Bersama Kak Niki Martoyo, TBM Kelok Kreatif Berdongeng Riang di Perpustakaan Daerah
Semangatnews, Padang Panjang – Gerak literasi di Kota dingin, Padangpanjang terus menggeliat. Kali ini literasi yang terfokus kepada kegiatan dongeng.
Sebanyak 13 anak-anak dari TBM Kelok Kreatif menyambangi perpustakaan daerah kota Padangpanjang untuk melaksanakan latihan mendongeng.
Niki Martoyo selaku pelatih pada kegiatan ini menyampaikan bahwa, dunia anak merupakan dunia yang sangat asyik untuk terus dibantu dalam upaya melahirkan generasi yang literat. Dalam berdongeng kata beliau, kita mengajarkan anak-anak untuk terus memupuk imajinasinya agar lebih imajiner.
“Mendongeng tidak hanya sekedar hiburan belaka, tapi juga ada selipan-selipan nilai sosial, nilai agama, nilai pendidikan didalamnya. Contohnya jika kita dongengkan seorang superman lalu kita hubungankan dengan realita disekitar maka akan membentuk contoh seperti ini. Superman itu manusia kuat, tetapi kekuatan sebetulnya bukan dari fisik tapi dari hati dan pikiran, maka jika ingin kuat seperti superman mesti bersihkan hati dan pikiran kita, ” Katanya sambil mencontohkan, Minggu, 25/10.
Kegiatan dimulai dari jam 9 sampai Jam 11 WIB. Selama kegiatan, anak-anak sangat antusias apalagi saat Kak Niki memperagakan gerakan-gerakan yang penuh dengn kelucuan. Gelak tawa penuh kebahagiaan terpancar dari wajah-wajah mungil yang kelak akan menjadi generasi penerus bangsa.
Dari kegiatan mendongeng lelaki yang mudah senyum ini berharap suatu saat dunia dongeng kembali menjadi kebutuhan anak-anak disaat arus tekhnologi sudah mulai merecoki alam bawah sadar meraka.
Sementara ditempat terpisah sekretaris FTBM kota Padangpanjang, Januar Efendi menyampaikan apresiasi penuh dengan kegiatan ini.
“Kita berharap kegiatan ini kembali menjadi budaya terhadap anak-anak disaat dunia tekhnologi semakin besar pengaruhnya. Kekhawatiran kami para pegiat adalah saat anak-anak sudah meninggalkan dunia yang sebetulnya milik mereka. Kita bisa lihat seperti tayangan televisi, berapa persen sih dalam sehari tayangan yang bisa dikosumsi oleh anak-anak dibandingkan dengan tayangan yang beredar dibawah tahun 2000an. Belum lagi masalah media sosial yang berada dalam genggaman anak-anak, aplikasi-aplikasi yang menuntun mereka melakukan sesuatu yang tidak semestinya mereka tampilkan. Semua demi satu hal. Ikut trend, biar keren. Belum lagi tayangan-tayangan yang isinya tentang drama percintaaan yang sebetulnya tidak pantas untuk diberikan kepada anak-anak. Tetapi inilah kenyataannya. Kita berada didalam arus teknologi yang semakin cangkih, perlu adanya penyaringan terkait hal itu. Salah satunya ya sibukkan anak-anak dengan kegiatan-kegiatan positif seperti mendongeng ini. Makanya kami berterimakasih sekali kepada pihak pemerintahan dalam hal ini Dinas Perpustakaan dan Kearsipan kota yang selalu memberikan ruang dan waktu untuk memfasilitasi setiap kegiatan literasi dikota Padangpanjang” katanya.
Harapan terbesar dari para pegiat ini adalah upaya pemerintah dalam hal lebih memperhatikan sarana dan prasarana yang ada di TBM-TBM di kota Padangpanjang, agar gerak langkah gerakan literasi tetap berjalan sebagaimana mestinya. Sebab untuk saat ini perpanjangan tangan pemerintah mewujudkan generasi literasi adanya di TBM-TBM.
“Saat ini proses belajar masih daring, apalagi kemaren ada penambahan kasus covid. Bukan tidak mungkin proses belajar tatap muka akan ditunda, bisa saja sampai akhir tahun pelajaran ini. Disaat sekolah tutup, proses pembelajaran masih daring,TBM adalah tempat anak-anak berkegiatan. Kejenuhan mereka terobati dengan kegiatan-kegiatan yang ada di TBM, pun demikian dengan pegiatnya selalu membantu mereka untuk belajar. Tentu hal ini meati menjadi perhatian khusus bagi pemerintahan untuk hal ini dinas pendidikan. Harapannya cuma satu sarana dan prasarana di TBM mesti dibantu juga,” tutupnya. (Eti)