SEMANGAT LIMAPULUH KOTA – Kasihan, warga terdampak galodo di Nagari Balai Panjang, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Limapuluh Kota, rebutan air bersih. Ini terjadi Kamis siang ini (24/8/2017), saat petugas dari BPBD, membawa tangki air bersih.
Salah seorang warga, Iis (63) mengaku kewalahan mendapatkan air bersih. Saat ini dia bergantung pada air yang dibawa mobil tangki.
“Air bersih sekarang tidak ada. Sumber air telah rusak. Kalau tidak ada mobil tangki, saya tidak tahu dapat air dari mana untuk memasak dan mencuci,” ujarnya.
“Ya. Warga rebutan air bersih setelah galodo. Sebab sulit sekali dapatkan air bersih di Balai Panjang. Apalagi pipa ke tiga sumber air, hanyut,” kata Camat Lareh Sago Halaban Efly Zein.
Camat mengaku terus mendata kerugian akibat galodo yang terjadi dini hari tadi. Data sementara, selain memutus pipa 3 sumber air PDAM, galodo juga merusak dua jembatan. Satu diantaranya putus total. Yakni jembatan menuju orong Lurah Bukik dan SMP 3 Lareh Sago Halaban.
Kemudian, sawah dan kebun seluas 15 hektar milik 20 KK terendam air, 1 kandang sapi hanyut, dan 1 dapur masyarakat rusak. Selain itu, galodo juga merusak irigasi Batang Mangkisi di Jorong Lurah Bukik, Nagari Balai Panjang.
“Sedangkan rumah yang yang dimasuki lumpur, ada 23 unit. 3 rumah di Jorong Tampung Kodok dan 21 rumah di Jorong Tareh, Nagari Balai Panjang,” kata Efly Zein. (halosumbar)