Gubernur Sumut Edy Rahmayadi; Jangan Salahkan Wartawan, Mereka Butuh Hidup
SEMANGATNEWS.COM- Jarang bahkan langka pejabat setingkat gubernur, mau blak blakan soal status wartawan yang tidak mau menyalahkan wartawan seratus persen.
Adalah Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi yang mampu menyelami hidup dan kehidupan sehari hari dengan status Wartawan. “Jangan salahkan mereka”, ujar Edy Rahmayadi saat didaulat memberi sambutan pelantikan Pengurus SMSI Sumut dengan ketua Erris Julietta Napitupulu di Aula Raja Inal Siregar, kantor gubernur, Selasa 7/02/2023.
Berpidato tanpa teks, gubernur Sumut yang terkenal tegas-lugas, tak mau menyalahkan Wartawan. Mereka butuh hidup tapi pekerjaan tidak ada. Salahkah mereka. Tidak! Yang salah kita, saya dan pemerintah yang belum mampu menyediakan lapangan pekerjaan.
Mereka berkeluarga. Mereka punya anak. Semua butuh biaya. Biaya hidup dan biaya pendidikan, tegas Edy.
Syukur mereka mau jadi Wartawan. Bagaimana kalau merampok tentu yang repot aparat keamanan (polisi).
Untuk itu biarkanlah dia jadi wartawan. Meskipun mereka sering disebut Wartawan abal-abal. CNN yakni Cuma Nengok Nengok. Biarkan sajalah, tegas Edy seraya melanjutkan, ujung ujung amplop. Itu yang mereka butuhkan untuk di bawa pulang. Ungkapan gubernur Sumut ini, disambut aplus para hadirin yang isinya sangat mengena.
Menurut Edy, julukan wartawan abal abal atau pers abal abal. Intinya adalah sama. Mereka saat beroperasi sering tak sesuai apa yang ditanya dan apa yang ditulis. Nyerempet kesana kesini.
” Ya kita maklumi saja. Itulah mereka”, tukuk Edy.
Menyadari profesi wartawan. Maka gubernur dari Angkatan Darat ini, bertegas tegas terhadap jajarannya. Layani mereka bila ada wawancara. Terutama kepala OPD, harus terbuka kepada wartawan. Jika ada yang tak mau melayani Wartawan. Lapor, dipastikan dia dicopot dan tak lama di jabatan tersebut.
Sebelumnya Ketua Umum SMSI pusat Firdaus mengapresiasi Gubernur Sumut beserta jajarannya.” Ruang pertemuan Raja Inal Siregar sebesar ini pasti berdampak ekonomis terhadap pengeluaran APBD. Dipastikan biaya rapat dan pertemuan OPD tidak diarahkan ke tempat lain, seperti hotel yang berbiaya besar.
Dengan itu pula, dana yang dihemat dari berbagai rapat dinas, dapat dialihkan pada pembangunan lain.
Firdaus teringat gedung dan aula pertemuan di Mabesad Angkatan Darat saat Rapimnas SMSI tahun lalu. Ruangnya nyaris sama dengan yang ada di kantor gubernur Sumut ini.
Firdaus, secara umum juga menjelaskan maksud dan tujuan dibentuknya organisasi SMSI yang telah menjadi konstituen Dewan Pers. SMSI adalah organisasi perusahaan yang jauh berbeda dengan profesi Wartawan. **