SEMANGATNEWS.COM – Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian menyebutkan, PPKM Darurat diperpanjang hingga 2 Agustus mendatang untuk daerah Jawa dan Bali. Sementara untuk wilayah selain itu, akan difinalkan pada Senin depan.
Hal tersebut disampaikannya dalam Vidcon Evaluasi dan Pembahasan Perpanjangan PPKM Mikro Diperketat dan PPKM Darurat, Sabtu (17/6) yang turut diikuti Wali Kota Padang Panjang, H. Fadly Amran, BBA Datuak Paduko Malano secara virtual di Balaikota.
“Kami berharap, setiap daerah betul-betul mencek data di Satgas Covid-19 dan Dinas Kesehatan setiap hari. Terkait angka-angka kasus positif, update selalu angka penambahan Covid-19 dan jumlah kematiannya. Ini untuk menentukan langkah ke depan. Apakah ditambah perketat atau sebaliknya,” sebut Tito.
Selain itu, Tito juga mengatakan, Operasi Yustisi mesti diperketat. Apabila memang ada yang tidak patuh, berikan sanksi sesuai dengan Perda (peraturan daerah) dan Perkada (peraturan kepala daerah) yang ada. Ini dilakukan secara tegas, humanis, santun dan manusiawi, tidak berlebihan dalam bertindak.
Tito juga mengingatkan untuk bantuan langsung tunai (BLT) dan sembako, agar dimaksimalkan Kementerian Sosial agar bisa diberikan kepada masyarakat kita.
“Jangan lupa membagikan masker pada masyarakat. Vaksin yang ada, jangan disimpan. Tiap-tiap daerah penerima vaksin untuk dapat segera menginjeksikan kepada masyarakat,” sebutnya.
Untuk vaksinasi, Tito berharap, semua daerah melakukan vaksinasi hingga capaian 20 persen. “Ini perlu ditingkatkan. Untuk daerah yang sudah 20 persen, kami mengucapkan terima kasih,” katanya.
Sementara Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengatakan, terkait APBN dan APBD penanganan Covid-19, baik dalam PPKM Darurat maupun untuk vaksin, Pemda mendapatkan anggaran transfer dari pusat berupa dana lokasi umum, dana insentif daerah dan dana desa. Ini dialokasikan untuk penanganan Covid-19, 8% dari dana itu digunakan untuk PPKM dan dana Covid-19 lainnya.
“Untuk bantuan sosial (bansos) tunai, setiap daerah akan diturunkan dari dana APBN dan digunakan bagi masyarakat yang terdampak Covid-19. Selama PPKM nanti dananya akan dicairkan. Untuk BST akan diberikan 10 kg beras dan diberikan 3 bulan tambahan bansos, apabila PPKM diperpanjang hingga September,” ujar Sri Mulyani.
Sementara itu, Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah mengatakan, vaksinasi terus dilakukan. Namun Sumbar butuh tambahan vaksin karena stok vaksin sudah habis. Selain itu, katanya, untuk tiga daerah yang terkena PPKM Darurat, akan diberikan bantuan berupa beras.
Sementara itu, sebagai kota yang termasuk dalam PPKM Darurat di luar Jawa dan Bali, Kota Padang Panjang mendapat apresiasi pelaksanaan vaksinasi terbaik di Sumatera Barat.
“Kami memberikan apresiasi untuk Kota Padang Panjang dengan capaian vaksinasi yang bagus hingga sudah memasuki persentase sedang, dan bisa jadi akan meningkat,” tambahnya.
Selain Wako Fadly vidcon ini turut dihadiri Ketua DPRD, Mardiansyah, A.Md, Forkopimda, Sekda dan kepala OPD terkait. (Eti)