Semangatnews Sumbar-Wagub Sumbar Drs. H. Nasrul Abit Dt. Malintang Panai membuka Seminar 4 pilar kebangsaan untuk penguatan karakter Minangkabau di Auditorium Gubernuran Sabtu,(25/11/2017).
Seminar ini merupakan kerjasama dengan Gebu Minang Sumatera Barat dengan forum Musyawarah Guru mata pelajaran PPKN, SMP/SMA/SMK Sumatera Barat. Hadir dalam kesempatan itu anggota DPD RI Ema Yohana, Kadis Pendidikan Provinsi, Ketua LKAAM Sumbar dan para guru bidang studi PPKN SMP, SMK, SMA se Sumatera Barat.
“Empat Pilar kebangsaan itu adalah Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, NKRI. Selaku orang minangkabau yang berlandaskan azas adat basandi syara’, syara’ basandi kitabullah yang di artikan bahwa adat di minangkabau di buat untuk mengatur tata prilaku atau adab pergaulan sehari-hari yang selalu berpedoman kepada Al Quran sebagai wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT karena kecintaan-Nya kepada hamba-Nya,” ujar Nasrul Abit.
Wagub juga menegaskan, nilai-nilai yang terkandung dalam UUD 1945 diantaranya nilai demokrasi yang mengandung makna bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat, setiap warga negara memiliki kebebasan yang bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan pemerintahan mencakup segala aspek berbangsa dan bernegara yang di sesuaikan dengan kondisi budaya masyarakat Indonesia saat ini.
“Minangkabau mempunyai generasi penerus yang merupakan parik paga dalam nagari yang berarti generasi yang berada dalam garis depan untuk menyelesaikan berbagai masalah di dalam nagarinya, dan tidak hanya menjadi garis depan akan tetapi generasi penerus atau pemuda/pemudi nagari juga menjadi tembok sekaligus benteng pertahanan,” imbuh Nasrul Abit lagi.
Nasrul Abit menambahkan, Kearifan lokal yang bernilai tinggi yang menjadi ciri khas suatu daerah dan langka di dunia tersebut harus tetap di jaga, di pelihara, dan dilestarikan keberadaannya karena kearifan lokal juga termasuk kedalam pencerminan terhadap jati diri masyarakat setempat yang memilikinya.
“Seseorang yang di sambut dengan budi yang baik dan tingkah laku yang sopan, musuh sekalipun tidak akan menjadi ganas, pepatah mengatakan, Anjalai pamaga koto, tumbuah sarumpun jo ligundi, kalau pandai bakato kato , umpamo santan jo tangguli, artinya seseorang yang pandai menyampaikan sesuatu dengan perkataan yang baik, akan enak di dengar dan menarik orang yang di hadapi, dan dia sendiri terlihat pintar,” ucap Narul Abit sembari berpantun.
Ditambahkan Nasrul Abit lagi, apabila kita mendudukkan sila pertama kita selaku muslim kita laksanakan kesemua ajaran, Insya Allah tidak akan ada lagi permasalahan tentang pancasila dan UUD 1945, khususnya Sumatera Barat tidak ada masalah 4 pilar kebangsaan ini, kita hidup rukun, agama tidak pernah kita ganggu, non muslim tidak terganggu, suku bangsa di sini tidak kita ganggu, arti kebhinekaan sudah terjalin di sini, keberagaman kita hidup di Sumbar dengan tenang;, berarti kebhinekaan di Sumatera Barat sudah berjalan dengan sebaik-baiknya sebagaimana harapan para pendiri bangsa Indonesia mencetuskan kemerdekaan.
Narul Abit juga mengingatkan, era teknologi tidak bisa kita hindari, banyak yang korban akibat ini, dua hari yang lalu saya melantik pengurus Cyber Sumatera Barat, pesan hanya satu cyber hanya untuk kebaikan tetapi jangan menjadi Cyber crime, kalau menjadi cyber crime dia akan menjadi penjahat dengan alat teknologi akibatnya akan kuncul berita hoax, berita bohong dan kita tidak bisa lari dari IT, orang tidak akan paham dan tidak mengerti dengan kemajuan-teknologi IT tanpa Guru, guru lah yang berjasa dalam hal ini, orang yang ahli dalam teknologi berasal dari didikan seorang guru.
Ditambahkan Nasrul Abit lagi, sekarang Masyarakat Ekonomi Asean kalau kita tidak mengikuti era teknologi maka kita akan ketinggalan, kita punya bonus demografi yang pertumbuhan cukup bagus, 2045 Indonesia nomor 4 di dunia bidang ekonomi kalau bonus demografi masyarakat pemuda Indonesia betul-betul di siapkan kemandiriannya dengan ilmu teknologi, tentu perlu disiapkan generasi dengan keahlian dan kemampuan yang profesional setiap sektor pembangunan. (Adek)