SEMANGATNEWS.COM, PADANG – Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sumatera Barat menggelar Focus Group Discussion (FGD) bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, Kamis (13/10) di Hotel Rangkayo Basa, Jl. Hangtuah, Padang.
Focus Group Discussion (FGD) ini dalam rangka pemaparan hasil riset dan integrasi peran multi pihak memulihkan Batang Arau.
Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Buya Mahyeldi mengatakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Arau supaya menjadi bersih dan menjadi tempat wisata yang menarik, tidak bisa dengan mengandalkan pemerintah saja
“Perlunya kesadaran dari seluruh lapisan masyarakat untuk berperan nyata dalam memulihkan DAS Batang Arau, terutama dari sampah akibat pertumbuhan manusia dengan segala aktifitasnya,” katanya.
Sungai Harau Meluap, Wilayah Kabupaten Lima Puluh Kota Terendam Banjir
Menurutnya, Batang Arau harus bersih. Pemerintah Provinsi Sumbar tidak akan bisa melawan laju timbunan sampah akibat pertumbuhan manusia
” Solusinya adalah pengurangan sampah dari sumbernya. Pengolahan sampah organik melalui budidaya maggot dan pemusnahan sampah non organik,” tuturnya.
Gubernur juga mengapresiasi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sebagai organisasi yang fokus dan aktif pada isu lingkungan hidup dan mendorong pengelolaan sampah di Kota Padang.
“Saya mengapresiasi WALHI Sumbar memilih DAS Batang Arau sebagai objek perhatiannya. WALHI Sumbar juga telah menginisiasi terbentuknya Koalisi Masyarakat Peduli Batang Arau. Kita memang harus bersama-sama mencari solusi. Kita juga harus belajar pada daerah dan negara yang sudah berhasil, seperti Singapura misalnya,” katanya.
Direktur Eksekutif WALHI Sumbar Wengki Purwanto menyebut menggelar FGD dalam upaya mengintegrasikan peran pemerintah dan masyarakat. Harapannya Batang Arau bisa terpulihkan.
“Ini harus bersama-sama mencarikan solusinya,” ucap Wengki.
Ia menambahkan, Batang Arau termasuk sungai terbesar di Kota Padang. Panjang sungai kurang lebih 29,72 km. Sungai Batang Arau dengan luas DAS mencapai 172 km², hulu sungai berada pada puncak bukit Punggung Lading Kecamatan Lubuk Kilangan dan Gunung Gadut Kecamatan Pauh Kota Padang, dan pada daerah hilir terdapat Pelabuhan Muara. Wisata Batang Arau memiliki daya tarik yang rendah.
“kualitas airnya yang tercemar akibat belum optimalnya pengelolaan limbah rumah tangga maupun sampah dari kegiatan sepanjang DAS Batang Arau, seperti kegiatan industri, rumah sakit, bengkel, dan limbah pasar.(*)
Dinas Kominfotik Sumbar