Oleh Zulnadi/pemred/wartawan utama
Klimaks berdemokrasi berupa pilkada serentak tahun 2018 telah berakhir di Tempat Pemungutan Suara-TPS. Rakyat hari ini, Rabu 27 Juni 2018 dengan riangnya tanpa tekanan telah mempergunakan haknya sesuai dengan hati nuraninya masing-masing. Apapun hasilnya itulah pilihan rakyat. Rakyat berdaulat, semua kita harus menghormati tanpa kecuali.
Tak ada yang perlu disalahkan jika saat ini, kubu anda belum beruntung. Semua sudah final. Ibarat sebuah pertandingan- ada kalah dan ada menang.
Hanya saja bila kita cermati proses pemilukada kota Padang, nalar dan logika kita kurang dapat menerima dari hasil sementara yang diungguli Mahyeldi-Hendri Septa.
Entah berapa warga yang ikut memilih dari 535.265 dpt. Ada 1600 TPS yang tersebar pada 11 kecamatan di kota Padang. Masing masing kubu dengan tim suksesnya konsentrasi pada 1600 tersebut. Kemajuan dan perkembangan penghitungan akan terus dipantai dan dilaporkan.
Pada sentrum inilah dua pasangan mengikuti berbagai informasi.
Untuk sementara, pasangan Mahyeldi hanya diusung satu partai yakni Partai Keadilan Sejahtera mampu mengalahkan pasangan Emzalmi-Desri yang didukung multi partai. Naif rasanya bila pasangan Emzalmi kalah. Tapi itulah kenyataan, hampir disetiap Tps buya Mahyeldi unggul telak.
Apanya yang salah, tentu kita sebagai peneropong dari luar memunculkan banyak pertanyaan. Mungkinkah mesin multi partai tidak jalan. Tidak mungkin, karena mereka sudah komit untuk memenangkan yang mereka usung.
Bahkan sejumlah elit partai di kota Padang, jauh jauh hari sudah sesumbar dan menyatakan Mahyeldi cukup satu periode alias akan kalah telak, sebut mereka aqul yakin. Pertanyaan dengan nada sombong dilansir di sejumlah media tak terkecuali media sosial.
Lalu, kalau begitu, bisa jadi partai partai itu tidak mengakar sampai ke bawah, sehingga masyarakat jadi tidak peduli. Alasan terakhir masuk akal juga, karena dari beberapa kali pemilihan, pendukung dengan banyak partai sering keok di gelanggang demokrasi.
Meskipun dalam hitungan sementara agaknya Mahyeldi kembali menakhodai kota Padang dengan penduduk sudah me dekati 1 juta ini. Terlepas ada plus minus periode sebelumnya, warga Padang masih memberi kesempatan kepada Mahyeldi yang kader PKS ini membangun kota Padang tercinta.