SEMANGATNEWS.COM – Pada tahun 1980-an, danau Maninjau adalah salah satu tempat wisata yang sangat berpotensi pada masanya.
Banyak wisatawan nusantara bahkan dari mancanegara berkunjung ke danau Maninjau untuk berekreasi.
Tapi semenjak dua dekade belakangan, bisa dikatakan tidak seberapa kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara. Hal ini disebabkan danau Maninjau sudah mulai tercemar.
“Kunjungan wisatawan tidak hanya menurun, tapi boleh dikatakan tidak ada lagi karena air danau tercemar akibat tumpukan sisa pakan ikan”, ujar bupati Agam Dr Andri Warman.
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono kunjungi dan melihat secara langsung kondisi Danau Maninjau.
Danau itu kini “sakit” parah, tercemar berat akibat Keramba Jaring Apung (KJA) yang tumbuh dan berkembang di kawasan Danau Maninjau melebihi kapasitas.
Sakti Wahyu Trenggono terenyuh melihat kondisi danau yang begitu memprihatinkan. Danau seelok itu jadi jadi rusak.
Menteri menawarkan nelayan KJA mengalihkan usaha budidaya ikan air tawar di darat sistem kolam air tenang.
Tujuan menteri mengalihkan mata pencarian masyarakat dari danau ke darat, karena budidaya ikan air tawar di darat pun tidak kalah hebatnya menunjang perekonomian.
Untuk mendukung pengalihan itu, kata Wahyu, Pemkab Agam diharapkan menyediakan lahan.
“Kementerian akan menurunkan tim untuk mengkaji kondisi lokasi pengembangan budidaya ikan ini,” kata Wahyu kepada Bupati Agam Dr Andri Warman.
Andri Warman menjelaskan, Ia berjanji akan menyikapi solusi yang disampaikan Menteri KKP itu.
“Masukan mentri itu kita bahas dan akan kita sikapi demi penyelamatan danau,” ujar Andri Warman.
Pemkab Agam tengah giat melakukan pendataan jumlah KJA Danau Maninjau, beserta pemilik dan alamatnya.
Kemudian akan dibahas dalam rapat khusus dengan Kemenko Marves secara virtual pada 17 Juni 2021.
“Kita menargetkan Danau Maninjau bersih pada 2022,” kata Bupati Agam, Dr Andri Warkan.
seumber: siberindo.co