Hikmah Dibalik Pertahankan Desa, Puluhan Miliar Uang Mengalir ke Sawahlunto

by -

Semangatnews, Sawahlunto- Hanya dua Kota di Sumbar yang mempunyai pemerintahan desa disamping Kelurahan. Dua kota itu adalah Kota Pariaman dan Kota Sawahlunto. Dengan dipertahankannya status desa itu maka dua kota ini beruntung mendapat kucuran dana desa yang cukup besar.

Kota Sawahlunto yang juga dikenal kota tua dan kota arang memiliki 27 desa yang sejak empat tahun belakangan mendapat dana bak durian runtuh.Puluhan miliar mengalir ke kota kuali itu.

“Kita berterima kasih kepada saudara tua Sawahlunto yakni Kabupaten Sijunjung dan Kabupaten Solok yang telah menghadiahkan sebagian desanya kepada pemerintah Sawahlunto,” ujar Wako Sawahlunto Deri Asta,SH tatkala menerima tim penilai kompetensi dan transparansi dana desa di ruang kerjanya,Senin, 26/11/2018.

Kalaulah tidak kebaikan Pemda Solok dan Pemda Sijunjung, maka Kota Arang ini hanya ada 10 Kelurahan saja sejak dulu, sebut Deri yang baru 3 bulan dilantik menjadi Wako Sawahlunto.

Dengan adanya penggabungan desa dari dua kabupaten tersebut, Pemko Sawahlunto tidakserta menjadikannya dalam bentuk pemerintahan kelurahan.

Begitu juga dengan adanya wacana pemerintahan terendah itu nagari, kota Solok justru tidak tergiur.
Rupanya ada hikmah dibalik semua itu, sebut Deri Asta yang dua periode duduk di legislatif Kota Sawahlunto.

Deri Asta Alumni Bung Hatta fakultas Hukum ini berterima kasih kepada pemerintah pusat dengan program membangun Indonesia dari pinggiran

Hal ini sangat menguntungkan bagi Sawahlunto dalam memacu pembangunan baik pisik maupun SDM yang ada di 27 desa.
Sebaliknya kita juga was was, kalau dana yang miliaran itu dipergunakan tidak tepat sasaran, disalahgunakan atau di korup.
Oleh karena itu, kita siapkan segala pedoman dan regulasi bahkan juga terus pengawasan secara berjenjang, sebut Wako yang tetap komit agar dana desa itu betul betul dimanfaatkan untuk pembangunan dan kesejahteraan.

Kini kota Sawahlunto telah memiliki 19 Badan Usaha Milik Desa dengan berbagai usaha dan produk unggulan pada setiap desanya.
BUMD ini adalah semacam antisipasi, manakala pada suatu saat dana bantuan desa di stop, maka sudah ada gerak usaha yang dapat dihandalkan.

Desa Lunto Timur

Tim penilai dengan pimpinan rombongan Drs.H.Syafrizal Ucok yang Kepala Dinas PMD Sumbar meninjau Desa Lunto Timur yang oleh Pemko setempat dijadikan desa terbaik dalam penggunaan dana desa.
Desa ini terpaksa dipimpin oleh Pj.

Kepala Desa bernama Firman Zairi lantaran Kepdes yang lama Adepron mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Sawahlunto dari partai Gerindra.

Desa Lunto Timur terdiri dari 4 dusun dengan penduduk 1.523 jiwa.
Sumber pencarian penduduknya bertani dan pengrajin songket yang sudah terkenal kemana-mana dengan songket silungkang.

Desa Lunto Timur terkenal dengan motto “CERMAT” yakni Cerdas, Efisien, Rapi, Mudah,Akurat, Terpercaya, sebut Pj Kepdes, Firman, saat mengekspose perkembangan dan pelaksanaan dana desa.
Menyinggung keterbukaan informasi, desa ini sudah menbuat sistem yang mudah diketahui dan diakses masyarakat.
Diantaranya adanya web desa lunto timur, instagram, whatsapp dan facebook.
Kecuali itu juga telah memanfaatkan budaya desa sebagai kearifan lokal. Kesenian randai dijadikan salah satu media untuk menyampaikan informasi tentang apa yang telah dan akan dilaksanakan.

Media ini sangat efektif dan masyarakat cepat memahaminya,kata Firman yang baru 2 bulan menjadi Pj.Kepdes Lunto Timur.
Sampai saat ini pemanfaatan dana desa di Lunto Timur tidak ada kendala.Semua berjalan lancar sesuai prosedur dan ketentuan undang-undang.

Pada tahun 2018 Desa Lunto Timur mendapat kucuran dana Rp 2,3 miliar lebih yang dialokasikan pada penyelenggaraan pemerintahan desa, pembangunan, pembinaan dan pemberdayaan masyarakat.

Tim penilai yang turun ke Kota Sawahlunto adalah Drs.H.Rusdi Lubis dari unsur Pamong Senior, Khairul Anwar,SH,MH, Gusfen Khairul, Zulnadi dan Akral staf DPMD Sumbar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.