SEMANGAT SOLOK – ” Ikan bilih Danau Singkarak diambang kepunahan, akibat ulah manusia yang berpikiran sempit. Kerena itu butuh kegiatan positif dalam mengembalikan kelestarian ikan bilih tersebut baik oleh pemerintah daerah juga masyarakat setempat, sebelum semua terjadi “
Hal ini disampaikan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno saat penyerahan bantuan bagi kelompok nelayan Kab. Solok dan Kab. Tanah Datar, Selasa (18/7/2017)
Lebih jauh Irwan Prayitno katakan, spesies ikan yang hanya terdapat di danau Singkarak ini harusnya membuat bangga kita semua sehingga mampu menumbuh semangat untuk menjaga, namun sebagian pelaku usaha mulai lupa akan hal ini.
Perlu perhatian bersama atas kegiatan yang maraknya terjadi eksploitasi ikan bilih tanpa memperhatikan kelestarian lingkungan oleh pelaku usaha dikawasan danau Singkarak.
Dahulunya, masyarakat nelayan menangkap ikan tersebut dengan menggunakan jaring berukuran 1 sampai 1,5 inci. Namun sekarang pola tangkap masyarakat telah berubah dengan cara menggunakan bagan dengan jaring berukuran 2 meli itu artinya jaring yang digunakan sangat rapat sehingga anak ikan yang seharusnya belum layak untuk ditangkap jadi ikut terbawa, sehingga 40% dari hasil tangkapan akan terbuang percuma sebab ukuran ikan masih terlalu kecil dan belum layak konsumsi.
Hal itulah yang menyebabkan spesies ikan bilih semakin langka dan bahkan terancam kepunahan, tutur Gubernur di dermaga Singkarak, Kab. Solok, .
Saat ini terdapat lebih kurang 400 unit bagan yang melakukan pola tangkap yang salah.
Untuk itu, ” Pemerintah Provinsi sudah berkoordinasi dengan Pemkab. Solok dan Tanah Datar untuk segera menyiapkan regulasi guna menertibkan alat tangkap nelayan yang tidak sesuai standar ” sebut Irwan .
Gubernur juga menegaskan, pemerintah tidak berarti melarang nelayan untuk menangkap ikan tetapi hanya mengingatkan agar pola tangkapnya dirubah. Itu semua bertujuan agar danau singkarak dan kekayaan hayati yang terkandung didalamnya dapat memberikan manfaat berkesinambungan untuk seluruh masyarakat hingga anak cucu kita.
Pada kesempatan tersebut Pemerintah Provinsi memberikan bantuan berupa 10 Unit jaring Langli, 6 mesin tempel 12 PK untuk kelompok nelayan Kab Solok dan 6 unit jaring Langli, 6 mesin tempel 12 PK untuk kelompok nelayan Kab. Tanah Datar.
” Semoga setelah penyerahan bantuan ini, pola tangkapnya bisa berubah ” tutup Irwan Prayitno.
Bupati Solok, Gusmal. Menambahkan Pemkab Solok sudah sangat gerah dengan ulah nelayan yang tidak bertanggung jawab ini.
” Nanti jika regulasi tentang pemanfaatan kekayaan hayati danau singkarak telah selesai, kami sangat siap untuk segera menindak lanjutinya ” Tutup Gusmal .