SEMANGATNEWS.COM – Pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke- XXVIII di Sumatera Barat cabang Seni Kaligrafi Al-Quran sudah dimulai hari ini. Untuk hari pertama ini khusus golongan naskah saja. Dan terkait penerapan protokol kesehatan, mulai dari panitia, para pengunjung hingga peserta wajib mematuhi aturan yang ada.
“Alhamdulillah sejauh ini semua peserta kita dinyatakan aman dari Covid-19, mungkin mereka juga sudah siap juga, maka tidak ada yang mengulang lagi, terlebih lagi sudah dilakukan test swab sebelumnya,” demikian disampaikan H Amrizal MAg koordinator venue GOR UNP, Minggu (15/11).
Pelaksanaan cabang kaligrafi dilaksanakan selama 8 jam dimulai dari pukul 08.00 pagi hingga 16.00 petang. “ Waktu ini sudah termasuk ishoma,” ujarnya.
Ia menyebutkan cabang naskah ini karyanya dibuat diatas lembaran karton putih. Sedangkan untuk cabang Hiasan Mushaf harus membuat karya kaligrafi dengan hiasan diatas kertas karton putih dan terakhir untuk cabang cabang Dekorasi harus membuat Karya Kaligrafi diatas triplek dengan hiasan. Sementara untuk cabang Kontemporer dikerjakan diatas kanvas.
Selain itu Amrizal menjelaskan, untuk penilaian lomba cabang kaligrafi golongan naskah ini yang terpenting adalah aspek kaidah khat terdiri dari bentuk dan proporsi huruf, jarak spasi,letak huruf, keserasian dan komposisi antar huruf. Kedua, aspek keindahan khat dimana orisinalitas dan kreativitas dan sentuhan akhir yakni kehalusan menjafi kunci utamanya, terangnya.
Perlombaan seni Kaligrafi ada 4 cabang, sambung Amrizal. “Untuk hari ini khusus golongan naskah semuanya, baru besoknya hari kedua untuk dekorasi menggunakan triplek, hari ketiga hiasan mushaf, hari keempat kaligrafi kontemporer menggunakan kanvas, dan hari terakhir baru final,” sebutnya.
Sedangkan untuk babak final nanti akan dipilih masing masing golongan dengan nilai tertinggi 1, 2 dan 3 untuk putra dan putri.
“Artinya untuk final itu nanti akan ada sebanyak 24 peserta yang akan berlaga, dengan rincian 6 finalis untuk kaligrafi naskah 3 putra dan 3 putri, 6 finalis untuk hiasan mushaf, 6 finalis untuk dekorasi dan 6 finalis untuk kontemporer,” rincinya.
Amrizal menilai, cabang kaligrafi ini sangat menarik. Menurutnya kaligrafi adalah karya seni yang membutuhkan kemampuan imajinasi peserta, membangun sebuah konsep yang ditorehkan diatas kertas, penguasaan terhadap jenis jenis huruf beserta kaidah kaidahnya.
“Apa yang digambarkan bisa dituliskan, alhamdulillah kaligrafi saat ini sudah sedemikian luar biasa berkembang, tidak sekedar huruf, tapi bagaimana membuat komposisi warna, hiasan pinggir, mendekorasi susunan huruf, dan waktunya diberikan selama 8 jam, ” terang mantan jawara kaligrafi kafilah Sumbar.
Selain itu, terkait pihaknya mengakui untuk arena perl ombaan sendiri sudah diupayakan panitia memberikan kenyamanan kepada peserta.
“Meski gedung ini tidak memiliki plafon karena memang diperuntukkan untuk olahraga, maka disiasati dengan menyiapkan kipas angin, semoga saja cuaca bersahabat tidak terlalu panas, sehingga kipas angin akan sangat membantu,” ungkap Amrizal. (vera)