SEMANGAT SUMBAR – Jambore Koperasi Pemuda Tingkat SMA dan SMK se-Sumatera Barat sekaligus Puncak Peringatan Hari Koperasi ke-70 Tingkat Provinsi Sumatera Barat resmi dibuka oleh Gubernur Sumbar Irwan Prayitno pada Kamis (20/7) sore di Bumi Perkemahan Istano Basa Pagaruyung.
Sebagaimana dilaporkan oleh Ketua Panitia Jambore Mirwan Pulungan, Jambore yang diikuti oleh 360 murid SMA dan SMK yang berasal dari 18 Kab/Kota di Sumatera Barat ini diselenggarakan untuk menyiapkan dan mendorong terciptanya kader yang kuat yang siap mengembangkan Koperasi sebagai unit usaha masyarakat yang diminati.
Upaya penyiapan kader ini, sambung Ketua Dekopinwil Sumbar Hendra Irwan Rahim dalam sambutannya kemudian, dilatarbelakangi semakin menurunnya minat generasi muda terhadap Koperasi.
“Fenomena sekarang, pemuda kita tidak mengenal koperasi, tidak memiliki minat untuk terlibat dalam Koperasi. Koperasi dianggap sebagai lembaga yang tidak benefit, koperasi diketahui hanya sebagai tempat meminjam atau tempat berkumpul orang-orang tidak mampu. Ini latar belakang kita adakan Jambore,” ujarnya.
Latar belakang yang sama juga diutarakan Direktur Perencanaan dan Keuangan Dekopin, Abdul Wahab, yang dalam kesempatan tersebut mewakili Ketua Umum Dekopin Pusat Nurdin Khalid yang berhalangan hadir.
Dalam sambutannya ia menyebutkan, masalah mendasar yang dihadapi Koperasi adalah kaderisasi dan regenerasi. Menurutnya, jika masalah ini dibiarkan tanpa diatasi, Koperasi akan semakin kehilangan arah dan perlahan kian menjauh dari masyarakat.
“Piramida kita kini terbalik. Yang tua banyak, yang muda sedikit,” ungkapnya.
Abdul Wahab lebih lanjut ungkapkan, kondisi yang ada kini memiliki potensi menghambat tercapainya Blueprint Koperasi 2020 yakni membuat Koperasi Indonesia menjadi model bisnis yang paling banyak dirujuk dan model usaha yang paling cepat pertumbuhannya.
Menanggapi kondisi ini, tambah Abdul Wahab, Dekopin Pusat telah mengambil sejumlah tindakan, salah satunya, mendeklarasikan 17 butir rekomendasi bagi Pemerintah Pusat yang dibacakan pada acara Kongres Koperasi ke-III yang baru-baru digelar di Makassar.
Beberapa butir rekomendasi tersebut, antara lain: reformasi dan revitalusasi Koperasi Indonesia; mendorong Pemerintah dan MPR kembali ke UUD 45 Pasal 33; mendesak Pemerintah lakukan langkah pemerataan antar wilayah; mendesak Pemerintah segera selesaikan RUU perkoperasian yang tempatkan BUMN/BUMD dan Koperasi dalam posisi yang sejajar; meyakini koperasi sebagai lembaga ekonomi yang sesuai dengan kehidupan masyarakat.
Kebijakan lain yakni menyiapkan kader Koperasi dan membangun Koperasi Kader yang dikelola oleh anak-anak muda. Dikatakannya, “Selama ini Dekopim terus menyiapkan koperasi anak muda, Koperasi mahasiswa, koperasi pesantren, koperasi sekolah, dan lain-lain.”
Dalam konteks Penyiapan Kader Koperasi ini, Abdul Wahab lalu mengapresiasi penuh kegiatan Jambore Koperasi Pemuda Tingkat SMA dan SMK se-Sumbar karena baginya sejalan dengan program Dekopin Pusat.
“Kami berharap Jambore ini menjadi Agenda Tahunan dan dapat diikuti dengan tindaklanjut yang jelas,” harapnya.
Sementara itu, Gubernur Irwan Prayitno dalam sambutannya di kesempatan yang sama sebelum memukul gong tanda dibukanya acara secara resmi mengatakan, Koperasi, lembaga alternatif untuk melawan sistem ekonomi kapitalis yang mengutamakan prinsip kekeluargaan, kebersamaan, dan gotong-royong alih-alih keuntungan individu pada hakikatnya sangat mengena dan sesuai dengan budaya ketimuran Indonesia secara umum, dan Sumbar yang egaliter secara khusus.
Jika dikelola dan dikembangkan dengan serius, sambung IP, Koperasi akan dapat mengurangi kemiskinan, menambah pendapatan masyarakat, serta membuka kesempatan kerja. Hanya saja, kondisi kini menunjukkan Koperasi kian menjauh dari capaian-capaian idealnya tersebut.
“Ini mungkin karena tidak sungguh-sungguh,” simpulnya.
Untuk itu, Gubernur mengimbau seluruh stakeholder terkait di Sumbar untuk sungguh-sungguh mengembangkan dan mengelola Koperasi. Dikatakannya dengan sarkas, “Jangan lagi ada laporan sekian puluh ribu (Koperasi) yang ada, namun sekian biji (Koperasi) saja yang sehat. Ke depan, 100 koperasi, 100 pula yg aktif.”
Untuk mewujudkan hal ini, Gubernur memberikan instruksi kepada Bup/Wako yang hadir untuk mendorong tumbuhnya Koperasi di kalangan pemuda dan tingkat Nagari.
“Bupati dan Walikota, kiranya siapkan koperasi di tingkat Nagari. Minimal satu koperasi yang sehat. Ajak juga mahasiswa, kembangkan juga di komunitas-komunitas,” imbaunya.
Lebih lanjut, Gubernur mengajak agar Koperasi diperkenalkan ke anak-anak sedini mungkin dengan harapan mereka dapat terbiasa dengan dan tumbuh bersama Koperasi.
Terakhir, Gubernur mengarahkan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Prov. Sumbar untuk memfungsikan Program Gema Nagari dengan lebih maksimal guna memupuk modal koperasi.(*)