Dekan FKM Unand Defriman: Positif Covid Dominan Kasus Lokal 79,73 Persen

by -

Dekan FKM Unand Defriman: Positif Covid Dominan Kasus Lokal 79,73 Persen

Semangatnews,Padang- Dari 148 kasus yang dinyatakan positif covid 19 di Sumatera Barat ternyata didominasi  oleh status kasus lokal dengan prosentase mencapai 79,73 persen, impor berada pada angka 12,16 persen dan tanpa keterangan 8,11 persen.

Hal ini diungkapkan oleh Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat- FKM Unand, Defriman Djafri,SKM,MKM,PHD pada video conferen, Sabtu, 2 Mei 2020.


Vidcon dengan host Jonnedy Kambang(IJTI) diikuti sejumlah wartawan tv, online, radio dan cetak itu, Jafriman membeberkan analisis timnya tentang riwayat pasien covid 19 di Sumbar.


Berdasarkan analisa pertanggal 30 April 2020, dengan jumlah pasien 148 yang positif, maka Padang berada pada urutan pertama dengan 66,89 persen. Menyusul Pesisir Selatan dengan 10,81 persen, sedangkan Bukittinggi dan Dharmasraya sama yakni 4,05 persen.

Defriman mengatakan, jejaring riwayat kontak berdasarkan pekerjaan justru terjadi pada tenaga kesehatan yakni 20,27 persen, menyusul Ibu Rumah Tangga-IRT, 16,22 persen. ASN dan TNI, Polri berada pada  urutan ke tiga dengan 13,51 persen. Menyusul pedagang/pegawainya 12,84 persen. Mahasiswa dan pelajar 10 81 persen.
Berdasarkan data diatas, Defriman menyarankan agar tenaga kesehatan betul betul bekerja dan melayani pasien sesuai protap covid 19.


“Apapun bentuk keluhan pasien, harus ditangani berdasarkan protap covid 19”, ujar Defriman.
Kasus puskesmas tarusan dan Rumah Sakit di Padang Panjang adalah pengalaman berharga dimana banyak terpapar covid 19 adalah tenaga kesehatan.


Dari 148 kasus sampai per 30 April 2020 hal yang mengejutkan ternyata yang terpapar adalah  dominan pasien usia muda.
Defriman merinci usia (20-29), 41persen, (30-39) dengan prosentase 14,86 persen. Sedangkan (40-49) dan (50-59) sama yakni 12,16 persen.

Sedangkan berdasarkan status  pasien; dirawat di berbagai Rumah Sakit 33,11 persen, isolasi di Bapelkes 10,81 persen dan isolasi di rumah(mandiri) 25 persen.


Berkenaan dengan isolasi mandiri/di rumah ini menurut Defriman baik, sepanjang benar benar disiplin. Yang kita khawatirkan karena tidak ada pengawasan, yang bersangkutan bisa keluar rumah, berbelanja, duduk di warung. Inilah yang kita kawatirkan.


Sebaliknya bila di karantina, kebanyakan pasien stess, kondisi stress ini memicu penyakit lain dan komplikasi. Padahal yang bersangkutan belum tentu positif hasilnya.
Kuncinya disiplin, ikuti anjuran dokter dan pemerintah, maka sistem isolasi mandiri berhasil.


Berbicara prosentase kematian dari kasus yang ada tercatat 10,14 persen dan sembuh 16,89 persen.Sisanya sedang proses perawatan.
Berdasarkan jenis kelamin yang terpapar hingga 30 April, perempuan  54,05 persen dan laki laki 45,95 persen.


Berdasarkan pasien dirawat di Rumah terbanyak di SPH 27,03 persen, menyusul  RSUP M.Jamil 20,27 persen dan Labor FK Unand 10,81 persen.

Selebihnya menyebar di rumah sakit yang telah ditunjuk sebagai rujukan pasien covid 19, kata Defriman.(zln)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.