SEMANGATNEWS.COM – HSN atau Hari Santri Nasional setiap tahunnya diperingati pada tanggal 22 Oktober.
Bagaimana Sejarah Hari Santri Nasional?
Mari, simak sejarah Sari Santri Nasional (HSN) dan tema Hari Santri Nasional pada tahun 2021 ini.
Peran Kaum Ulama dan Santri
Peringatan HSN tidak pernah lepas dari peran kaum Ulama dan Santri dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Melansir laman semangatnews.com, peran Ulama dan santri sangat penting dalam mempertahankan Republik Indonesia, khususnya saat masa Revolusi fisik (1945-1949).
Pada waktu itu, para ulama sepakat atas Resolusi Jihad, dan menyatakan bahwa mempertahankan kemerdekaan hukumnya Fardhu’ Ain (Kewajiban bagi setiap orang), sehingga dapat mengobarkan semangat para pejuang di medan jihad.
Penetapan Hari Santri Nasional Pertama Kali
Hari Santri Nasional telah ditetapkan oleh Presiden RI Joko Widodo melalui Keppres nomor 22 pada tahun 2015 yang lalu.
Tanggal 22 Oktober dipilih sebagai Hari Santri Nasional karena Resolusi Jihad Nahdlatul Ulama yang dipimpin oleh Hadratusyekh KH Hasyim Asy’ari.
Pada hari tersebut merupakan sebuah upaya untuk mengobarkan semangat para pejuangan yang mempertahankan NKRI dari Belanda yang diboncengi oleh NICA, yang kembali datang ke Indonesia pada bulan Oktober 1945.
Padahal Indonesia sendiri telah memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945.
Peringatan Hari Santri pada Tahun 2021
Dan ada hal yang spesial dalam memperingati Hari Santri Nasional di tahun 2021 ini, dimana peringatan Hari Santri dalam skala nasional dilaksanakan secara virtual karena adanya Pandemi Covid-19 ini.
Adapun peringatan Hari Santri dalam cakupan satu pondok pesantren, tetap dilaksanakan secara langsung, dan bersifat internal dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan.
Tema Hari Santri Nasional 2021
Peringatan Hari Santri Nasional Tahun 2021 Mengusung tema:
“Santri Siaga Jiwa Raga”
Melansir semangatnews.com, makna tema Hari Santri Nasional pun merupakan sebuah sebagai bentuk pernyataan sikap santri Indonesia agar selalu siap siaga menyerahkan jiwa dan raga untuk membela tanah air, mempertahankan persatuan Indonesia, dan mewujudkan perdamaian dunia.
Siaga Jiwa Raga juga merupakan komitmen seumur hidup santri yang lahir dari sifat santun, rendah hati, pengalaman, dan tempaan santri selama di pesantren.
Akhir Kata
Semoga dengan diakuinya peran Santri dan Ulama secara langsung oleh pemerintah dapat meningkatkan semangat para santri dalam menuntut ilmu, sehingga kedepannya bisa lahir para cendikiawan muslim yang mendunia dari kalangan para santri.
(SN)
***berbagai sumber
Artikel Terkait:
