SEMANGAT SUMBAR- Pernyataan dr. Fiera Lovita di televisi swasta nasional terkait kasus dugaan persekusi yang dialaminya di Kota Solok, Sumatera Barat, dinilai telah mengganggu kenyamananan masyarakat di daerah itu.Sejumlah elemen dan tokoh masyarakat,mahasiswa dan anggota DPRD Kota Solok turun ke jalan untuk demo dan tidak senang dengan perlakuan dokter tersebut.
Ia mengaku telah diintimidasi oleh Ormas Islam yang ada di Kota Solok, sementara kepolisian setempat tidak membantunya menyelesaikan masalah. Kasus ini turut berimbas ‘dicopotnya’ jabatan Kapolres Solok AKBP Susmelawati.
Kasubdit Penmas Polda Sumbar, AKBP Nina Martini menyebutkan terkait kasus dr. Fiera Lovita, saat ini dalam proses hukum oleh Polres Solok.
Dia mengatakan, kepolisian sedang melakukan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) terhadap saksi-saksi . Termasuk dr. Fiera Lovita, akan di-BAP.
“Saat ini ada sekitar lebih kurang 11 orang yang akan diperiksa termasuk juga dr. Fiera Lovita akan di-BAP nantinya,” jelas AKBP. Nina di Polda Sumbar, Senin (5/6/2017)
AKBP. Nina menegaskan, saat ini belum terjadi kasus persekusi tersebut di Kota Solok, seperti yang diungkapkan dr. Fiera Lovita.“Kita tunggu sajalah bagaimana proses hukumnya. Yang jelas saat ini polisi sedang melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut,” ungkapnya.
Dia membantah mutasi Kapolres Solok terkait lambatnya penanganan dugaan kasus persekusi tersebut.
Menurutnya, mutasi tersebut hal yang biasa dilakukan jajaran pejabat di lingkungan Polda Sumbar.
“Ya, kita melaksanakannya saja lagi, sebagaimana telegram dari Kapolri,” ungkapnya.
Sebelumnya, Ormas Islam yang dianggap dr. Fiera Lovita telah mengintimidasinya, beserta pihak terkait, telah dimediasi oleh Polres Solok dan dianggap sudah selesai.
Namun, sejak pindah ke Jakarta, dr. Fiera Lovita dinilai memperkeruh suasana dan makin memperburuk permasalahan yang justru “diduga berasal” dari dirinya sendiri.(covesiacom)
Terimakasih polres kota solok, memang diselesaikan secara hukum, biar jelas, saya sebagai anak Minangkabau tak rela kampung halaman saya dikotorin walau hidup saya di perantauwan.