SEMANGAT SUMBAR – Dari evaluasi produksi tahun 2015 dan 2016 hanya ada 5 Kabupaten/kota yang dapat meningkatkan produksi diatas 5 persen yang ditetapkan. Kabupaten Agam 13,93 persen, Kota Solok 13,05 persen, Kota Padang Panjang 9,93 persen , Kota Payakumbuh 8,68 persen dan Kabupaten Solok 7,17 persen.
Hal ini disampaikan Gubernur Irwan Prayitno pada acara Rakor Gabungan Kerjasama Pengembangan Padi, Jagung dan Kedelai dengan TNI AD Wilayah Barat tentang Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan UPSUS di Padang, Selasa (19/9/2017).
Acara yang dihadiri Danrem 032 Wirabraja, Kadis Pertanian Holtikutural, Ir. Chandra, Dirjen Tanaman Pangan Kementrian Pertanian, Kepala BPTP, Kepala BPS, beberapa kepala SKPD terkait, utusan Bupati / Walikota se Sumatera Barat.
Lebih jauh Gubernur dalam kesempatan itu juga menyampaikan, untuk komoditi jagung peningkatan produksi diatas 50 persen di 4 Kabupaten, Solok 59 persen, Sijunjung 201 persen, Padang Pariaman 84 persen dan Kabupaten Dhamasraya 192 persen.
Untuk atas nama pemerintah provinsi Sumbar menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada kepala daerah serta dinas pertanian dan jajarannya yang telah berusaha keras sehingga dapat meningkatkan produksinya diatas target, ujar Irwan Prayitno senang.
Gubernur Irwan Prayitno juga menyampaikan, masih ada beberapa daerah kabupaten/kota yang produktifitasnya masih dbawah 5 ton perhektar, antara lain, kabupaten Limapuluh Kota 4,7 ton/ha, kabupaten Sijunjung 4,6 ton/ha, Kabupaten Pasaman 4,3 ton/ha, Kabupaten Solok Selatan 4,7 ton/ha, Kabupaten Dhamasraya 4,7 ton/ha, Kabupaten Mentawai 2,1 ton/ha.
Hal ini tidak terlepas dari berbagai persoalan tentunya, untuk peran BPTP sangat diharapkan dalam hal ini, sehingga target yang ditetapkan untuk Sumatera Barat 3 juta ton tahun 2017 akan dapat dicapai.
Saat ini kita juga dengar serangan Wereng Batang Coklat (WBC) dan lainnya yang menjadi isu nasional, yan berdampak besar untuk pencapaian produksi. Dan untuk itu perlu antisipasi “ memikirkan” cara penanggulangan lahan-lahan yang terserang dan kemungkinan dampaknya dapat segera dilaksanakan.
Berharap peran UPTD BPTPH segara bergerak turun kelapangan melihat kondisi dan tindakan yang harus diambil, salah satu hal penting mengunakan varitas unggul yang tahan dengan WBC ini seperti varietas Batang Piamanm ungkap Irwan Prayitno.
Irwan Prayitno juga menyatakan dalam memenuhi target 3 juta ton dan 1 juta ton jagung di tahun 2017 tidak akan mampu dilakukan oleh jajaran pertanian tanaman pangan, butuh dukungan dan kerjasama semua pihak, stakeholder yang terkait Upaya Khusus (UPSUS) swasembada pangan khusus padi dapat beperan aktif sesuai masing-masing tupoksi sebagai Team Work yang solid TNI Angkatan Darat yang sangat berperan aktif mendukung pencapaian ini.
Peranan TNI dalam menyukseskan swasembada pangan ini menjadi sebuah kekuatan hebat, dalam mencapai produktifitas pangan ini. Sampai saat ini masyarakat merasa terbantu, lahan-lahan mereka dapat beraktifitas dengan baik. Kita yang sempat diterpa isu, dan demo oleh sekelompok orang yang bukan petani sementara petani sendiri tidak ada yang merasa dirugikan, ujar Irwan Prayitno.
Irwan Prayitno juga menyampaikan, akhir tahun 2017 melalui dana APBN-P Sumatera Barat mendapat alokasi pertanaman kedelai seluas 15.000 ha yang akan dialokasikan pada lahan pertanaman PATB jagung dan lahan lainnya, meskipun awal saya tolak tetapi ini program dari Kementrian Pertanian yang harus dilaksanakan, ini memang beban berat bagi kita semua, mengingatk kondisi alam dan kebiasaan masyarakat kita yang kurang mendukung terhadap kedelai.
Namun ini mesti kita jalani untuk mendukung program nasional menuju swasembada kedai 2018.