Atal Tumbang, Hendri CH Bangun Ketum PWI, Sasongko Tedjo Ketua DK Periode 2023-2028
SEMANGATNEWS COM- Kongres PWI XXV di Bandung yang berlangsung 2 hari (25,26 September 2023) menghentikan langkah Atal Sembiring Depari untuk duduk kembali sebagai Ketua Umum PWI Pusat 2023-2028. Ia terjungkal ditumbangkan oleh rival beratnya Hendri CH Bangun yang pada Kongres PWI di Solo 2018 kalah tipis selisih 3 suara dengan Atal. Sedangkan untuk Ketua Dewan Kehormatan secara aklamasi terpilih Sasongko Tedjo yang sebelumnya Sekretaris DK bersama Ilham Bintang sebagai Ketua. IB patuh pada konstitusi PWI, karena sudah 2x jadi Ketua DK.
Pemilihan Ketum berlangsung dua putaran. Putaran pertama diikuti tiga calon yakni Atal, peroleh 40 suara, Hendri Ch Bangun, 39 dan Zulmansyah Sakedang 9 di El Hotel Bandung
Untuk putaran kedua hanya dua calon yakni Ata S Depari dan Hendri Ch Bangun. Sampai pemilihan dini hari akhirnya Hendri Ch Bangun menang dengan mendapat 47 suara dan Atal 41 suara. Ini menunjukan bahwa Hendri mampu mengambil suara pemilih Zulmansyah 8 dan Atal hanya bertambah 1.
Sidang dipimpin Lutfil Hakim (PWI Jatim), Farianda Putra Sinik (PWI Sumut),Samsir Hamajen (PWI Maluku Utara) menyatakan bahwa Ketum terpilih sekaligus Ketua formatur adalah Hendro Ch Bangun dengan 47 suara.
“Alhamdulillah, Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh wartawan PWI di Indonesia. Ini sebuah tantangan yang besar untuk mewujudkan visi dan misi PWI kedepannya. Pemilihan yang berlangsung demokratis dapat dijadikan contoh sebuah demokrasi dan PWI sebagai rumah bersama, PWI harus semakin kompak dan solid,” jelas Hendri.
Kemenangan Hendry adalah menunjukan sifat kritis anggota yang mengikuti kongres. LPJ Dewan Kehormatan sangat menginspirasi peserta termasuk tulisan Marah Sakti Siregar yang mempreteli 5 tahun sipak terjang Ketum baik secara internal maupun eksternal.
Sudah jamak diketahui umum, selama 5 tahun Atal menjadi komandan organisasi besar ini, banyak yang kontroversial. Untuk memenuhi syahwatnya tak segan segan melabrak aturan organisasi. Bahkan berani menyatakan PDPRT dan KPW tidak sah lantaran belum didaftarkan. Sanksi DK tak satupun dieksekusinya yakni skorsing Zugito dan pemberhentian Basril Basyar yang diketahui sebagai ASN sebagaimana telah dilarang dalam Kode Perilaku Wartawan.
Sebaliknya Atal menjadikan Zugito sebagai tangan kanan dan melakukan pelantikan Basril yang hingga kini masih status ASN, dosen Fakultas Peternakan Unand.
Penentu kemenangan lainnya adalah keelokan Zulmansyah Sakedang, Ketua PWI Riau yang ikut bertarung pada putaran pertama dengan mendapat 9 suara diberikan kepada Hendri sebanyak 8 suara dan 1 suara lari ke Atal.**