Basril Basyar Meradang, Ancam DK PWI karena Tidak Dilantik Sebagai Ketua PWI Sumbar

by -

Basril Basyar Meradang, Ancam DK PWI karena Tidak Dilantik Sebagai Ketua PWI Sumbar

SEMANGATNEWS.COM- Ketua PWI Sumbar Basril Basyar yang “dihold ” pelantikannya semakin galau. Yang bikin galau, batas waktu harus membuktikan dirinya telah berhenti sebagai ASN sudah tinggal menghitung hari, namun surat itu belum ia kantongi.

Kemarin bikin surat terbuka tanpa tanggal kepada seluruh wartawan Indonesia. Ia meminta PWI pusat mengenyampingkan Surat Dewan Kehormatan yang menyetop pelantikannya sebagai Ketua PWI Sumbar hasil Konferensi PWI Sumbar 23 Juli 2022.

Dalam surat terbukanya namun beredar sejak Sabtu 17 Desember 2022 Basril Basyar seperti surat nyasar. Surat itu tidak ditujukan ke Pengurus Harian PWI Pusat maupun ke Dewan Kehormatan PWI Pusat, namun meminta perhatian kepada pengurus dua lembaga itu.
Pertama, ia meminta putusan DK PWI, yang menyatakan Konferensi PWI Sumbar tidak sah, karena masalah keanggotaan dirinya, dikesampingkan. “Apa yang disampaikan Ilham Bintang tidak memiliki dasar pijakan hukum yang jelas, ” tulis Bebe.

Menanggapi itu Ilham Bintang santai menjawab. ” Lho? Itu kan surat terbuka yang diposting di WAG, bukan ditujukan kepada DK -PWI,” kata Ilham Bintang saat dihubungi pagi tadi, minggu 18/12. ” Tapi sebagai teman saya respons juga di WAG itu. ” Yang menunda pelantikannya Pengurus Harian PWI Pusat, karena menunggu surat keputusan pemberhentian dia dari BKN sebagai ASN keluar. Keputusan itu hasil Rapat Pleno, PH PWI, DK-PWI dan Penasihat PWI.

DK-PWI tidak pernah mencabut satu surat pun yang menjatuhkan sanksi peringatan, skorsing, maupun pemberhentian anggota PWI. Bahwa, ada pihak yang tidak melaksanakan putusan DK-PWI itu urusan yang bersangkutan mempertanggungjawabkan nanti..Sejarah akan mencatat jejak digital pihak yang tidak melaksanakan putusan dan jejak rekam DK-PWI menegakkan aturan.

“Kalau DK-PWI sendiri memutuskan dia tak layak dilantik. Tidak memenuhi syarat. Sudah ASN masih mau maju pula menjadi Ketua PWI tiga priode. Dia melanggar aturan pembatasan yang mengatur posisi sama hanya boleh dua kali menjabat di PWI,” jelas Ilham. ” Itu keputusan DK-PWI lho! Bukan keputusan Ilham pribadi.
Mana pula bisa sebuah keputusan institusi Dewan Kehormatan-DK-PWI dibatalkan dengan surat terbuka, yang disertai ancaman penuntutan hukum pula,” tambah pria Bugis itu.

Bagaimana dengan permohonan agar DK-PWI minta maaf? ” Ini lagi. Tahu nggak Bebe itu DK-PWI bukan mahluk yang bisa ngomong? Bisa minta maaf segala.
Pengurusnya suruh minta maaf? Salahnya apa? Bebe mestinya mengerti keputusan DK-PWI bersifat mengikat dan final. Dia pernah menjadi Ketua PWI dua priode tahu aturan itu , keberatan bisa disampaikan di Kongres PWI tahun depan.
Masa DK-PWI yang putuskan saya yang harus minta maaf. Bisa dipecat saya oleh pengurus DK-PWI yang lain.

Jangan-jangan waktu jadi pengurus Bebe sering bertindak sendiri mengatasnamakan organisasi, dan kalau tidak benar mudah minta maaf.
Menurut Ilham Putusan DK adalah bersifat kolektif kolegial. Itu bukan putusan pribadi. “Nothing personal war saya dengan BB. Tidak ada permusuhan, entah kalau dia. Hubungan saya dengan Bebe selama ini baik baik saja. Saya ingat, BB lah yang berseru pertama ” aklamasi” ketika saya terpilih secara aklamasi di Kongres PWI Solo. Entah kalau sekarang dia berpikiran lain yang tidak bisa bedakan, mana yang pribadi dan mana urusan organisasi.

Basril Basyar dalam surat terbuka itu mengingatkan Ilham Bintang bahwa tindakan menyiarkan putusan DK -PWI ke media massa telah memperlihatkan kesewenang-wenangan. Perbuatan itu merupakan perbuatan melawan hukum yang telah merugikan dirinya secara moril dan materil. ” Gagal paham saya. Tema Kongres PWI di Solo adalah PWI digitalisasi. Artinya PWI dikelola secara terbuka. Ketum Atal kampanye begitu sehingga mendapat dukungan. Kasus yang terjadi di Aceh sebisa mungkin cepat diketahui kawan-kawan di Papua.
Keputusan DK-PWI diberitakan teman-teman. Apa yang salah? Apakah rahasia pribadi yang diungkap teman sehingga BB meradang? Setahu saya yang diberitakan itu fakta. Saya dengar mereka konfirmasi ke banyak pihak termasuk BB sebelum disiarkan. Kalau dia tak mau menanggapi, tidak berarti berita itu distop. Seperti juga dia menulis surat terbuka kepada wartawan seluruh Indonesia. Ada kami keberatan? Suratnya tidak ditujukan kepada DK apalagi ke saya. Tapi ada kewajiban moral saya merespon, mengoreksi yang keliru dari isi suratnya, maka saya respons di WAG. Direspons teman-teman. Dibahas dididkusikan 8 jam sampai larut malam, tapi BB sendiri seperti cuma mengintip. Dia baru berpendapat setelah kami tidur, ” papar Ilham.

(Baca juga berita terkait https://www.semangatnews.com/139029-2/ dg judul

Seperti diketahui, Basril yang mantan Ketua DK PWI Sumbar itu meminta DK PWI Pusat mencabut Surat No. 41/SK-DKPWI/VII/2022 serta menyampaikan permintaan maaf kepada dirinya secara terbuka .

” Kami minta Saudara untuk mencabut Surat Saudara No. 41/SK-DKPWI/VII/2022 yang ditujukan kepada Pengurus PWI Pusat yang mengakibatkan tertundanya pelantikan Pengurus PWI Sumbar,” tulis Bebe yang dengan surat terbukanya itu, bermunculan komen sejumlah anggota WAG.

Relevan rasanya saya kutip tanggapan Ilham Bintang di WAG sebagai berikut;
“BB mengira pembatasan itu peraturan baru, padahal itu sejak Kongres I PWI setelah reformasi. Hanya dua priode. seseorang boleh menjabat di posisi sama di PWI. Mau berturut- turut atau diseling. Jangan dicari -cari lubang untuk melebihi itu. Sebab itu berbenturan dengan semangat demokrasi PWI. Yang saya posting di atas adalah aturan PD PRT hasil Kongres 2013 yang dibukukan tahun 2014. Silahkan teman yang punya buku itu dibuka kembali.Supaya diskusi kita pakai data, bukan rasa dan asumsi.”

Pada poin 4 Basril Basyar memohon kepada Ketua Umum PWI Pusat untuk mengenyampingkan rekomendasi Surat Dewan Kehormatan No. 41/SK-DK-PWI/VII/2022 dan segera melantik Ketua PWI Sumbar hasil Konferensi tanggal 23 Juli 2022.***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.