Bupati Sutan Riska Sebut Dana Nagari 2021 Prioritas Untuk Covid Dan SDGs
SEMANGATNEWS.COM – Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan lakukan rapat koordinasi bersama Wali Nagari se kabupaten Dharmasraya terkait prioritas penggunaan Dana Desa tahun 2021, Kamis (8/4) di Auditorium kantor bupati setempat
Dalam sambutannya, Rakor yang juga dihadiri Wabup, Sekda, Forkopimda, Asisten, Staf Ahli dan kepala OPD tersebut, Bupati menyampaikan, sesuai peraturan Menteri Desa PDTT Nomor 13 Tahun 2020, prioritas penggunaan Dana Desa tahun 2021 masih diarahkan untuk penanganan pandemi Covid-19, serta pencapaian tujuan program global terkait kemiskinan, kesenjangan dan lingkungan, atau lebih dikenal dengan program SDGs.
“Artinya, kita semua diharapkan bersabar, menghadapi usulan kebutuhan masyarakat di Musrenbang tingkat nagari. Kita belum dapat berbuat banyak karena harus memenuhi kewajiban PKDT minimal 50 persen ini,” ujar Bupati.
Di sisi lain, prioritas Dana Desa tahun 2021 adalah penyaluran BLT selama 12 bulan, Rp 300 ribu perbulan, terhitung Januari hingga Desember 2021.
“Semoga bencana non alam pandemi Covid-19 segera berlalu, sehingga ekonomi masyarakat tidak terganggu lagi. Dan tahun depan PKDT minimal 50 persen serta BLT DD tidak ada lagi. Kita fokus melaksanakan pembangunan infrastruktur yang menjadi kebutuhan masyarakat. Aamiin,” harap Bupati.
Selain itu, kata beliau, untuk mendukung penanganan Covid-19, paling sedikit setiap nagari mesti mengalokasikan 8 % dari setiap pagu Dana Nagari untuk Covid.
“Ini untuk memberikan dukungan pendanaan dalam penanganan pandemi Covid-19, termasuk pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di nagari.
Untuk itu kami harapkan, walaupun APB Nagari baru selesai ditetapkan, mau tidak mau harus kita taati aturan ini. Harus kita lakukan perubahan anggaran, sehingga penanganan pandemi Covid 19 dapat berjalan di seluruh nagari dari lapisan bawah,” jelas Bupati.
Di samping persoalan peningkatan ekonomi masyarakat, prioritas Dana Desa, yang harus dieksekusi sampai ke tingkat nagari, adalah persoalan stunting, pengembangan ekonomi kreatif, produk unggulan nagari, pengembangan wisata nagari, peningkatan Pendapatan Nagari melalui Bumnag. Termasuk pendataan, pemetaan potensi dan sumber daya.
Selanjutnya pengembangan teknologi informasi dan komunikasi sebagai upaya memperluas kemitraan nagari.
“Oleh karenanya, hari ini kita melakukan Rakor, hingga persoalan yang muncul di lapangan dapat kita diskusikan bersama,” jelas Bupati. (rsy)