Semangat Sumbar-Bagi masyarakat minang dan calon pemimpin mesti memiliki tiga T. Takah, Tokoh dab Tageh sebagai suatu pandangan masyarakat minang terhadap pemimpin.
Hal ini disampaikan Wagub Nasrul Abit ketika bercanda membahas soal pilkada dan politik di Musda Hipmi Ke XII di Hotel Basko, Selasa lalu (3/10).
Lebih lanjut wagub Nasrul Abit menyampaikan yang dimaksud Takah itu adalah performen, penampilan, gagahnya karismatik yang mencerminkan kematangan diri. “Takah juga mengisyaratkan sudah pantas dan memiliki kapablitas yang cukup bisa diandalkan,” ujarnya.
Sementara Tokoh Nasrul Abit menyebutkan, mengenal dan dikenal. Mengetahui persoalan yang terjadi, paham akan kondisi masyarakat dan memiliki kemampuan untuk mengatasinya. Ketokohan lebih diperlihatkan dengan hasil kerja yang dapat dirasakan dan diakui memiliki rasa tanggungjawab terhadap yang ia kerjakan dan ia pimpin.
Adik-adik Hipmi melatih diri menjadi tokoh itu tidak bisa dibuat seketika, menjadi tokoh sesungguhnya arti dari rasa tanggungjawab akan semangat membangun dan memperhatikan masyarakat atau orang lain.
Saya sewaktu memulai berpasangan dengan Gubernur Irwab Prayitno, saya sebagai wakil gubernur hanya memiliki 4 pesan, setelah disosialisasikan dan kunjungan ke beberapa tempat dengan kegiatan, bulan pertama naik draktis menjadi 45 persen, bulan kedua menjadi 65 persen.
“Saya melihat masyarakat benar benar menilai dan mengetahui siapa kita, karena itu berbuatlah dengan bijak dan gigih secara terus untuk sesuatu kebaik bagi daerah dan masyarakat suatu waktu ketalokohan itu akan muncul dengan sendirinya,” ungkap Nasrul Abit.
Wagub Nasrul Abit tentang Tageh menyampaikan, kegiatan yang begitu berat, dan tantangan yang besar membutuhkan kekuatan fisik dan mental serta daya nalar yang kuat dan tahan banting. “Tageh juga memperlihatkan konsisten diri dalam tekad dan melakukan perbuatan yang diinginkan masyarakat atau kreasi membuat perubahan dalam membangun kemajuan,” terang Nasrul Abit.
Semoga para generasi muda Sumatera Barat memahami ini sebagai sebuah motivasi diri untuk menjadi yang terbaik dan mampu pula mengukur diri dalam gelanggang politik dan pemilihan kepada daerah, jangan asalan tampil, karena memiliki resiko gagal. “Karena itu jika ada keinginan yang kuat mulailah dengan memperkuat diri di mulai dari rumah tangga baik disisi ekonomi maupun disisi ketahanan dan kekokohan sebuah keluarga yang sehat, dinamis, rukun dan harmonis,” ajaknya.(*)