SEMANGAT TALAWI – Varietes Padi Gadang Rumpun yang hari ini telah berhasil dengan produksi panen padi 6,7 ton/ha, sudah rata-rata nasional, karena saat ini Sumatera Barat baru pada hasil produksi 5,2 ton/ha. Berarti varietas padi Gadang Rumpun masuk kategori baik dan dapat dikembangkan minimal khusus untuk Kota Sawahlunto.
Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Nasrul Abit ini pada saat acara Gelar Penyuluhan Kawasan Terintegrasi Dalam Rangka Gerakan Optimalisasi Penyuluhan Pertanian (GOP) Provinsi Sumatera Barat di Desa Rantih Kecamatan Talawi Kota Sawahlunto, Rabu (20/9/2017).
Hadir dalam kesempatan, Walikota Ali Yusuf, Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, Kehutanan se Sumatera Barat, Kepala BPTP, Ketua Komisi Penyuluh Pertanian , Pengurus KTNA, BPJS, Pimpinan Bank Nagari, Gapoktan beserta anggota se Kota Sawahlunto.
Wagub Nasrul Abit lebih jauh menyampaikan, pemerintah provinsi Sumatera Barat akan terus meningkatkan dukungan kegiatan pembangunan kabupaten / kota, jika Bupati dan Walikota juga serius memberikan perhatian dengan shering pendanaan terhadap program pembangunan.
Pemko Sawahlunto dibawah kepemimpinan Ali Yusuf merupakan walikota yang gigih dalam mendapatkan bantuan program pembangunan daerah dari dana APBD Provinsi Sumatera Barat seperti hari ini dibantu, Traktor Roda Dua 14 unit, Pompa Air 15 Unit dan Hand Sprayer 2 Unit.
Keberhasilan pengembangan varietas padi Gadang Rumpun di Kota Sawahlunto ini merupakan sebuah kerja besar dalam meningkatkan hasil produksi padi Kota Sawahlunto membantu Provinsi Sumatera Barat yang ditargetkan kementerian Pertanian RI sebesar 3 juta ton pada tahun 2017, ujarnya
Wagub Nasrul Abit juga menyampaikan, Gerakan Optimalisasi Penyuluh (GOP) yang disosialisasikan melalui metode Gelar Penyuluh di Kota Sawahlunto ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan Bersama antara Pemprov Sumbar dengan pemko Sawahlunto, bidang pertanian, perikanan dan kehutanan.
Melalui GOP telah banyak menghasilkan, antara lain kemitraan dengan stakeholder terkait, BPTP, BRI, Bank Nagari, BPBD, BPJS Ketenagakerjaan, PT Pupuk Iskandar Muda, PT Petrokimia Gresik penyedia pupuk yang telah disepakati pada pertemuan 13 Maret 2017 di Hotel Kyriad Bumi Minang. Kesemua itu sebagai upaya menjembatani dukungan terhadap penyelenggaraan penyuluh dan kebutuhan kelompok tani.
Dinas TPHP bermitra dengan BPTP untuk mempermudah deseminasi teknologi terekomendasi kepada petani melalui peran penyuluh sebagai agent teknologi di lapangan. Perum Bulog Divisi Regional Sumatera Barat sebagai mitra penyuluh juga bagian upaya ditujukan untuk penjamin pasar bagi produksi petani, pengendalian mutu beras dan stabilitas harga komoditi gabah.
“Selain itu, Bulog juga sebagai memberi informasi kepada petani tentang kreteria beras yang diharapkan pasar” terang Nasrul Abit.
Ditegaskan Nasrul Abit, program swasembada pangan yang berkelanjutan merupakan tekad kita bersama di Sumatera Barat perlu kita wujudkan. Semakin bertambah jumlah penduduk menjadi tantangan tersendiri. Mengingat lahan pertanian semakin berkurang. Jumlah angkatan kerja produktif cendrung menurun sebagai dampak berkurangnya minat angkatan muda berkiprah disektor pertanian.
Sehingga untuk mengantisipasi kelangkaan tenaga tersebut perlu dikembangkan pemanfaatkan dan mesin pertanian (alsintan) dimana pengelolaan dilakukan secara berjenjang, saling mendukung dan komplementer.
Dan pemerintah pusat saking pentingnya menekankan kementrian pertanian RI untuk melakukan pengamanan ketahanan pangan nasional, sebagai prinsip keamanan pertahanan kedaulatan nasional. Dan untuk mewujudkan itu dalam waktu lebih cepat, mengerakan TNI ikut serta dalam peningkatan produksi pertanian sebagai kekuatan meningkatkan ketahan pangan nasional.
Untuk mari kewujudkan keberhasilan Sumatera Barat mencapai produksi padi 3 juta ton pada tahun 2017, dengan saling sinergis dengan semua pihak dan terpenting peranan penyuluh dilapangan menjadi ukuran dalam mengajak masyarakat pertani untuk bangkit lebih baik dalam produktifitas dari waktu ke waktu, himbau Nasrul Abit.
Walikota Sawahlunto Ali Yusuf dalam kesempatan itu menyampaikan, varietas padi gadang rumpun kumbayau merupakan padi unggul dari satu keragaman hayati padi Kota Sawahlunto. Dengan Produktifitas 5,4-8,2 ton/ha. Upaya mengembangkan varietas ini dilaksanakan dengan memberikan bantuan benih di empat kecamatan 1.575 kg untuk 80 ha lahan sawah di tahun 2017.
Pada tahun 2017 Kota Sawahlunto telah berhasil menunjukan keberhasilan dengan beberapa prestasi baik disektor pertanian, perikanan antara lain, Peringkat I penyuluh Pertanian TNS teladan, Peringkat I Lomba Masak Menu Ikan, Peringkat II Forikan Kota Sawahlunto da harapan I Implementasi Gemarikan pada Anak Sekolah melalui jingle gemarikan PAUD, katanya. (rel)