Dua Kabupaten Di Sumbar Terlepas Dari Status Daerah Tertinggal
Semangatnews, Padang – Dalam salinan keputusan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi itu disebutkan, ada 62 daerah yang terentas dari daerah tertinggal tahun 2019, termasuk dua Kabupaten di Sumatera Barat, yakni Solok Selatan dan Pasaman Barat.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Gubernur Nasrul Abit dalam jumpa pers, terkait dengan dua daerah yang sudah lepas dari status daerah tertinggal, di Restoran Suaso, GOR Agus Salim Padang, Kamis (1/8/2019).
Kabupaten Kepulauan Mentawai yang diproyeksikan bisa keluar pada tahun 2020 yang butuh perhatian dari pemerintah pusat. Artinya, dari 3 (tiga) daerah yang tertinggal, dua telah lepas dan satu lagi masih dalam proses.
“Tahun depan kemungkinan akan ada tambahan infrastruktur jalan di Mentawai sehingga seluruh daerah bisa terhubung. Ini penting untuk pemerataan pembangunan berbagai bidang,” tukas Nasrul Abit
Wagub Sumbar mengatakan, bahwa kedua kabupaten tersebut masih akan dilakukan pembinaan oleh kementerian/lembaga dan pemerintah daerah provinsi selama 3 tahun sejak ditetapkan sebagai daerah yang sudah terentaskan.
“Alhamdulillah, ini semua berkat kerja keras kita semua, tapi kita jangan terlalu senang dulu, sehingga lalai, justru ini menjadi pelecut semangat bekerja membangun daerah,” kata Wagub Sumbar Nasrul Abit.
“Mengingat masih banyak yang harus kita dibenahi agar kedua kabupaten ini bisa sejajar dengan daerah lain yang telah maju,” ucapnya.
Ketertinggalan daerah tersebut dapat diukur berdasarkan enam kriteria utama yaitu ekonomi, sumber daya manusia, infrastruktur, kapasitas keuangan daerah, aksesibilitas dan karakteristik daerah.
Sementara itu Sekretaris Daerah Solok Selatan Yulian Efi menerangkan, hal itu tak lepas dari dukungan semua pihak khususnya pemerintah provinsi dan masyarakat Solok Selatan yang sumber perekonomian berupa perkebunan dan pertanian mendukung Solok Selatan lepas dari status daerah tertinggal.
“Masyarakat Solok Selatan selain bertani dan pariwisata yang terus meningkat, sehingga pertumbuhan ekonomi naik mencapai angka 5,6 hingga 5,7 persen. Secara umum angka ini cukup bagus dalam penilaian,” ungkap Yulian Efi.
“Namun selama tiga tahun terakhir ini, ada komoditas lain dari Solok Selatan, yaitu kopi arabika dan robusta yang juga menjadi nilai tambah pendukung ekonomi Solok Selatan,” tuturnya
Dalam segi pendidikan, terkait tiga desa atau nagari yang masih tertinggal, kata dia, sudah banyak perubahan dengan perbaikan insfrastuktur pada daerah-daerah terpencil.
“Dulu kalau anak murid pergi sekolah selalu membuka sepatu dikarenakan jalannya berlumpur dan menyeberangi sungai, sekarang tidka lagi, sudah ada jembatan dan jalannya bisa dilewati oleh kendaraan roda empat,” jelasnya
Yulian Efi berharap semua yang didapatkan sekarang perlu sinergitas anggaran dengan Pemprov Sumbar, sehingga pertumbuhan dan perkembangan ekonominya naik dengan signifikan.
Selanjutnya Asisten 1 Pemkab Pasaman Barat Bidang Pemerintahan, Edy Murdani menyatakan, bahwa penghargaan ini merupakan prestasi luar biasa, dengan keluarnya daerah Pasaman Barat dari daerah tertinggal.
“Kami betul-betul kaget mendengar hal ini, ini suatu kebanggaan bagi kami, masih banyak yang harus kami perbaiki, terutama sarana infrastruktur ke daerah perkebunan dan perampungan yang masih banyak belum bisa dilalui kendaraan,” sebut Edy Murdani.
Menurutnya dari pembangunan yang telah dilakukan, baik itu infrastruktur, pembangunan fisik seperti pembangunan akses jalan dan jembatan menuju jorong terisolir, pembangunan akses jaringan internet dan listrik di jorong terisolir, termasuk bidang pendidikan, maupun kesehatan sudah cukup meningkat di Pasaman Barat.
“Di Pasaman Barat terkenal dengan perkebunan sawit selain produk unggulan, kita juga memiliki jeruk dan alpukat, kita akan terus genjot penghasilannya, untuk kita pasarkan ke daerah lain,” tambahnya.
Kemudian Edy Murdani mengucapkan terima kasih pada seluruh elemen masyarakat dan dinas terkait yang telah bekerja keras membangun Pasaman Barat, sehingga bisa terlepas dari kategori daerah tertinggal.
Selain itu ia juga menyampaikan keberhasilan ini menjadi motivasi bagi kita semua untuk terus maju membangun kabupaten yang tercinta, jangan ada lagi daerah tertinggal di Sumbar.
BIRO HUMAS SETDA PROV SUMBAR