Semangatnews,Payakumbuh-Rencana Pembentangan Bendera Raksasa Merah Putih yang baru pertama kali diadakan di Kota Payakumbuh, diharapkan bisa menjadi alat pemersatu bagi seluruh elemen masyarakat Kota Payakumbuh. Hal ini diungkapkan Dandim 0306 /50 Kota, Letkol Kav. Solikhin, S.Sos, M.M ketika panitia beraudiensi ke ruangan Dandim 0306 /50 Kota, Sabtu (19/7).
“Merah bagaikan Indonesia, Putih bagaikan Kota Payakumbuh, tidak bisa dipisahkan. Saya apresiasi rencana kegiatan yang digagas oleh Forkopimda, Dinas Pariwisata dan Olah Raga (Disparpora), Komunitas Merah Putih Payakumbuh dan Go-Jek go.zeroone.pyk ini. Hendaknya menjadi alat pemersatu kita ,” jelas Dandim 0306/50 Kota.
Pembentangan Bendera Merah Putih ini melibatkan Forkopimda, Disparpora, OPD Se-Kota Payakumbuh, Komunitas Merah Putih Payakumbuh, dan Komunitas Go-jek go.zeroone. Pyk.
“Alhamdulillah, rencana Pembentangan Bendera Raksasa Merah Putih ini direspon positif oleh Walikota H. Riza Falepi, ST.MT dan didukung penuh seluruh OPD. Walikota mengatakan sebelumnya, siapa sangka pada 17 Agustus 2018 nanti Jembatan Ratapan Ibu berulang tahun Ke-200 Tahun sejak dibangun tahun 1818, dioperasikan dan digunakan sebagai jembatan “Groote Postweg” (jalan raya) oleh Kolonial Belanda.
Untuk mengenang kekejaman Belanda dan perjuangan para pejuang yang di bantai di jembatan ratapan ibu, Danramil 01 Payakumbuh, Kapt. Czi Joni Forta, MP selaku Ketua Umum Komunitas Merah Putih Payakumbuh dan Pembina Go-Jek go.zeroone.pyk mengatakan, kita berencana Memperingati HUT RI Ke-73 dengan membentangkan Bendera Raksasa Merah Putih di Jembatan Ratapan Ibu, yang diamini oleh Ketua Harian, Afrizal Jamal yang juga sebagai salah seorang staf di Dinas Kominfo Kota Payakumbuh yang ikut mendampingi Danramil 01 Payakumbuh sewaktu diwawancari.
Danramil 01 Payakumbuh, Kapt. Czi Joni Forta, MP juga menambahkan, Jembatan ini menyimpan air mata duka dan kebanggan dari Ibu-ibu yang merelakan anak-anak mereka berjuang demi satu tujuan, yaitu Kemerdekaan. Dan jembatan ini juga menjadi salah satu saksi bisu sejarah perjuangan bangsa ini. Di jembatan inilah di eksekusi para pejuang kemerdekaan oleh tentara Belanda di zaman penjajahan.
Mereka disuruh berbaris di pinggir jembatan menghadap sungai, lalu serdadu Belanda mengeksekusinya dengan cara menembak, kemudian mayat mereka di lempar ke sungai Agam yang berada di bawah jembatan itu yang kemudian hanyut dibawa arus sungai. Kejadian itu disaksikan langsung oleh masyarakat sekitar.
Kegiatan ini nantinya juga akan diisi dengan beberapa kegiatan, seperti simulasi penyelamatan korban oleh Tim Vertical Rescue dari Komunitas Merah Putih Kota Payakumbuh, Penyebrangan Tali dari rekan2 TNI, peluncuran oleh beberapa OPD Kota Payakumbuh.
Kepala Dinas Pariwisata dan Olah Raga (Disparpora) Kota Payakumbuh, Dra.Hj.Elfriza Zaharman, M.Si mengatakan, salah satu hal terpenting dalam pembangunan bidang pariwisata dan kesenian adalah dengan melakukan promosi, dan mengenalkan berbagai kekayaan yang dimiliki Kota Payakumbuh.
“Kita kebetulan ada rencana kegiatan di Jembatan Ratapan Ibu dalam rangka memperingati HUT RI Ke-73 maka sambil berpromosi Kepala Dinas Disparpora Ibu Cece nama akrab panggilan dari Dra. Hj.Elfriza Zaharman, M.Si mengatakan, Kawasan Jembatan Ratapan Ibu saat ini sudah mulai dikembangkan menjadi Ruang Terbuka Hijau oleh Pemerintah Daerah, H.Riza Falepi, ST.MM. Dengan dilakukannya perluasan dan pembangunan taman di sisi sungainya, menjadikannya salah satu tempat bersantai favorit di pagi atau sore hari. Mereka yang datang hampir selalu menggunakan kesempatannya untuk berfoto di sekitar jembatan dan tugu ratapan ibu yang bersejarah,” tambahnya.
Ditempat yang berbeda, Ketua Harian Komunitas Merah Putih Payakumbuh Afrizal Jamal menyampaikan, Pembentangan Bendera Raksasa Merah Putih yang baru pertama kali diadakan di Kota Payakumbuh ini telah disiapkan jauh-jauh hari, kami telah berlatih dan semua peserta merupakan tim vertical rescue yang sudah bersertifikasi, yang sebagian besar dari tim ini juga merupakan staf dari Diskominfo Kota Payakubuh Bidang E-Government,
“Selain pengibar yang professional dan terlatih, sebagian dari peralatan untuk pembentangan bendera raksasa ini juga dipinjamkan oleh Diskominfo Bidang E-Government, sebagai bentuk rasa bangga dan dukungan dari Kabid E-Government, Armen Busra,“ pungkas Afrizal Jamal yang akrab di panggil Can, di kantornya Kawasan Balaikota Payakumbuh ex Lapangan Poliko, Rabu (25/7).(jn)