Energi Minyak Bumi Menipis Sawit Jadi Handalan
Semangatnews, Padang – Sawit Indonesia ke depannya memiliki prosfek yang handal guna menggantikan energi minyak bumi yang semakin menipis dan diperkirakan habis tahun 2025.
Inilah salah satu issu penting pada “seminar peningkatan kompetensi wartawan dan humas tentang Industri Kelapa sawit Indonesia”,
Seminar setengah hari ini, dibuka Ketua PWI Sumbar, H. Heranof Firdaus, Rabu (14/08/2019) di Hotel Pangeran Beach Padang dan dilanjutkan keynote speaker Kepala Dinas Perkebunan Sumbar Ir. Chandra mewakili gubernur.
Tampil sebagai pembicara pertama adalah Tofan Mahdi, vice president of communicavtion PT Astra Agro Lestari Tbk.
Ia menjelaskan bahwa areal perkebunan sawit kita terluas di dunia, sayang kita tidak memegang kendali dalam menentukan harga di pasaran internasional.
Kita kalah staretegi dengan negara maju yang tidak punya lahan dan disuport oleh LSM . Mereka (LSM) selalu menjelekan keberadaan Sawit kita di kancah internasional. Mulai dari issu tidak ramah lingkungan, kebakaran sampai masalah kualitas buah.
Ibarat bermain bola, sebut Tofan pengarang buku “Pena di atas Langit”, kita tidak punya striker yang mengatur permainan di lapangan. Hal lain diperparah lagi banyaknya pintu regulasi yang harus dilalui pengusaha pada tataran pemerintah.
Menyadari urgennya Sawit, sudah selayaknya semua kita menggerakan perkebunan ini dan pemerintah harus serius menjadikan komoditi tersebut sebagai produk handalan.
Narasumber lainnya adalah Dino Bustami,,dirut BPDPKS, Muhammad Ihsan, Pimpinan Umum Warta Ekonomi, Bambang Wiguritno, Ketua GAPKI Sumbar.
Narsum dari Unand Dr. Kurnia Warman, SH, M. Hum mengajak pengusaha Sawit bersinergi dengan pemilik tanah ulayat. Tanah ulayat itu baru bernilai bilamana dimanfaatkan pihak kita.
Namun begitu ada pihak ketiga yang masuk, celakanya sering terjadi konflik. Persoalannya adalah tidak konsisten dengan perjanjian awal antara investor dan pemilik ulayat. Perbuatan hukum dari awal itu sering kabur dan tidak jelas, bahkan ingkar janji(wanprestasi).
Seminar dengan moderator Anggraini Syofyan, diawali lagu Indonesia dan yel yel ,Sawit Indonesia OK untuk membangkitkan semangat 40 peserta yang semuanya wartawan.(zl)