatan Geumpang Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh. Bahkan warga ada yang terpaksa harus mengungsi untuk menghindari amukan gajah liar. (Mj/DS/Foto: national geographic) Sumber RRI