SEMANGAT KOTA SOLOK-Masyarakat kota Solok Sumatera Barat akhirnya mulai merasa Jengah dan muak dengan sikap dokter Fiera Lovita yang dianggap berlebihan dengan masalah yang dibuatnya hingga dianggap telah mencoreng nama baik Kota Solok ditingkat nasional.
Puncak kejengahan warga itu terakumulasi pada Minggu (4/6/2017) Pkl 22.30 WIB, ratusan warga berikut sejumlah anggota DPRD Kota Solok, Tokoh Masyarakat, Mahasiswa dan pemuda setempat menggelar aksi unjuk rasa di Pusat Kota tepatnya di Simpang Surya disekitaran Pasar Raya Solok, mereka menyuarakan kekecewaannya terhadap Statement dokter Fiera di media massa yang berujung pada pencemaran terhadap nama baik dan citra Kota yang bergelar Serambi Madinah tersebut.
“Kota Solok selama ini dan hingga detik ini aman dan nyaman, tidak seperti apa yang di opinikan dokter tersebut di media massa, tidak ada persekusi dan intimidasi apalagi teror, karena semua sudah selesai dengan damai tanpa ada tekanan dan paksaan, tapi kenapa dia menggambarkan seakan kota kita kota teror..? sekarang Justeru dia yang membuat masalah baru sehingga berhujung pencopotan kepada Kapolres” kata seorang peserta aksi.
“Kota Solok selama ini dan hingga detik ini aman dan nyaman, tidak seperti apa yang di opinikan dokter tersebut di media massa, tidak ada persekusi dan intimidasi apalagi teror, karena semua sudah selesai dengan damai tanpa ada tekanan dan paksaan, tapi kenapa dia menggambarkan seakan kota kita kota teror..? sekarang Justeru dia yang membuat masalah baru sehingga berhujung pencopotan kepada Kapolres” kata seorang peserta aksi. Oleh karena itu warga meninta agar dokter fiera menghentikan aksinya yang terkesan bersandiwara, karena dapat berakibat menimbulkan kegaduhan baru baik di Indonesia, khususnya di Kota Solok. pasalnya dalam pertemuan dengan Kapolresta Solok AKBP Susmelawati Rosya, dokter Fiera menyatakan bahwa dirinya sangat berterima kasih kepada Kapolres karena sudah membantunya dengan bertindak cepat dan memberikan rasa aman padanya dan tidak ada intimidasi ataupun ancaman teror. (Baca :FPI SUMBAR Bantah Intimidasi Dokter...)
Selain itu dalam aksinya massa juga menuntut penjelasan dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian tentang pencopotan Kapolres, karena pencopotan tersebut seakan menggambarkan Kota Solok tidak aman. dan dikhawatirkan hal itu membuat investor takut dan kehilangan kepercayaan investor untuk berinvestasi di Kota penghasil beras tersebut. serta berakibat pada pariwisata dan perdagangan dikota Solok.
“Pemecatan (Kapolres) ini menggambarkan seolah kota kami tidak aman oleh prilaku seorang dokter yang mengatakan mendapatkan intimidasi, tekanan-tekanan dari masyarakat Kota Solok. Kami menyatakan kota Solok Aman, Kota Solok Tentram, Kota Solok kami jaga bersama-sama” ,kata Anggota DPRD Kota Solok dari Partai Golkar Ramadhani Kirana Putra dalam orasinya. (mediaharapancom)