APBD 2019 Solsel Sisakan Silpa Rp 55,6 M
SemangatNews, Solsel–Pelaksanaan APBD Tahun anggaran 2019 di Kabupaten Solok Selatan (Solsel) menghasilkan sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) sebesar Rp 55,6 miliar. Silpa ini berasal dari tidak terserapnya belanja kegiatan pembangunan masjid agung dan sejumlah pos pembiayaan kegiatan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) di daerah itu.
“Berdasarkan hasil pelaporan serapan APBD Solsel tahun 2019, tercatat sisa anggaran yang menjadi Silpa sebesar Rp 55,6 miliar. Silpa 2019 tersebut, saat ini masih tersimpan di kas daerah (kasda),” kata Kepala Bidang Akuntasi, Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Solsel, Yoni Elfis, kepada wartawan, Jumat (31/1/2020).
Total anggaran tersisa Rp 55,6 miliar itu lanjutnya, paling banyak untuk belanja proyek pembangunan masjid agung, yakni sebesar Rp 36 miliar. Anggaran masjid yang dialokasikan pada 2019 itu katanya, tidak terserap sama sekali hingga tutup tahun. Dikarenakan kontraknya sudah diputus.
Kemudian, Silpa lainnya tercatat dari tidak maksimalnya serapan anggaran dari pusat untuk kegiatan yang dibiayai DAK. Detail kegiatan yang tidak terserap itu, belum bisa dijelaskannya secara rinci.
Seluruh anggaran Silpa tersebut, masih disimpan pada rekening daerah. Baru bisa diserap jika sudah dimasukkan dalam Perubahan (P)-APBD 2020. Sehingga, selama pembelanjaan APBD induk 2020 yang baru disahkan, belum bisa diserap. “Untuk DAK Silpa, kami masih menunggu petunjuk dari pusat. Apakah dikembalikan atau bisa dipergunakan lagi,” ujarnya.
Ditambahkannya, nominal Silpa 2019 berpotensi dapat bertambah lebih besar lagi. Hal ini menyusul pihaknya masih bekerja menginput serapan belanja dana BOS. “Jadi ini belum di input sepenuhnya. Kalau semua pelaporan dari dana BOS masuk dan diinput, Silpa bisa lebih besar lagi,” tukas Yoni.
Dijelaskannya, dalam APBD 2019 lalu, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Solsel diproyeksikan sebesar Rp 76,4 miliar dan terealisasi sebanyak Rp 67,7 miliar. Sementara, untuk lain-lain pendapatan daerah yang sah anggarannya Rp 151,2 miliar dan realisasinya sebesar Rp137 miliar.
Sedangkan, untuk dana perimbangan dianggarkan Rp 746,7 miliar dengan realisasi sebesar Rp 694,7 miliar atau terdapat selisih Rp 51,9 miliar. Pos belanja tidak langsung dianggarkan Rp 455,8 miliar dengan realisasi Rp 435,6 miliar. Sementara belanja langsung dianggarkan Rp 535,1 miliar dengan realisasi Rp 430,2 miliar.(afri)