SEMANGAT SUMBAR – Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Ali Asmar himbau warganet (pengguna internet dan media sosial), terutama generasi muda, agar tidak mengadu domba dan menyebarkan kebencian (hatespeech) di dunia maya.
“Perlu saya sampaikan, sekarang pemerintah dan aparat penegak hukum sedang memonitor siapapun yang menyebarkan hatespeech di dunia maya atau yang dibilang medsos itu. Jadi jangan sampai ditangkap karena menyebarkan kebencian yang bisa merugikan orang lain,” ujar Ali Asmar saat beri sambutan pada acara Silaturahmi Ramadan Pemerintah Provinsi di Masjid Nurul Huda, Nagari Simpuruik, Kec. Sungai Tarab, Kab. Tanah Datar, Rabu malam lalu.
Ia juga ingatkan warganet agar bijak dan berupaya menahan diri dalam menanggapi atau mengomentari isu-isu yang beredar di dunia maya yang belum jelas kebenarannya.
Menyangkut hal ini, Ali Asmar berkisah tentang, dan meminta warganet untuk mengambil pelajaran dari kasus seorang pengguna medsos asal Padang-Panjang yang iseng memberi komentar atas suatu isu melalui medsosnya yang berujung pada penangkapan dirinya oleh aparat penegak hukum.
“Beberapa hari lalu tertangkap di Padang-Panjang. Dia iseng mengomentari di medsosnya. Hanya iseng saja. Ditangkap karena komentarnya tidak benar,” ungkap Ali Asmar.
Lebih lanjut, Ali Asmar berharap orang tua dapat lebih berperan mencegah penyalahgunaan medsos untuk sebarkan hatespeech oleh generasi muda dengan cara menanamkan ajaran agama sejak dini, memberi wawasan yang memadai, serta mengawasi penggunaan telepon genggam oleh anak.
“Jadi kepada orang tua, tolong anaknya dijaga untuk apa handphone mereka gunakan. Sebab akan langsung dimonitor. Jangan sampai anak-anak kita ditangkap karena ikut menyebar kebencian di medsos pakai handphonenya,” pungkasnya.