Tutup PKW, Nevi Irwan Prayitno Berharap Pelatihan Ini Ciptakan Wirausaha Baru

by -

Semangat Sumbar-Ny. Nevi Irwan Prayitno selaku Ketua Tp PKK Prov Sumbar menutup program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) di Aula Kantor TP PKK Prov Sumbar, Rabu,(4/10). Setelah melakukan pelatihan menjahit kurang lebih selama 40 hari yaitu sejak tanggal 31 Juli hingga 28 September, 30 orang peserta yang dibagi menjadi 6 kelompok wirausaha. Kegiatan yang dilaksanakan di sanggar Tim Pengerak PKK Provinsi Sumbar tersebut terselenggaran atas kerjasama TP PKK Sumbar dengan Direktorat pembinaan kursus dan pelatihan Kementerian pendidikan dan kebudayaan.

Hasil dari program pembelajaran tersebut setiap peserta telah mampu membuat 4 jenis baju yai​​​​​tu​​​​​​​​​​, baju kurung,kemeja anak, celana, dan blues wanita, dan salah satu hasilnya yaitu pakaian seragam yang dipakai hari ini lengkap dengan sulam bayangnya yang merupakan hasil dari program PKW. Selain itu mereka juga diajarkan membuat kue guna menambah kecakapan mereka dalam berwirausaha.

“Kami berharap 6 kelompok wirausaha dapat mengembangkan diri untuk menjadi wirausaha di bidang fashion dengan modal usaha 1 unit mesin jahit/kelompok dan dasar kain untuk masing-masing peserta agar lebih mahir lagi merancang model dengan jahitan yang rapi, dan setiap kelompok diberi spanduk,” terang Ketua TP PKK Prov Sumbar.

Modal usaha yang diberikan kepada 6 kelompok wirausaha yang ada di lima lokasi yaitu; kelompok wirausaha Queen di Kelurahan Kuranji, Kecamatan Kuranji, kelompok wirausaha Kalumbuk di kelurahan Kalumbuk, Kecamatan Kuranji, kelompok wirausaha Barokah di Kelurahan Koto Panjang, Kecamatan Koto Tangah, kelompok wirausaha Anggrek di Kelurahan Pisang, Kecamatan Pauh, kelompok wirausaha Dahlia di Kelurahan Batang Kabung, Kecamaan Koto Tangah dan kelompok wirausaha Mawar di Kelurahan Lubuk Lintah, Kecamaan Kuranji.

“Peranan dan posisinya TP PKK sebagai mitra kerja pemerintah dan organisasi kemasyarakatan yang berfungsi sebagai fasilitator, dengan peran yang diemban TP PKK khususnya Pokja II, maka kita mendapat tugas meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui pelatihan seperti keterampilan menjahit (tata busana),” jelasnya.

TP PKK melalui program Pokja II, memberikan keterampilan dalam usaha peningkatan dan pemberdayaan ekonomi keluarga melalui pengembangan ekonomi kreatif dan UMKM serta pengembangan kehidupan berkoperasi. Istri Gubernur SUmbar ini berharap dengan adanya program PKW ini dapat mendorong terciptanya wirausaha baru di bidang fashion.

“Mudah-mudahan dari program PKW yang telah kita laksanakan ini dapat mendorong dan menciptakan wirausahawan yang baru dibidang fashion sehingga dapat menciptakan lapangan kerja/merintis usaha baru, semoga modal usaha yang diberikan untuk 6 kelompok PKW dapat meningkatkan ekonomi keluarga,” harapnya.

Kewirausahan dinilai sebagai sumber pertumbuhan ,inovasi, produktifitas dan peluang kerja. Sesuai dengan peranan dan posisinya TP PKK sebagai mitra pemerintah dan organisasi kemasyarakatan, maka PKK mendapat tugas untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui pelatihan-pelatihan.

Selanjutnya Ketua Pelaksana yang Ny. Anita Ali Asmar menjelaskan kegiatan program PKW ini telah selesai dilaksanakan dengan pola 200 jpl yang dimulai sejak tanggal 31 Juli hingga 28 September lebih kurang 40 hari.

“Proses pembelajaran kegiatan berlangsung dengan baik dan lancar, dalam penutupan PKW ini akan diserahkan piagam, serta modal usaha untuk masing-masing kelompok wirausaha serta bonus untuk 3 orang peserta terbaik dari hasil penilaian nara sumber dan panitia,” jelasnya.

Keterampilan menjahit (tata busana) yang dilakukan ini dapat membantu masyarakat kita dalam mendapatkan bekal pengetahuan untuk berwirausaha. Program PKW merupakan hasil kesepakatan antara ketua TP PKK Provinsi Sumatera Barat dengan Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan. Ini sesuai dengan program kerja II TP PKK untuk meningkatkan pendidikan dan keterampilan masyarakat.

“Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan bekal pendidikan yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan masyarakat. Kegiatan PKW diikuti 30 orang peserta. Semua peserta yang mengikuti merupakan mereka yang putus sekolah, belum memiliki pekerjaan tetap dan berusia antara 16 hingga 45 tahun,” terangnya. (humas/nayu)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.