Bupati Harapkan Tidak Ada pemotongan DAU dan DAK di Kepulauan Mentawai
Semangatnews, Tuapejat – Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai beharap pemotongan anggaran bantuan Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang berasal dari Anggaran Pembangunan Belanja Negara (APBN) untuk kabupaten Kepulauan Mentawai sebagai daerah Terluar, Terdepan dan Tertinggal (3 T) tidak berlaku.
Harapan ini disampaikan Bupati Kepulauan Mentawai Yudas Sabagalet saat interview online aplikasi zoom bersama wartawan Sumatera Barat melalui Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), Sabtu (11/4/2020).
Bupati Mentawai lebih jauh menyatakan, masyarakat kepulauan mentawai yang berjumlah saat ini 93.300 jiwa sebahagian besar masih hidup dibawah garis kemiskinan. Dan apalagi sejak kondisi penanganan covid 19 ini dikepulauan Mentawai masyarakat yang telah masuk kehidupan sedang karena kondisi perekonomian menjadi terpuruk masuk kategori miskin.
” Untuk itu kita berharap perhatian pemerintah pusat memberikan perhatian penuh agar masyarakat kepulauan Mentawai dapat hidup layak seperti masyarakat didaerah lainnya di Indonesia. Kondisi penanganan covid 19 saat ini di Mentawai terpaksa menutup masuk orang karena kondisi prasarana daerah disektor kesehatan masih minim sekali”, ujar Yudas Sabagalet bermohon.
Yudas Sabagalet juga menyampaikan, dalam menyikapi dampak penanganan covid 19 terhadap jejaring sosial dalam perekonomian daerah, Pemkab Kepulauan Mentawai akan memberikan bantuan sosial uang tunai kepada 500 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam rangka menghidupkan kegiatan perekonomian daerah senilai Rp. 250 ribu selama tiga bulan kedepan.
” Kita memberikan bantuan sosial bagi UMKM ini bagian upaya bagaimana penataan perekonomian rakyat tetap hidup dan tumbuh. Walaupun kunjungan tidak ada lagi dalam beberapa bulan kedepan namun kebutuhan pokok masyarakat tentu mesti tetap ada termasuk untuk kebutuhan dapur mereka”, ungkapnya.
Yudas juga katakan saat ini kita memiliki stok beras 100 ton dalam antisipasi kebutuhan bahan pokok dalam tiga bulan kedepan.
” Kami juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah provinsi yang akan segera meluncurkan bantuan sosial kepada masyarakat Mentawai yang terdampak berupa uang tunai sebesar Rp, 200 ribu perkepala orang terdampak selama tiga bulan, yang nantinya akan disalurkan oleh PT Pos dan Giro. Mudah-mudahan bansos jejaring sosial ini segera mengucur untuk membantu meringankan masyarakat Mentawai yang terdampak, dengan uang tentu diharapkan masyarakat bisa membeli kebutuhan hidupn mereka “, ujarnya.