SEMANGAT PADANG – Piala Adipura yang diidam-idamkan warga Kota Padang tiba di Padang, Jumat (4/8) pagi. Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo membawanya dari Jakarta. Adipura akan disambut di Bandara Internasional Minangkabau (BIM).
Walikota Padang saat dikonfirmasi mengatakan bahwa Piala Adipura sudah bersamanya sejak diterima di Jakarta, Rabu (2/8) kemarin. Menurutnya, dirinya akan bertolak dari Jakarta pada Jumat subuh. Diperkirakan mendarat di Padang sekitar pukul 07.00 Wib.
“Masih di Jakarta dan berangkat ke Padang pada Jumat subuh,” terangnya, kemarin.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang Al Amin menyebut bahwa rencana penyambutan Adipura di BIM sudah dimatangkan. Begitu Walikota Padang menginjakkan kaki di Padang, para petugas kebersihan akan langsung menyambut.
“Seperti tradisi, Walikota akan digendong dan dielu-elukan oleh para petugas kebersihan kita,” terang Al Amin.
Setelah itu, Walikota Padang ditunggu rombongan kendaraan yang menanti di depan Bandara. Walikota akan menaiki mobil bak terbuka sambil memegang Piala Adipura.
“Iringan kendaraan akan mengarak Adipura keliling Padang,” sebut Al Amin didampingi Kabag Humas Setdako Imral Fauzi.
Adipura terlebih dahulu dibawa ke Kantor Walikota Padang di Air Pacah. Di sini, Walikota menyerahkan Adipura kepada tokoh masyarakat melalui Ketua DPRD Padang. Walikota juga memberi sambutan di sini.
Selepas itu, Adipura Kembali diarak. Iringan kendaraan akan melewati Simpang Tabing, jalan Adinegoro, dan berhenti di Masjid Agung Nurul Iman.
“Adipura diperkirakan tiba sebelum salat Jumat,” tambah Al Amin.
Ada “Pesta Rakyat” di Masjid Agung Nurul Iman.
Menyambut Adipura, Pemerintah Kota Padang menggelar “Pesta Rakyat” di pelataran parkir Masjid Agung Nurul Iman. “Pesta Rakyat” dilaksanakan usai salat Jumat.
“Kita menyiapkan sejumlah jajanan pasar yang bisa dinikmati oleh seluruh warga Kota Padang,” ulas Al Amin.
Jajanan gratis itu di antaranya yakni sate, bakso, cendol, buah-buahan, dan lainnya. Warga boleh menikmati makanan apa saja secara gratis.
“Kita berharap seluruh warga hadir saat ‘Pesta Rakyat’ itu sebagai rasa syukur kita meraih Adipura,” tambahnya.
Seperti diketahui, setelah “puasa” selama sewindu, akhirnya Kota Padang meraih Adipura. Semua berkat keseriusan warga menjaga kebersihan.
Terjaganya kebersihan di Padang begitu terasa saat memasuki tahun 2016 dan 2017 ini. Komitmen Walikota Padang untuk menjadikan kotanya bersih benar-benar diwujudkan secara nyata. Gerakkan hidup bersih bahkan dimulai dari masyarakat paling bawah.
Sampah tidak ada lagi yang berserakan di pinggir jalan. Masyarakat tidak asal buang sampah. Semua telah ada tempatnya. Bahkan waktu buang sampah pun sudah ditetapkan. Masyarakat hanya boleh membuang sampah di kontainer yang telah ada mulai pukul 17.00 – 05.00 Wib. Sedangkan pukul 05.00 – 17.00 Wib, warga tak boleh membuang sampah di kontainer. Sebab pada jam itu kontainer tidak mangkal di tempat yang ditetapkan.
Selain itu, setiap pembuang sampah sembarangan akan didenda. Mereka yang kedapatan, ditindak pidana ringan (Tipiring) dari Satpol PP.
Sebab, mulai 1 Oktober 2015 lalu, Peraturan Daerah (Perda) Kota Padang Nomor 21 tahun 2012 yang mengatur tentang pengelolaan sampah diberlakukan. Pembuang sampah sembarangan dikenakan hukuman tindak pidana ringan berupa kurungan 3 bulan atau denda Rp 5 Juta.
Tidak itu saja, Sumber Daya Manusia (SDM) yang bekerja membersihkan kota dari sampah juga direkrut. Mereka yang disebut dengan “Relawan Kebersihan” ikut menjaga kota dari sampah berserakan.
Begitu halnya dengan andil besar dari ‘pasukan kuning’ yang bekerja tak kenal lelah. Sebanyak 650 orang pasukan kuning bekerja selama 24 jam membersihkan Padang dari sampah. Termasuk dukungan dari RT, RW, Lurah, maupun Camat dalam mengajak warga untuk hidup bersih. (Charlie)