Semangatnews, Sumbar – Pemilihan Umum tinggal hitungan hari lagi. Calon Presiden, Calon Wakil Presiden, Calon Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Calon Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Calon Anggota DPRD Provinsi dan Calon Anggota DPRD Kota/Kabupaten tak henti-hentinya selalu jor-joran memanfaatkan waktu yang tersisa untuk berkampanye, sosialisasi diri dalam raup simpatisan masyarakat.
Tak ada waktu yang tersisa beberapa hari ini, dari subuh, pagi, siang, sore, petang sampai tengah malam tak terlepas dari kegiatan kampanye, tatap muka antara calon pemimpin dengan warga. Minggu tenang segera datang, tapi baliho, spanduk masih berpacu untuk dipasang. Tujuannya hanya satu, menang di Pemilu.
Terlepas dari itu semua, terkait pencalonan, untuk di Sumbar ada satu hal yang sangat menarik perhatian publik. Yaitu datang dari calon anggota DPD RI. Dari 23 calon anggota DPD RI Sumbar, satu diantaranya tampil beda. Tampil se sederhana mungkin. Yaitu tampil tanpa jas dan dasi seperti kebanyakan calon pemimpin yang hadir di Pemilu 17 April 2019 ini.
Malahan, calon yang satu itu, hanya tampil dengan memakai baju kaos, menyangdang sarung dan bertopi tudung. Calon DPD tersebut, yaitu Nurkhalis nomor urut 38. Dari 23 calon DPD RI asal Sumbar, nama Nurkhalis merupakan yang paling gambang untuk dicari.
Pada surat suara yang sudah di cetak oleh KPU, Nurkhalis hanya memakai baju oblong putih, menyandang sarung bermotif garis warna hijau dan memakai topi tudung yang terbuat dari anyaman bambu.
Tak hanya di kertas suara saja Nurkhalis tampil berlagak seorang petani. Tetapi, dari ribuan alat peraga kampanye berupa spanduk, baliho, umbul-umbul serta kartu nama dan stiket, semuanya sama. Menyandang sarung dan bertopi tudung.
Tidak ditemukan satupun dari sekian ribu alat peraga kampanye milik Nurkhalis yang berpakain jas lengkap dengan dasinya.
“Saya adalah petani, anak petani dan keluarga petani. Sudah terbiasa bertopi tudung,” ucap Nurkhalis saat bercerita beberapa hari lalu.
Nurkhalis merupakan putra asli Sumbar, berdarah Luak Limopuluah atau sebutan lain Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota.
“Kampung saya di Mungka, besar di Payakumbuh dan banyak bergaul dengan teman-teman diseluruh kota kabupaten di Sumbar ini,” ucapnya.
Koordinator Gerakan Muda Petani Indonesia (Gempita) Sumbar itu menceritakan, ada dorongan kuat yang datang dari petani untuk meminta dirinya maju ke DPD RI. Salah satunya dalam memperjuangkan hak-hak petani di senator nantinya.
Menurut Koordinator Sahabat Pejuang Petani Sumbar y Marta Suhendra ada ribuan sahabat pejuang petani di Sumbar siap menangkan Nurkhalis untuk DPD RI. Karena itu, Sekretaris KNPI Sumbar tersebut sangat optimis pada Pemilu nanti, Nurkhalis bisa sampai dua besar perolehan suara.
“Tujuan hanya satu, untuk mensejahterakan petani di Sumbar ini. Lebih dari 70 persen, masyarakat Sumbar adalah petani. Ini yang kita perjuangkan,” ucap Nurkhalis.
Untuk berpolitik, bukan pertama kali dilakukan Nurkhalis. Aktifis tani tersebut, sudah mencoba pahit-manisnya di dunia perpolitikan. Kehadiran calon DPD nomor urut 38 tersebut, disambut baik ribuan petani di Sumbar. Nukhalis bagaikan angin segar dalam memperjuangkan kehidupan petani untuk jauh lebih sejahtera lagi.
“Coblos sarung atau tusuk tudungnya,”pinta Nurkhalis.(*)