Gubernur Irwan Prayitno : Biodiversitas Memberikan Manfaat Bagi Manusia dan Lingkungan
Semangatnews, Padang – Gubernur Sumatera Barat Prof. Dr. H. Irwan Prayitno, S.Psi, M.Sc mengucapkan selamat datang kepada peserta Seminar Nasional Biodiversitas dan Ekologi Tropika Indonesia 5 (BioETI 5). International Wildlife Symposium 5 (IWS V) Jurusan Biologi FMIPA Universitas Andalas dalam acara jamuan makan malam di Auditorium Gubernuran pada Kamis (19/9/2019).
Jamuan makan malam ini dihadiri Prof. Junichi Kojima dari Ibaraki University Jepang, Prof. Marcella Kelly dari Virginia Tech USA, Dr. Erin Poor dari University of Maryland USA, Prof. Syamsuardi dari Universitas Andalas, Ir. Suhandri dan Tim dari WWF Indonesia, LIPI dan
Dekan FMIPA Unand.
Selain itu juga dihadiri Dosen, peneliti dan Mahasiswa Peserta dari Universitas Andalas, Universitas Negeri Padang, Universitas Jambi, Universitas Bengkulu, Universitas Riau, Universitas Sriwijaya , UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Islam Riau, Universitas Sebelas Maret Surakarta, ZSL Indonesia, STKIP PGRI Sumbar, STIFARM Padang, Ketua Jurusan dan Mahasiswa FMIPA Unand.
“Kedatangan peserta Seminar Nasional Biodiversitas dan Ekologi Tropika Indonesia 5 (BioETI 5) perlu diberikan apresiasi, karena kekayaan alam berupa keanekaragaman hayati (biodiversitas) di Sumbar banyak memiliki kandungan yang perlu dikelola bagi orang-orang yang ahli dibidangnya,” kata gubernur Sumbar.
Karena keanekaragaman hayati (biodiversitas) merupakan sumberdaya penting yang memberikan manfaat baik langsung maupun tak langsung bagi manusia dan lingkungan.
Irwan Prayitno berharap dengan diadakannya event berskala internasional dan nasional di Sumatera Barat ini dapat menjadikan Sumatera Barat sebagai hayati wisata, sehingga nantinya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sumatera.
“Saya mengajak penelitian bidang biologi mampu memberikan kontribusi untuk mengatasi dalam penyelamatan sumber daya alam tropika dan sebagai institusi pengemban tridarma perguruan tinggi,” ucap Irwan Prayitno.
Di Sumatera Barat memilik hutan tropis merupakan bagian dari keanekaragaman ekosistem dunia. Salah satunya hutan tropis di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) sebagai Paru-paru Dunia.
Di sisi yang lain, hutan merupakan rumah bagi keanekaragaman spesies flora dan fauna yang paling kaya di dunia. Untuk itu, keanekaragaman hayati dimaknai secara lebih luas, bukan hanya spesies tetapi mencakup genetik dan ekosistem.
“Jika dikelola dengan baik, di masa yang akan datang Indonesia memegang peranan penting sebagai negara penyedia keanekaragaman hayati untuk mendukung perkembangan energi terbarukan, bahan obat-obatan, dan sumber pangan,” harapnya. #nov