SEMANGAT SUMBAR – Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Irwan Prayitno mengatakan, bahwa Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bentuk kematangan bagi mahasiswa/i untuk menyempurnakan ilmu yang didapatkan dibangku perkuliahan secara teori sehingga dipratekkan didunia nyata.
“Ini sangat baik untuk diaplikasikan saat KKN. Sebab, dalam KKN mereka terjun langsung ke masyarakat. Karena, dimasyarakat mereka bisa membagi ilmu yang didapatkan kepada masyarakat dalal membangun nagari,” ujarnya saat melepas 13.300 mahasiswa dari 10 perguruan tinggi negeri dan swasta untuk melaksanakan KKN, Selasa (16/5) di Auditorium Gubernuran.
Ia menambahakan, saat mahasiswa berada ditengah masyarakat untuk melakukan KKN. Berikanlah masukan-masukan yang baik untuk pembangunan didaerah KKN yang mereka tuju. Sebab, bukan daerah perkotaan sebagai tujuan KKN namun ke desa/nagari.
“Sesuai dengan peran pemerintah saat ini membangun dari desa maupun nagari. Sehingga, meletakan mahasiswa untuk KKN disana sangat penting,” katanya.
Namun ia mengingatkan peserta agar memahami dan menghormati kearifan lokal yang berlaku ditempatnya KKN.
“Masyarakat Minang, terutama yang berada di daerah menurutnya memegang teguh norma adat dan agama. Jangan sampai ada peserta yang melanggar nilai-nilai yang dianut masyarakat dilokasi KKN,” ulasnya.
Diketahui Perguruan tinggi itu masing-masing Unand, IAIN Imam Bonjol Padang, IAIN Batu Sangkar, UBH, Universitas Eka Sakti, Univertitas Taman Siswa, ISI Padang Panjang, UMSB, STAIN, dan IAIN Bukittinggi.
Sementara itu Rektor Unand, Tafdil Husni dalam kesempatan yang sama mengatakan program KKN tahun ini merupakan mata kuliah wajib. Sehingga, dengan KKN sebagai mata kuliah wajib dapat dimanfaatkan mahasiswa untuk meningkatkan kemampuannya beradaptasi dengan masyarakat.
“Jadi terjun mahasaiswa ke masyarakat. Dapat berdampak kepada tingkat kemampuan yang dimilikinya. Tidak sekedar teori yang didapatkan namun bisa mempratekkannya di masyarakat,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Sumbar, Syafrizal menambahkan lokasi penempatan mahasiswa KKN pada 2017 adalah 12 kabupaten dan lima kota dari 19 kabupaten dan kota di Sumbar. Dua kota yang tidak menjadi lokasi KKN adalah Bukittinggi dan Padang panjang.
“Kita berharap mahasiswa yang mengikuti KKN ini dapat membantu pemberdayaan desa dan nagari tempat mereka melakukan KKN nantinya,”pungkasnya.