SEMANGATNEWS.COM – Sepuluh tahun kepemimpinan Gubernur Irwan Prayitno membangun Sumatera Barat tidak terlepas dari kekuatan potensi ranah dan rantau sebagai bagian yang tidak perpisahkan dalam upaya memajukan pembangunan daerah.
Sumatera Barat memiliki tataran adat dan budaya yang kuat, peranan ninik mamak, candiak pandai, alim ulama, bundo kanduang serta juga adanya kontribusi para perantau tanda cinta ke kampung halaman sebagai ranah bundo, jauh dimato dakek dihati.
Makanya pada saat ada rasa kepedulian terhadap perantau pemerintah provinsi Sumatera Barat yang dilakukan Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Nasrul Abit sampai di Wamena menyaksikan langsung kondisi warga keturunan dan perantau minang yang mengungsi pascakerusuhan berdarah di Wamena, merupakan karena rasa cinta daerah yang kuat, Minggu (29/9/2019
“Sesuai arahan pak Gubernur kunjungan ke Wamena ini merupakan melihat secara lansung kondisi yang sebenarnya dari berbagai pesan dan informasi yang datang bertubi-tubi begitu cepat. Dan kami telah lihat keprihatinan ini, mengajak dunsanak ranah dan rantau membantu mereka agar kembali bangkit dan bersemangat. Ada yang ingin pulang kampung ada yang ingin bertahan dan ada ingin pindah antar daerah saja,” ungkap Wagub Nasrul Abit beberapa waktu lalu.
Diperkirakan ada ribuan warga asal Sumatera Barat yang tengah mengungsi ke tempat-tempat aman seperti kantor polisi dan markas tentara. Nasrul Abit mengunjungi warga yang mengungsi di Markas Kodim Wamena. Saat berbicara di depan sekitar ratusan warganya Nasrul tak kuasa menahan air mata karena sedih melihat situasi saudara-saudaranya.
“Ambo (saya) sengaja datang ke sini, dari Padang, menemui dusanak – dusanak (saudara-saudara) yang ada di sini,” kata Nasrul Abit.
Nasrul harus menenangkan diri beberapa saat supaya tidak larut dengan kesedihan. Nasrul sedih merasakan bagaimana kegelisahan masyarakat perantau minang selama kejadian kerusuhan di Wamena tersebut.
Para pengungsi lari mencari tempat aman sehingga tak sempat menyelamatkan harta benda miliknya. Nyaris semua pengungsi hanya memiliki pakaian yang ia kenakan itu saja karena harta benda termasuk rumah, kios sudah dibakar perusuh.
Keberanian pemprov Sumbar (Nasrul Abit) mendatangi daerah kerusuhan Wamena tentu alasan rasa sa kampung, sakik sanang samo diraso memberi makna dan arti pelaksanaan pembangunan di Sumbar amat membutuhkan dukungan semua potensi yang ada.
Adanya tanah ulayat, peran ninik mamak, panghulu, istilah pusako tinggi, ada anak kemenakan, Kerapatan Adat Nagari dengan semangat musyawarah dan mufakat, ba iyo-iyo, tidak kusut yang tidak selesai. Rasa kecintaan daerah bagian kekuatan yang dapat memudahkan pelaksanaan pembangunan Sumatera Barat lebih baik kedepannya.
Kunjungan Wagub Nasrul Abit ke Wamena salah satu bagian dalam menumbuhkan rasa kecintaan daerah baik di ranah dan di rantau akan pentingnya menjaga nama baik, harga diri, martabat dan kebanggaan daerah memajukan kampung halaman, yang semua itu tidak terlepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).