Demotrasi Lukisan Potret Tokoh Publik Semarakan HUT SMKN 4 Padang
Semangatnews.com, Padang – Kegiatan melukis langsung dihadapan obyek “tokoh publik” pada rangkaian kegiatan HUT ke 54 SSRI/SMSR/SMK Negeri 4 Padang yang dilakukan seniman seni rupa alumni SSRI/SMSR/SMKN 4 Padang dibanjiri pengunjung di arena melukis selasar SMKN 4 Padang, Cangkeh, Lubuk Begalung, Padang (25/9).
Tokoh publik yang dilukis langsung tersebut di lokasi kampus SMKN Negeri 4 Padang pada rangkaian HUT ke 54 SSRI/SMSR/SMKN 4 Padang diantaranya, Nurnas, anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat dengan pelukis HJ.Asniati, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat, Adib Alfikri pelukis Amrianis, Kepala Dinas Kebudayaan, HJ. Gemala Ranti dilukis oleh Ramizal.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sumatera Barat, Zirma Yusri dilukis Jon Wahid, Direksi PT KAI Sumatera Barat di lukis oleh Al Bakrie Aziz, Kepala UPTD Taman Budaya Sumatera Barat, H. Muasri dilukis Zirwen Hazry dan beberapa tokoh lain dilukis oleh Romy Kumik.
Bahkan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat, Adifb Alfikri, dikesempatan yang sama juga tidak mau ketinggalan, selain di lukis langsung oleh Amrianis, ia juga meminta kanvas kepada panitia untuk juga turut berpartisipasi. Adib secara imajinatif melukis sosok obyek musisi “Faris RM” melalui sketsa hitam putih yang membuat pengunjung mengagumi karya orang nomor satu di Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera nBarat itu.
Lukisan tidak langsung melalui obyek foto “tokoh publik” seperti Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, Wakil Gubernur, Nasrul Abit DT. Malintang Panai dan Sekda provinsi Sumatera Barat, Alwis pada rangkaian HUT ke 54 SSRI/SMSR/SMKN 4 Padang dilukis oleh Zardi Syahrir, Zirwen Hazry dan kawan-kawan.
Sekretaris panitia Muharyadi yang juga pengamat seni rupa dan kurator, menyebutkan, melukis potret berhadapan langsung dengan obyek dihadapan, memiliki beban psikologis tersendiri terlebih obyek yang dilukis tokoh publik. Karena melukis obyek potret “tokoh publik” pelukis yang benar-benar memahami sosok dan karakter obyek dengan segala ciri khas yang ada pada obyek.
Namun demikian, ujar Muharyadi, meskipun sedikit terdengar sulit, proses melukis potret tokoh publik sebenarnya dapat dilakukan secara sederhana jika pelukis mengggunakan pendekatan yang sistematis dengan membuat sketsa oval yang saling berhubungan membentuk bagian wajah dengan gerak dan posenya serta karakter dan identitas yang melekat pada obyek. Itu semua dimiliki pelukis yang tampil pada demontrasi melukis tokoh publik, ujar Muharyadi.
Apalagi nama-nama pelukis yang tampil pada demontrasi melukis potret “tokoh publik” ini tidak asing lagi bagi dunia seni rupa Sumatera Barat, sebutlah misalnya seperti Ramizal, Amrianis, Zirwen Hazry, Romi Kumik, Zardi Syahrir, Al Bakrie Aziz dengan kekuatan tersendiri melalui pen air brush yang merupakan tokoh-tokoh seniman muda bertelenta tinggi, ujar Muharyadi.
Karena keterbatasan waktu melukis bagi tokoh publik yang dilakukan pelukis pada rangkaian kegiatan HUT ke 54 SSRI/SMSR/SMKN 4 Padang, finalisasi lukisan berlanjut hingga tuntas. Insya Allah dalam hitungan waktu yang cukup pendek lukisan tokoh publik siap difinishing melalui sapuan warna-warna bernilai estetis oleh masing-masing pelukis.
Kemudian lukisan begitu siap diantar langsung oleh pelukis didampingi panitia ke tokoh publik yang dilukis sebagai bentuk prestasi dan kerja serta persembahan seniman seni rupa alumni SSRI/SMSR/SMKN 4 Padang kepada tokoh publik yang dilukis, ujar Muharyadi. (FR)